Abdul Hamid Mahmud
Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Abdul Hamid Mahmud (15 Januari 1942 – 31 Januari 2021) adalah seorang politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Bupati Malang selama dua periode pada 1985–1990 dan 1990–1995,[1] serta pernah juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan pada 1995 hingga 2000. Awal kehidupan dan pendidikanAbdul Hamid lahir pada 15 Januari 1942 di Blangkejeren, Kawedanan Gayo Lues, Hindia Belanda, ia merupakan salah satu anak dari Wedana Gayo Lues, Teungku Haji Mahmud.[2] Setelah menamatkan sekolahnya di SMA Negeri 1 Banda Aceh, ia pun melanjutkan pendidikannya ke Institut Teknologi Bandung, namun ia hanya dua semester belajar di sana.[2] Pada 1962, Abdul masuk Akademi Militer Nasional (AMN) dan berhasil lulus menjadi perwira TNI Angkatan Darat berpangkat Letnan Dua pada 1965.[3] Ia berasal dari kecabangan infanteri, semasa di AMN ia seangkatan dengan Imam Utomo, Mohammad Ma'ruf, Syamsir Siregar, Atang Sutresna, dll.[3] KarierAbdul Hamid pernah menjabat sebagai Komandan Komando Distrik Militer 0830/Surabaya Utara[4] ketika masih berpangkat letnan kolonel. Dalam rangka menerapkan konsep Dwifungsi ABRI ketika itu, Abdul ditugaskan sebagai kepala daerah yakni menjadi Bupati Malang sejak 22 Oktober 1985, pangkatnya pun naik menjadi kolonel.[1] Selama sepuluh tahun Abdul memimpin di Kabupaten Malang, hingga 24 Oktober 1995. Setelah itu, ia ditunjuk sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur di bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan[4] dan menjabat hingga tahun 2000.[5] Ia mengabdi di bawah kepemimpinan Gubernur Basofi Sudirman dan Imam Utomo. Ia pensiun dengan pangkat terakhir brigadir jenderal. Kehidupan pribadiAbdul Hamid menikah dengan Salamiah binti M. Saleh, mereka dikaruniai empat orang anak, yakni dua orang putra dan dua orang putri.[2] Istrinya meninggal pada 6 Februari 2006.[6] MeninggalAbdul Hamid meninggal dunia pada hari Minggu, 31 Januari 2021, di Rumah Sakit Panti Nirmala, Malang, pada usia 79 tahun akibat penyakit jantung.[7] Ia dimakamkan secara militer di pemakaman keluarga, yang berada di daerah Areng-Areng, Dau, Malang.[5] Referensi
|