Alila Villas Uluwatu
Alila Villas Uluwatu adalah hotel mewah yang terletak di Pecatu, Bali. Tersembunyi di ujung selatan Semenanjung Bukit, hotel ini dibangun di tepi tebing yang curam, sehingga menyuguhkan pemandangan laut di bawah. Didirikan pada tahun 2009, hotel ini adalah bagian dari Alila Hotels & Resorts, jaringan hotel mewah asal Indonesia yang saat ini merupakan bagian dari Hyatt, dan properti pertama dan satu-satunya yang masih menggunakan tajuk "Alila Villas".[1] Alila Villas Uluwatu adalah satu dari empat properti Alila di Bali dan dimiliki oleh PT Bukit Uluwatu Villa Tbk.[2] SejarahProyek Alila Villas Uluwatu sudah mulai digodok sejak tahun 2003, dua tahun setelah Alila Hotels & Resorts didirikan oleh Franky Tjahyadikarta dan Mark Edleson. Pengerjaan hotel membutuhkan waktu enam tahun, karena dampak serangan teroris di Bali, wabah SARS, dan krisis keuangan 2007–2008.[3] Peresmian hotel yang didanai dan dimiliki oleh PT Bukit Uluwatu Tbk ini dilakukan pada tanggal 1 Juni 2009.[4] Alila Villas Uluwatu adalah properti baru kedua Alila, setelah Alila Jakarta, dan yang pertama dengan tajuk "Alila Villas", sebuah sub-merek khusus hotel dengan keseluruhan kamar bertipe vila. Saat ini, hotel ini adalah satu-satunya yang masih menggunakan tajuk tersebut, dikarenakan hotel-hotel Alila Villas lain sudah lepas hubungan dari Alila atau berganti nama.[1] ArsitekturAlila Villas Uluwatu dirancang oleh WOHA, biro arsitek asal Singapura, dengan Worley dan Atelier 6 yang merancang struktur, dan Hutama Karya sebagai kontraktor. Menurut WOHA, PT Bukit Uluwatu Tbk mengundang mereka untuk merancang desain hotel sebelum lokasi pendirian sudah ditetapkan.[3] Hotel ini didirikan di dataran tinggi gamping seluas 14,4 hektare. Terinspirasi oleh subak, deretan vila diletakkan pada ketinggian yang berbeda sesuai dengan kemiringan tanah. Bangunan-bangunan hotel terinspirasi oleh teras-teras petani asli Pecatu yang berupa tumpukan gamping.[4][5] Salah satu ciri khas hotel ini adalah paviliun kayu dengan desain krawangan, mirip dengan sangkar burung. Sunset Cabana Bar, sebuah bar di samping kolam renang umum hotel yang menampilkan fitur sangkar burung dan nampak seperti melayang di atas air, disebutkan oleh berbagai sumber sebagai salah satu desain arsitektur hotel paling ikonis di seluruh dunia.[6][7][8] Sesuai dengan prinsip Alila, pembangunan sangat memperhatikan lingkungan. Alila Villas Uluwatu dirancang sedari awal untuk mematuhi standar Green Globe. Biro konsultan Sustainable Built Environments (SBE) diundang untuk menasihati perihal langkah yang harus diambil agar rancangan hotel ramah lingkungan. Seluruh bahan bangunan murni lokal dan tidak mengandalkan impor. Dinding-dinding pagar menggunakan gamping yang diambil langsung dari Semenanjung Bukit, sementara dinding-dinding vila dibuat dari batu Palimanan asal Yogyakarta. Atap datar vila menggunakan batuan vulkanik yang tidak hanya berfungsi sebagai pendingin alami namun juga tempat tumbuhnya vegetasi alam. Seluruh pepohonan besar sudah ada sebelum proyek ini digarap atau dicangkul dari tempat lain, dengan beberapa sampel yang dikirim ke Kebun Botani Kew untuk diidentifikasi. Pembibitan tanaman didirikan untuk memperbanyak tanaman asli, alih-alih menggunakan tanaman eksotis yang tidak dapat bertahan di iklim gersang Semenanjung Bukit. Penggunaan tanaman asli juga mendorong hewan-hewan untuk menetap. Suatu populasi monyet kra sering kali "mengunjungi" pekarangan hotel, meskipun terdapat penjaga yang bertugas untuk menghalau monyet tersebut agar tidak mengganggu tamu.[4][9][10] FasilitasAlila Villas Uluwatu memiliki jumlah kamar sebanyak 65, seluruhnya merupakan vila dengan kolam renang pribadi. Tipe kamar dibagi menjadi 4: Pool Villa (jauh dari tebing), Panoramic Pool Villa (dekat dengan tebing), Hillside Villa (3 kamar tidur yang terletak di ujung barat laut kompleks hotel), dan Cliff Edge Villa (3 kamar tidur yang terletak di tepi tebing). Hotel menyediakan fasilitas 4 rumah makan (Batique, Cire, Sunset Cabana Bar, The Warung), kolam renang umum, pusat kebugaran, spa, ruang rapat, dan sarana dan prasarana untuk pernikahan. Selain itu, terdapat pula akses ke pantai pribadi melalui 400 anak tangga.[11][8] Rujukan
Pranala luar |