Anarko-naturisme
Anarko-naturisme, yang juga dikenal sebagai naturisme anarkis dan anarkisme naturalis, muncul di akhir abad ke-19 sebagai persatuan antara filsafat-filsafat anarkis dan naturis.[1][2] Dalam kebanyakan masyarakat alternatif yang didirikan di Inggris pada awal 1900an, "nudisme, anarkisme, vegetarianisme, dan cinta bebas diterima sebagai bagian gaya hidup yang radikal secara politik". Pada tahun 1920an, para penghuni komunitas anarkis di Whiteway, dekat Stroud di Glouchestershire, "mengejutkan penghuni konservatif daerah tersebut dengan ketelanjangan mereka yang tanpa malu."[3] Aliran Anarkisme ini penting dalam lingkar-lingkar anarkis individual[4] di Spanyol,[5] Perancis,[6][6] Portugal,[4] dan Kuba.[5][7] Kaum anarko-naturis mendukung vegetarianisme, cinta bebas, naturisme, mendaki gunung, serta pandangan hidup ekologis baik di dalam maupun di luar kelompok kelompok anarkis.[2] Mereka juga mendukung cara hidup ekologis, desa desa eco (ecovillage) kecil, dan yang paling tampak jelas, nudisme, sebagai cara untuk menghindari kepalsuan masyarakat industrial modern. Kaum anarkis individualis naturis menemukan sang individu dalam aspek-aspek fisik dan psikologisnya dan mencoba untuk menyingkirkan batasan-batasan sosial. SejarahPengaruh awalTokoh awal yang amat berpengaruh terhadap naturisme anarkis adalah Henry David Thoreau, Leo Tolstoy dan Élisée Reclus. Thoreau adalah seorang penulis, penyair, naturalis, pelawan pajak, kritik pengembangan, surveyor, sejarawan, filsuf, dan transendentalis Amerika. Ia paling dikenal untuk bukunya yang berjudul Walden, yang di dalamnya ia merenung tentang kehidupan sederhana dikelilingi alam; dan esainya, Civil Disobedience, yang mendukung perlawanan individu terhadap pemerintahan sipil dengan basis oposisi moral terhadap negara yang tidak adil. Pemikirannya amat memengaruhi perkembangan awal anarkisme hijau, dan ia menekankan pengalaman seorang individu dalam lingkungan alami. Penekanan ini memengaruhi aliran-aliran naturis yang datang selanjutnya. Keinginan Thoreau adalah hidup yang sederhana dan mandiri, yang menolak gaya hidup materialis. "Banyak pihak merasa bahwa pemikiran Thoreau mengandung awal mula ekologisme dan anarko-primitivisme yang kini diwakili oleh John Zerzan. Bagi George Woodcock, sikap ini juga muncul sebagai semacam perlawanan terhadap kemajuan dan perlawanan materialisme yang menjadi sifat masyarakat Amerika di pertengahan abad ke-19."[2] John Zerzan sendiri memasukkan karya "Excursions" (1863) oleh Thoreau ke dalam kompilasi tulisan anti-peradaban yang berjudul: Against civilization: Readings and reflections yang ia publikasikan di tahun 1999. PerancisBagi seorang tokoh anarkis Perancis penting, Elisee Reclus, naturisme "adalah suatu cara revitalisasi fisik, suatu persetujuan dengan tubuh yang sama sekali berbeda dengan kemunafikan dan segala tabu yang ada pada waktu itu, suatu cara memandang hidup yang lebih ramah, dan sebuah insentif untuk menghormati planet Bumi. Naturisme berkembang di Perancis dalam kondisi tersebut, khususnya di bawah pengaruh Elisee Reclus, pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, dalam masyarakat-masyarakat anarkistis yang muncul dari sosialisme utopis."[8] Di Perancis, berapa propagandis anarko-naturis penting yang muncul kemudian adalah Henri Zisly[9] dan Emile Gravelle yang bekerjasama dalam La Nouvelle Humanité, Le Naturien, Le Sauvage, L'Ordre Naturel, dan La Vie Naturelle.[10] Berbagai ide mereka dianggap penting dalam lingkar anarkis individualis di Perancis maupun di Spanyol. Di Spanyol, Federico Urales (nama pena Joan Montseny) mempromosikan berbagai ide oleh Gravelle dan Zisly dalam publikasi La Revista Blanca (1898–1905).[11] Richard D. Sonn berkomentar mengenai pengaruh pandangan-pandangan naturis dalam gerakan anarkis Perancis yang lebih luas:
