Bromelia
Bromelia adalah kelompok tanaman yang bernaung di bawah keluarga Bromeliaceae yang terdiri atas sekitar 3000 spesies dan ratusan hingga ribuan hibrida. Asal muasal tanaman yang salah satunya adalah nanas yang berasal dari Amerika. Tercatat hanya satu yang habitat nya di Afrika, yaitu Pitcairnia feliciana. Budi Daya BromeliaBanyak Bromelia yang menarik untuk dibudidayakan. Daun yang beraneka warna dan corak daun yang mempesona membuat tanaman ini disukai sebagai tanaman hias daun. Beberapa Bromelia memunculkan bunga dengan bentuk dan bunga yang atraktif, ada pula yang daunnya indah, ditamabah dengan bunga yang cantik. Khusus untuk Ananas, buahnya bisa dimakan. Kebanyakan Bromelia tumbuh dengan daun roset dan biasanya tanpa batang. Ukuran tanaman sangat bervariasi, dari yang sangat kecil, yaitu Tillandsia, hingga yang paling besar, yaitu Puya raimondii. Tinggi tanaman yang disebut terakhir ini dapat mencapai 10 meter. Di alam bebas Bromelia tumbuh pada lingkungan yang variatif, kebanyakan tumbuh pada pepohonan sebagai tanaman epifit. Ada juga yang tumbuh di tanah dan bebatuan. Ragam BromeliaBromelia dibagi menjadi 3 kelompok: Dari ketiga sub-keluarga tersebut terdapat 57 genus. Namun dari sekian genus tersebut yang paling umum dipelihara adalah: 1. Aechmea Genus ini dibentuk pada tahun 1794. Namanya diambil dari bahasa Yunani, Aechme yang berarti ujung seperti tombak, yang didasarkan pada bentuk bunganya. Jumlah spesiesnya sekitar 200 jenis. Habitat nya bervariasi. Ditemukan di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Ada yang tumbuh secara epifit di hutan tropis di sekitar Amazon, ada pula yang tumbuh di bebatuan, tanah, atau daerah kering. Ada yang tumbuh di area yang terkena sinar matahari secara langsung, tetapi ada pula yang tumbuh pada area yang teduh. Tempat yang agak teduh adalah tempat yang paling aman untuk memelihara tanaman ini. Daun roset, bergerigi, acapkali ditandai dengan garis melintang atau bercak-bercak. Bunganya mampu bertahan cukup lama sekitar 4 bulan atau lebih. Aneka Aechmea:
2. Billbergia Nama Billbergia digunakan untuk mengenang ahli botani dari Swedia bernama Gustaf Johan Billberg (1772-1826). Asalnya dari Brazil bagian timur, Mexico, dan Amerika Selatan. Di alam tumbuh secara epifit. Genus ini dibagi 2 subgenus, yaitu Billbergia dan Helicodea. Namun, demikian hanya subgenus Billbergia yang umum dipelihara. Jumlah spesiesnya sekitar 60 jenis. Aneka Billbergia:
3. Cryptanthus Cryptanthus berasal dari kata cryptos yang berarti tersembunyi dan anthos yang berarti bunga. Mungkin nama itu disematkan lantaran bunganya yang berukuran sangat kecil. Yang memberi nama adalah seorang Jerman yang bernama Klotzh pada tahun 1830-an. Di Inggris tanaman ini telah dibudidayakan pada tahun 1820-an. Jumlahnya sekitar 100 spesies. Ditemukan di Brasil. Ukuran daunnya, panjang 5–30 cm, tumbuh roset. Tepi daunnya agak menggelombang. Aneka Cryptanthus:
4. Guzmania Nama Guzmania untuk mengabadikan nama seorang naturalis berkebangsaan Spanyol, Anastacio Gustav. Genus ini memiliki sekitar 185 spresies dan ratusan hibrida. Ditemukan di alam bebas terutama di Kolombia dan Ekuador. Ukuran tanaman bervariasi dengan tinggi 6 hingga 30 inci dengan bentangan daun mencapai 1 meter. Tanaman ini dikenal dengan keindahan bunganya. Yang paling menarik, bunganya banyak yang mampu bertahan 30 sampai 90 hari. Aneka Guzmania:
