Afriqiyah Airways Penerbangan 209
Afriqiyah Airways Penerbangan 209 adalah sebuah penerbangan penumpang domestik dari Sabha ke Tripoli, Libya yang dibajak pada tanggal 23 Desember 2016 dan dipaksa melakukan pendaratan darurat di Luqa, Malta. Penerbangan dioperasikan oleh Afriqiyah Airways, maskapai penerbangan negara Libya, dan membawa 111 penumpang: 82 laki-laki, 28 perempuan, dan seorang bayi.[3] Dua pembajak kemudian membebaskan semua sanderanya dan menyerah kepada pihak berwenang. PesawatPesawat yang mengalami insiden pembajakan adalah Airbus A320-214, registrasi 5A-ONB, nomor seri 3236. Penerbangan pertamanya pada tanggal 29 Agustus 2007.[4] PembajakanPesawat tersebut, yang membawa tujuh awak dan 111 penumpang,[4] lepas landas dari Bandar Udara Internasional Sabha pukul 08.10 waktu setempat dan dijadwalkan mendarat di Tripoli pukul 09.20.[5] Dua pembajak mengancam meledakkan pesawat dengan granat tangan, menurut Televisi negara Malta.[1] Seorang pembajak menyatakan dirinya sebagai "pro-Gaddafi" dan dia akan membebaskan semua penumpang, tetapi bukan awak pesawat, jika tuntutan rahasianya diterima.[1] Pilot telah mencoba untuk mendarat di Libya, tetapi pembajak menolak permintaannya.[1] Pesawat dipaksa untuk mendarat di Bandar Udara Internasional Malta yang dilakukan pada pukul 11.32 waktu setempat.[3] Mesin pesawat masih hidup setelah pesawat dikelilingi oleh militer Malta.[6] Seorang pembajak dilaporkan muncul di pintu pesawat melambaikan sebuah bendera hijau besar mirip bendera Libya di bawah Gaddafi.[7] Dia meletakkan bendera itu dan kembali ke dalam.[7] ResponsTim negosiasi disiagakan dan militer Malta tiba di Bandar Udara Internasional Malta.[1] Setelah mendarat sedikitnya 25 penumpang dibebaskan oleh pembajak, sementara negosiasi dilakukan.[6] Setelah membebaskan semua penumpang dan awak, para pembajak menyerahkan diri kepada pihak berwenang Malta dan dimasukkan dalam tahanan.[2] Kemudian terungkap bahwa senjata yang digunakan oleh dua pembajak, yang bernama Suhah Mussa dan Ahmed Ali, adalah replika.[8] Pada hari pembajakan, bandar udara tersebut sedang digunakan untuk pengambilan adegan untuk film Entebbe, tentang pembajakan tahun 1976 terhadap Air France Penerbangan 305 dan Operasi Entebbe, yang berakhir dengan pelepasan sebagian besar penumpang dan kematian para penyandera. Pembuatan film dihentikan karena pembajakan Afriqiyah Airways Penerbangan 209.[9] Lihat jugaReferensi
|