Henri ZislyHenri Zisly (lahir di Paris, 2 November 1872, meninggal di tahun 1945)[13] adalah seorang anarkis individualis dan naturis Perancis.[9] Bersama Henri Beylie dan Émile Gravelle, dia banyak menulis di jurnal-jurnal yang mempromosikan anarko-naturisme, seperti La Nouvelle Humanité dan La Vie Naturelle. Pada tahun 1902, ia merupakan salah satu Inisiator utama koperasi bernama Colonie de Vaux yang didirikan di Essômes-sur-Marne, di Aisne. Aktivitas Henri Zisly terutama bertujuan untuk "mengembalikan kehidupan alamiah melalui tulisan dan aksi praktis. Ia banyak menimbulkan perdebatan hangat di dalam dan di luar lingkungan anarkis. Zisly banyak mengkritik kemajuan dan peradaban, yang ia anggap 'absurd, tidak baik, dan kotor'. Ia secara terbuka bersifat kritis terhadap industrialisasi; beranggapan bahwa mesin-mesin yang dioperasikan tersebut secara inheren bersifat otoritarian; membela nudisme; menginginkan suatu ketaatan terhadap hukum alam yang tidak berbasis pada dogma atau agama; sambil menghidupi sebuah gaya hidup yang berdasarkan pada kebutuhan yang sedikit dan kemandirian. Ia bukanlah seorang vegetarian, karena ia menganggap nya tidak saintifik."[9] SpanyolHubungan anarkisme dan naturisme tampak jelas pada akhir dekade 1920-an di Spanyol:[1]
Isaac Puente, seorang anarkis Spanyol yang sangat berpengaruh pada dekade-dekade 1920 dan 1930, merupakan penganut penting anarko-naturisme.[14][15] Ia adalah militan dalam serikat dagang anarko-sindikalis CNT serta Federasi Anarkis Iberia. Ia menerbitkan buku berjudul El Comunisme Libertario y otras proclamas insurreccionales y naturistas di tahun 1933, yang terjual sebanyak 100.000 eksemplar. Selain itu, ia menulis dokumen final untuk Kongres Konfederal Luar Biasa 1936 di Zaragoza, yang menjadi dasar garis politik utama CNT untuk tahun itu.[16] Ia adalah seorang dokter yang mendekati praktik kedokterannya dari sudut pandang naturis. Ia menganggap naturisme adalah sebuah solusi integral bagi kelas buruh, di samping Neo-Malthusianisme, dan ia percaya bahwa aliran ini berurusan dengan makhluk hidup, sementara anarkisme berurusan dengan sang makhluk sosial. Ia percaya bahwa masyarakat kapitalis membahayakan kelangsungan hidup manusia dari sudut pandang sosial ekonomis dan kebersihan, dan ia juga mempromosikan anarko-komunisme sebagai solusi.[14] Kecenderungan ekologis dalam anarkisme Spanyol ini cukup kuat hingga ditanggapi oleh CNT–FAI di Spanyol. Daniel Guerin dalam Anarchism: From Theory to Practice menulis:
KubaSejarawan Kirwin R. Schaffer, dalam studinya tentang anarkisme Kuba, menggambarkan anarko-naturisme sebagai "aliran ketiga di dalam gerakan anarkis di pulau tersebut", di samping anarko-komunisme dan anarko-sindikalisme. Naturisme mereka anggap sebagai suatu gerakan kesehatan dan gaya hidup alternatif global. Kaum naturis di sana berupaya hidup sederhana, makan makanan vegetarian yang murah tetapi bergizi, dan kalau bisa, menumbuhkan makanan sendiri. Daerah pedesaan dianggap sebagai suatu alternatif romantis bagi kehidupan. Ada kaum naturis yang bahkan mempromosikan manfaat kesehatan nudisme. Secara global, dalam gerakan naturis terdapat kaum anarkis, liberal, dan sosialis. Akan tetapi, di Kuba, ada dimensi "anarkis" yang muncul, diarahkan oleh