5. Neoregelia Dikenal dengan sebutan pendek Neo. Jumlah spesiesnya lebih dari 100 jenis. Daerah asalnya Brasil, Kolombia, dan Peru. Keindahan tanaman ini terletak pada corak dan warna daunnya. Bunganya yang kecil dan pendek tidak menjadi daya tarik dari para pecinta tanaman hias. Ukuran tanaman bervariasi, dengan diameter 4 inci hingga 1,2 meter, tumbuh roset. Nama Neoregelia nama baru untuk Aregelia, nama Aregelia ini berasal dari Edward Von Regal (1815-1892), ahli botani dari Rusia. Di alam, Neoregelia tumbuh secara epifit atau ada juga di tanah. Pada Neoregelia yang tumbuh di tanah, akar-akarnya sering kali ditemukan berada di bawah tanah. Tanaman ini hidup dengan mengandalkan nutrisi yang terdapat pada cairan yang menggenangi mangkuk/ketiak pada daunnya, itulah sebabnya tanaman ini tidak perlu penyiraman sepanjang ada air dalam mangkuk/ketiak daunnya. Aneka Neoregelia:
6. Tillandsia Nama Tillandsia berasal dari nama botanis berkebangsaan Swedia, Elias Tillandz (1640-1693), yang menemukan genus ini, dan yang memberikan nama itu adalah Carolus Linneaus (1707-1778). Tanaman Bromelia ini memiliki spesies paling banyak, lebih dari 500 jenis. Ditemukan di sepanjang Amerika Selatan (dari Argentina hingga Venezuela dan Kolombia) dan di Amerika Tengah (dari Panama hingga Mexico) hampir semua tanaman Tillandsia bersifat epifit atau sebagai “tanaman udara” (hidup mengandalkan udara), tetapi ada pula yang tumbuh di tanah. Aneka Tillandsia:
7. Vriesea Nama Vriesea untuk mengabadikan nama seorang ahli botani dari Belanda, Williem Hendrik de Vriesea (1806-1862). Genus ini mempunyai lebih dari 200 spesies dan ratusan hibrida. Memiliki bunga yang indah yang menyerupai bentuk pedang. Aneka Vriesea:
Memelihara BromeliaAgar tanaman ini dapat tumbuh dengan baik maka diperlukan perlakuan yang sesuai. Secara prinsip, Bromelia mudah sekali untuk dijadikan tanaman hias, hal ini karena asal-musual tanaman ini mempunyai kondisi alam yang sama dengan di Indonesia. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan, yaitu media, penyiraman, dan cahaya.
Media yang tepat adalah yang bersifat porous atau dapat membuang air. Akar Bromelia tidak boleh tergenang air, karena akar akan membusuk yang kemudian menyebabkan kematian pada tanaman. Potongan sabut berbentuk kotak, cacahan akar pakis, atau sekam dapat digunakan sebagai media pada pot. Serbuk sabut kelapa sebenarnya dapat dipakai, tetapi harus diupayakan agar jarang ada penyiraman. Perlu juga diketahui, banyak jenis Bromelia yang bisa ditanam pada batang pakis atau pohon dan diikat dengan tali ijuk. Bila ditanam di hamparan halaman, media tanah bisa digunakan. Namun, perlu diupayakan bahwa lokasi yang digunakan tidak tergenang air.
Jenis-jenis Bromelia mempunyai tandon air, sehingga tidak memerlukan penyiraman rutin. Tanaman dapat bertahan hidup sepanjang tandonnya berisi air. Jenis seperti Tillandsia usenoides cukup disemprot dengan butiran-butiran air yang halus sehari sekali. Jenis seperti Cryptanthus, Dykia, dan Orthophyllum yang tidak mempunyai tangkai air cukup disiram 2-3 hari sekali.
Secara prinsip semua jenis Bromelia dapat diletakan di tempat yang agak teduh misalnya dibawah net 50%, atau terkena sinar matahari pagi. Mengatasi Hama dan PenyakitBromelia termasuk tanaman yang jarang terkena penyakit atau terserang hama. Namun, hama dan penyakit dapat menyerang kapan saja. Hal yang terpenting adalah bagaimana mengantisipasi dan menaganinya kalau terjadi.
Hama yang menyerang Bromelia adalah kutu putih, kutu sisik, dan belalang. Kutu putih atau kutu sisik dapat dihilangkan dengan menyeka daun menggunakan kain lembut yang telah dibasahi dengan air dan sedikit detergen. Daun yang sudah tidak bisa ditolong sebaiknya dipotong. Dalam keadaan terpaksa, gunakan insektisida untuk mengatasinya.
Penyakit yang menyerang Bromelia disebabkan oleh cendawan atau bakteri. Usahakan untuk menggunakan media yang steril untuk menangani Bromelia. Bila penyakit sudah menyerang potong daun-daunnya,karena bonggolnya mungkin masih bisa menumbuhkan daun. Untuk mengendalikan cendawan Bromelia bisa disemprot dengan larutan 'dithane', setiap bulan dengan konsentrasi. Hal ini perlu dilakukan pada musim hujan. Daftar Pustaka
|