Bank Sentral Timor Leste

Bank Sentral Timor Leste
Banco Central de Timor-Leste / Banku Sentrál Timor-Lorosa'e
Kantor pusatAvenida Xavier do Amaral No. 9, Dili, Timor-Leste
Didirikan13 September 2011
Pemilik100% kepemilikan negara[1]
GubernurAbraão de Vasconcelos
Negara Timor-Leste
Mata uangKoin centavo Timor Leste
Cadangan430 juta USD[1]
Situs webwww.bancocentral.tl/en

Bank Sentral Timor-Leste, yang secara resmi dikenal sebagai Banco Central de Timor-Leste (bahasa Tetun: Banku Sentrál Timor Lorosa'e), adalah lembaga keuangan utama Timor Leste yang bertugas mengelola kebijakan moneter, mengawasi sektor keuangan, serta menjaga cadangan devisa negara.[2]

Lembaga ini didirikan sebagai respons terhadap kebutuhan stabilitas ekonomi dan keuangan negara pasca-kemerdekaan Timor-Leste dari Indonesia pada tahun 2002. Secara resmi, Bank Sentral mulai beroperasi pada 13 September 2011, menggantikan peran institusi-institusi sebelumnya yang dibentuk selama masa transisi. Sebelum pendirian Bank Sentral, tugas perbankan sentral dipegang oleh Otoritas Perbankan dan Pembayaran Timor Leste (Banking and Payments Authority, BPA), yang beroperasi dari 2001 hingga 2011, serta Kantor Pembayaran Sentral (Central Payments Office, CPO) yang bertugas pada tahun 2000 hingga 2001, di bawah pengawasan Administrasi Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Timor-Leste (UNTAET).[3]

Meskipun Timor-Leste belum memiliki mata uang nasional dan mengadopsi dolar Amerika Serikat sebagai alat pembayaran resmi,[4] Bank Sentral tetap memainkan peran vital dalam memastikan stabilitas moneter. Sebagai negara yang menggunakan dolar AS, kebijakan moneter domestik secara langsung terpengaruh oleh fluktuasi suku bunga Federal Reserve. Dalam upayanya menjaga stabilitas harga dan tingkat inflasi, Bank Sentral mengikuti kebijakan suku bunga Amerika Serikat yang rendah, walaupun ini memiliki konsekuensi penurunan investasi yang drastis.[5]

Sebagai negara muda dengan ekonomi yang sangat bergantung pada sektor minyak dan gas, Timor-Leste menghadapi tantangan besar dalam menjaga kesinambungan fiskal. Pendapatan dari Petroleum Fund, lembaga pengelola pendapatan minyak, yang saat ini menjadi sumber utama keuangan negara, diperkirakan akan menurun drastis dalam beberapa dekade mendatang seiring dengan menurunnya cadangan minyak.[6] Ditambah, Stabilitas politik Timor-Leste masih rapuh, terbukti dari krisis tahun 2006 yang nyaris meruntuhkan negara dan hanya dapat dikendalikan melalui pengerahan pasukan perdamaian internasional hingga 2012.[7] Dalam hal ini, Bank Sentral memainkan peranan penting tidak hanya dalam menjaga kestabilan moneter, tetapi juga dalam mendukung diversifikasi ekonomi, memperkuat sektor perbankan, dan mempromosikan inklusi keuangan untuk mengurangi ketimpangan sosial-ekonomi.[8]

Referensi

  1. ^ a b Weidner, Jan (2017). "The Organisation and Structure of Central Banks" (PDF). Katalog der Deutschen Nationalbibliothek. 
  2. ^ "Bank Sentral Timor-Leste". Portal Informasi Perdagangan Timor-Leste. 
  3. ^ "Central Bank of Timor-Leste". Central Banking. 
  4. ^ Samodra, Fitriyani Puspa (25 Juni 2024). "Sejarah Mata Uang Timor Leste, Ada Dolar Amerika dan Koin Centavos". Liputan6. 
  5. ^ Maria, José Augusto dkk. (2017). "Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Pertubuhan Gross Domestic Product Terhadap Jumlah Uang Beredar di Timor-leste". E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 6 (10): 3477–3514. 
  6. ^ "Produksi Migas di Bayu-Udan menurun, Pemerintah upayakan eksplorasi di daratan". Tatoli. 2 Mei 2024. 
  7. ^ Novak, Parker (29 November 2023). "Timor-Leste's uncertain future". Lowy Institute. 
  8. ^ "Welcome to Banco Central de Timor-Leste website". Diakses tanggal 14 March 2017. 
Kembali kehalaman sebelumnya