Brojo lintang
Brojo lintang , beruja bintang atau sering disebut juga dengan bunga jamaka termasuk kedalam keluarga iridaceae.[2] Beberapa ahli taksonomi mengkategorikan kembali brojo lintang menjadi bagian dari Iris sehingga ia berganti nama menjadi Iris domestica.[3] Terdapat lima subspesies dari brojo lintang yang dikonsumsi oleh penduduk asli Amerika, mereka menggali umbinya dan mengkonsumsinya sebagai makanan sehari-hari.[4] Brojo lintang berasal dari daerah Jepang, India, dan Indocina serta disebarkan ke wiayah Amerika Utara.[5] Ciri-ciriBrojo lintang meupakan tanaman menahun yang tumbuh tegak dengan tinggi 50 hingga 120 cm, tanaman ini biasanya digunakan sebagai tanaman hias di pekarangan, di luar pagar, kadang-kadang tumbuh liar di daerah pegunungan dan terdapat dari dataran rendah sampai 2000 m di atas permukaan laut.[2]Daunnya tampak jelas 2 baris, dengan pangkal yang membelah berbentuk pelepah tinggi, dengan bentuk garis atau lanset yang miring, hijau kebiruan, bertepi transparan serta yang terendah 30- 60 kali 2–4 cm, yang tinggi kecil dan agak berjarak.[6] Tanaman ini mempunyai rimpang yang menjalar dan berwarna kuning dengan banyak akar serabut.[2] Bunga berupa bunga majemuk dengan jumlah 6-12 kuntum, diujung batang berwarna kuning oranye dengan bintik-bintik merah.[2] Tangkai putik lebih panjang daripada benang sari, tidak bercabang lagi.[6] Buah bulat lonjong dengan panjang 2,5 hingga 3,5 cm dengan biji yang banyak berwarna hitam[2],di pulau Jawa, tanaman ini jarang berbuah.[6] ManfaatUmbi atau rimpang brojo lintang didayagunakan sebagai obat sakit tenggorokan, juga kerap dipakai untuk menyembuhkan penyakit sistem pernapasan atas seperti laringitis, pheryngitis, tonsillitis, batuk, dan asma.[7] Selain itu tanaman ini juga dapat digunakan untu penyembuh malaria,gondongan. demam nifas, bisul, radang kulit, sembelt dan sakit pinggang.[2] Referensi
|