Barry Likumahuwa
Barry Likumahuwa (lahir 14 Juni 1983) adalah seorang pemusik berkebangsaan Indonesia. Tahun 2008, ia merilis album solo pertamanya yaitu Good Spell dan tahun 2011 ia bersama BLP (Barry Likumahuwa Project) merilis album keduanya, yaitu Generasi Synergy. Album Generasi Synergy berada pada urutan ke 9 di 20 album terbaik 2011 menurut majalah Rolling Stone Indonesia. Lalu pada februari 2014 BLP merilis album keduanya yang bertajuk Innerlight, album ini berkolaborasi dengan deretan penyanyi hebat Indonesia di antaranya Indra Aziz, Soulmate, Bayu Risa, Bubu Giri, Ivan Saba, dan juga Glenn Fredly. Album Innerlight sendiri sempat menduduki posisi 1 top download di iTunes Indonesia pada minggu pertama album tersebut dirilis.[1] Kehidupan awalBarry lahir di Jakarta, 15 Juni 1983. Barry merupakan putra dari musisi jazz senior Benny Likumahuwa. Nama Barry sendiri merupakan nama panggilan yang diambil dari kedua orang tuanya yaitu Benny dan Ria. Pada saat memulai kariernya, Barry sempat tidak mau memakai nama Likumahuwa karena takut dibanding-bandingkan dengan ayahnya, lantas ia mulai tampil dengan nama Barry Likoe. Selama satu tahun ia memakai nama Barry Likoe, namun karena peraturan di keluarga Ambon Barry sebagai anak laki harus meneruskan nama keluarga oleh sebab itu akhirnya mau tidak mau ia memakai nama Likumahuwa. Barry memiliki bakat musik sejak kecil. Pada usia empat tahun,ia mulai memainkan terompet dan beberapa tahun kemudian instrumen bass menjadi pilihannya sampai sekarang. KarierCikal bakal bermain bass-nya dimulai sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Ketika itu, ia dan teman-teman sebayanya sedang terkena demam hits Cerita Cinta dari Kahitna. Namun di saat teman-temannya sibuk menghafal dan menyanyikan lagu tersebut, ia justru sibuk menghafal bass line-nya. Sesampainya dirumah, ia mencoba mentransformasikan bass line tersebut melalui gitar lalu kemudian pindah ke medium gitar bas. Pada masa-masa tersebut, ia mempelajari bass secara diam-diam dan melakukan recording sederhana dengan tape recorder. Permainannya di wilayah funk yang luwes dan apa adanya membuktikan kepada masyarakat bahwa jazz bisa dinikmati secara luwes dan tidak melulu hanya bisa dinikmati oleh orang tua. Karier dan Kehidupan SelanjutnyaSepanjang karier bermusiknya ia pernah menjadi pemain bass untuk Glenn Fredly, Tangga, Andien, Marcell, Dewi Sandra dan tentu saja ikut serta dalam album kompilasi Bass Heroes. Barry pada tahun 2006-2008 diendorse oleh Cort dan melakukan serangkaian tur klinik ke beberapa daerah di Indonesia, lalu pada 2008 sampai sekarang Barry diendorse oleh G&L Bass, Gallien Krueger Amps, Digitech Pedals & DR Strings. Pada bulan November 2006 ia membentuk Barry Likumahuwa Project yang merupakan idealisme dari Barry Likumahuwa yang menggabungkan musik Jazz Fusion, Funk/soul rhythm, dengan jazz harmony dan melody, membaurkan dengan gaya panggung rock & roll dan energik. Band ini terdiri dari anak-anak muda berbakat yang siap membawa pendengar pada suatu jenis musik yang takkan mudah terlupakan. Barry Likumahuwa Project terdiri dari Barry Likumahuwa (bass elektrik), Henry Budidharma (gitar elektrik), Dennis Junio (alto saxophone), Donny Joesran (keyboards, piano), Jonas Wang (drum), Matthew Sayersz (vokal). Pada 2012, Matthew tidak lagi bergabung dengan BLP dan memutuskan bersolo karier, hingga pada tahun 2015, BLP tidak menggunakan penyanyi tetap. Mereka pernah beraksi di banyak ajang, seperti The 8th JakJazz Festival pada November 2006,The 3rd Java Jazz Festival pada Maret 2007, Soul for Indonesian Earth pada Juli 2007, Jazz at the Bimasena pada Agustus 2007, The 9th JakJazz Festival, 30th Jazz Goes to Campus (diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia), The 4th Java Jazz Festival, The 6th Taichung International Jazz Festival di Taichung, Taiwan, The 5th Java Jazz Festival, Bangkok Jazz Festival, The 31st Jazz Goes to Campus, The 10th JakJazz Festival, Ambon Jazz Plus Festival, Publika Jazz Festival Malaysia, Iskandar Putri Jazz Festival dan masih banyak lagi. Di luar BLP, Barry sendiri memiliki project lainnya seperti Barry Likumahuwa Quintet, Hook & R.I.M.A. bersama Ivan Saba. Ia juga aktif berkolaborasi dengan musisi lokal seperti Dewa Budjana, Dwiki Dharmawan, Erwin Gutawa, Fariz RM dan musisi internasional seperti Jeremy Tordjman (Prancis), Erik Hargrove (Amerika Serikat), Lewis Pragasam (Malaysia), Jeremy Monteiro (Singapura), Ezra Brown (Amerika Serikat), Kirk Whalum, Jeff Lorber, Mike Stern dan lain-lain. Saat ini Barry sendiri sedang banyak tampil bersama proyek terbarunya yaitu Barry Likumahuwa & The Rhythm Service. Album Good SpellPada bulan Mei 2008, Barry Likumahuwa merilis album solo pertamanya yang diberi judul Good Spell yang digarap secara mandiri, yang terdiri dari 11 lagu:
Album Generasi SynergyAlbum pertama dari Barry Likumahuwa Project (BLP) ini dirilis pada 4 Maret 2011 dan terdiri dari 11 lagu:
Album Generasi Synergy RepackageAlbum pertama BLP yang dirilis kembali pada 15 Maret 2012 dengan beberapa format berebeda dan dengan penambahan 2 lagu:
Album InnerlightAlbum kedua dari Barry Likumahuwa dengan Barry Likumahuwa Project (BLP) yang rilis pada 7 Februari 2014 yang terdiri dari 11 lagu:
Album OCTONARY Album solo kedua dari Barry Likumahuwa yang rilis pada 4 Maret 2016 yang terdiri dari 10 lagu:
Album PASSION PURPOSE INTEGRITY Album solo ketiga dari Barry Likumahuwa yang rilis pada 18 Juni 2022 dan berbentuk pringan hitam, hasil kerjasama Beatluz Music dengan DJAZZ Music School, yang terdiri dari 8 lagu:
Penghargaan
Diskografi
FilmografiFilm
Penghargaan dan nominasi
Referensi
Pranala luar |