orang-orang seperti Adrián del Valle, yang memimpin upaya anarkis Kuba untuk memindahkan fokus naturisme dari kesehatan pribadi menjadi sesuatu yang dapat "memerdekakan secara sosial". Schaeffer menggambarkan pengaruh yang dimiliki anarko-naturisme di luar lingkaran-lingkaran naturis. Jadi, "misalnya, tidak ada yang benar-benar mencegah seorang anarko-sindikalis dalam sebuah serikat buruh restoran Havana kalau ia ingin mendukung program kesehatan alternatif kaum naturis dan menganggap bahwa praktik-praktik alternatif tersebut bersifat 'revolusioner'." "Kaum anarko-naturis menyukai daerah pedesaan, kehidupan sederhana, dan hidup secara harmonis dengan Alam, sebagai suatu cara untuk menyelamatkan para buruh dari Kuba yang semakin terindustrialisasi. Mereka juga menggunakan gambaran-gambaran romantis Alam tersebut untuk menunjukkan seberapa jauh Kuba, yang telah menjadi negara terindustrialisasi kapitalis, telah bergeser dari ideal harmoni alam kaum anarkis." Propagandis utama anarko-naturisme di Kuba adalah Adrián del Valle (alias Palmiro de Lidia), yang lahir di Catalunya. Selama beberapa dekade selanjutnya, del Valle selalu muncul tidak hanya dalam media anarkis yang menjamur di Kuba, tetapi juga dalam terbitan-terbitan sastra garis utama. Dalam 1912–3 ia menyunting majalah pemikiran bebas berjudul El Audaz. Kemudian, ia memulai pekerjaan percetakan terbesarnya; membantu membangun dan menyunting majalah kesehatan alternatif bulanan yang mengikuti doktrin anarko-naturis, berjudul Pro-Vida.[7] Negara lainNaturisme juga muncul dalam anarkisme di Britania Raya. "Dalam banyak komunitas alternatif yang didirikan di Britania pada awal dekade 1900an, nudisme, anarkisme, vegetarianisme, dan cinta bebas, diterima sebagai bagian dari gaya hidup radikal politis. Pada tahun 1920an, para penghuni lingkungan anarkis di Whiteway, dekat Stroud di Glouchestershire, mengagetkan para penghuni konservatif tempat itu dengan ketelanjangan mereka yang tanpa malu-malu."[3] Di Italia, pada Kongres IX Federasi Anarkis Italia di Carrara pada tahun 1965, sebuah kelompok memutuskan berpisah dari organisasi ini dan mendirikan Gruppi di Iniziativa Anarchica. Pada dekade 1970an, kelompok tersebut terutama berisi "anarkis individualis veteran yang bersifat pasifis, naturisme, dll, ...". KritikSeorang anarko-sindikalis Amerika, Sam Dolgoff, menggambarkan kritik-kritik yang dilemparkan orang-orang dalam aliran anarkis lain yang hidup pada waktu yang bersamaan dengan anarko-naturisme. Ketika berbicara tentang kehidupan dalam Koloni Stelton di New York pada tahun 1930an, ia menyayangkan bahwa koloni tersebut, "seperti koloni lainnya, penuh dengan kaum vegetarian, naturis, nudis, dan penganut kultus lainnya, yang mengesampingkan sasaran-sasaran anarkis yang sebetulnya." Seorang penghuni koloni "selalu berjalan dengan kaki telanjang, makan makanan mentah, kebanyakan kacang-kacangan dan kismis; tidak ingin menggunakan traktor karena ia tidak menyukai mesin; dan dia tidak ingin memperlakukan kuda dengan buruk, maka ia menggali tanah dengan tangannya sendiri." Anarkis-anarkis yang disebut sendiri seperti ini sebenarnya "anarkis gerobak sapi", kata Dolgoff. "Mereka hanya ingin melawan organisasi dan kembali ke kehidupan yang lebih sederhana. Dalam sebuah wawancara dengan Paul Avrich sebelum kematiannya, Dolgoff juga mengatakan: "Aku capek dan lelah berhadapan dengan seniman dan penyair jelek itu, yang tidak ingin berorganisasi dan hanya ingin bermain dengan udelnya." Referensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luar |