Éric Justin Léon Zemmour (Prancis:[eʁikzemuʁ]ⓘ; lahir 31 Agustus 1958) adalah seorang politikus kanan jauh dari Prancis. Ia mencalonkan diri dalam pemilihan Presiden tahun 2022, dan memperoleh posisi keempat pada putaran pertama.[2]
Masa kecil dan silsilah
Zemmour lahir pada tanggal 31 Agustus 1958 di departemen Seine, sekarang bagian dari Seine-Saint-Denis. Menurut Zemmour sendiri, orang tuanya adalah Yahudi Berber, meskipun berbahasa Arab,[3] dari Aljazair Prancis; karena keyakinan Yahudi mereka, mereka memegang kewarganegaraan Prancis sesuai dengan Dekret Crémieux tahun 1870.[4][5][6] Beberapa akademisi seperti Ian Buruma menduga keluarganya adalah Yahudi Sephardi yang secara historis hidup berdampingan dengan suku Berber namun mereka sendiri bukanlah orang Berber.[7] Mereka pindah ke Prancis Metropolitan pada tahun 1952, sebelum Perang Aljazair, bersama orang tua dan saudara kandung mereka.[8][9] Saat tiba di Prancis, kakek nenek dari pihak ayah, yang bernama Liaou dan Messouka, mengambil nama Justin dan Rachel, dan nenek dari pihak ibunya, yang lahir Ourida, mengambil nama tengahnya Claire. Suaminya bernama Léon; yang menjadi akar nama tengah Zemmour.[10]
Orang tuanya adalah Roger Zemmour, seorang paramedis, dan Lucette, seorang ibu rumah tangga. Sedangkan ayahnya sering tidak hadir sehingga ia dibesarkan oleh ibu dan neneknya.; Zemmour mengatakan bahwa hal ini membantunya membentuk karakternya, dan ibunyalah yang menanamkan dalam dirinya dorongan dan ambisi untuk mencapai keunggulan.[11][12] Dia memiliki satu adik laki-laki bernama Jean-Luc.[13]
Zemmour tumbuh pertama kali di Drancy lalu pindah ke Château Rouge, sebuah kawasan bersejarah di Paris.[14] Zemmour dibesarkan dalam tradisi agama Yahudi, dan ia pandai berbahasa Ibrani.[15] Meskipun merahasiakan keyakinannya, ia mengikuti arahan Halakha dan sering menghadiri sinagog sampai ayahnya meninggal pada tahun 2013.[16][17]
Karier
Zemmour belajar di Sciences Po. Ia bekerja sebagai reporter untuk Le Quotidien de Paris dari tahun 1986 hingga 1996. Ia kemudian bergabung dengan Le Figaro, tempat ia bekerja hingga tahun 2021. Zemmour juga dikenal sebagai tokoh televisi, tampil sebagai pakar atau pembawa acara bersama di acara-acara seperti On n'est pas couché di France 2 (2006–2011) dan Ça se dispute on I-Télé (2003–2014), serta Zemmour et Naulleau (2011–2021), acara bincang-bincang malam mingguan di Paris Première, bersama dengan kritikus sastra Éric Naulleau.[18][19]
Zemmour terkenal karena pandangannya yang kontroversial mengenai imigrasi dan Islam di Prancis. Ia secara luas mendukung gagasan “penggantian besar”, teori konspirasi yang menyatakan bahwa penduduk asli Prancis akan digantikan oleh orang-orang non-Eropa.[20] Zemmour didenda karena hasutan diskriminasi rasial pada tahun 2011 dan hasutan kebencian terhadap Muslim pada tahun 2018. Dia mengajukan banding atas putusan tersebut ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa namun bandingnya ditolak.[21]
Zemmour mengumumkan pencalonannya untuk pemilihan presiden Prancis 2022 pada 30 November 2021. Pada tanggal 5 Desember 2021, ia meluncurkan Reconquête, sebuah partai politik nasionalis.[22] Pada tahun 2021, sebuah artikel New York Times menggambarkan pandangan Zemmour sebagai "garis keras... tentang imigrasi, tempat Islam di Prancis dan identitas nasional", sementara dia mengidentifikasi dirinya sebagai Gaulist dan Bonapartis.[23] Selama kampanye kepresidenannya, Zemmour menganjurkan perubahan besar dalam sistem politik Prancis. Ia mendukung Marine Le Pen untuk putaran kedua.[24]
Sejak 1982, Éric Zemmour menikah dengan Mylène Chichportich, seorang pengacara keturunan Yahudi Tunisia yang mengkhususkan diri dalam hukum kebangkrutan. Mylène tetap menjaga imej di depan media dan tidak pernah mengomentari sikap kontroversi suaminya. Mereka memiliki tiga orang anak, dua laki-laki dan satu perempuan.[26]
Pada tahun 2021, Zemmour dituduh oleh majalah gosip di Prancis bahwa ia telah menghamili penasihat kampanye utamanya, Sarah Knafo.[27] Zemmour kemudian mengakui Sarah sebagai pasangannya pada bulan Januari 2022.[28] Sarah lantas membantah kehamilannya.[29]
Dalam wawancara tahun 2014 dengan Le Point, Zemmour menyatakan bahwa meskipun ia tidak percaya pada Tuhan, ia menjalankan rumah kosher dan kadang-kadang menghadiri kebaktian sinagoge pada hari perayaan Yamim Noraim.[30]
^"Et Zemmour devint Zemmour" [And Zemmour became Zemmour]. Le Monde.fr. 8 November 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 October 2021. Diakses tanggal 17 October 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^(dalam bahasa Prancis) Éric Zemmour: "I am not asking for the francization of surnames"Diarsipkan 27 February 2011 di Wayback Machine., Article in L'Express by Laurent Martinet, published on 11 March 2010: "I was born in Montreuil in Seine-Saint-Denis. I am therefore not an immigrant ... and my parents were French. But my origins are indeed Berber and my name does indeed mean 'olive tree' in Berber."
^Monnier, Vincent (7 February 2008). "Éric Zemmour: passé recomposé" [Eric Zemmour: past perfect-ed (play on words)]. Le Nouvel Observateur (dalam bahasa Prancis).
^Béglé, Jérôme (21 October 2014). "Zemmour bat tous les records de vente !" [Zemmour beats all the sales records!]. Le Point (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 September 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Bajos, Sandrine; à 19h38 (27 September 2018). "Zemmour, numéro 1 des ventes de livres, détrône Nothomb" [Zemmour, number 1 in book sales, dethrones Nothomb]. Le Parisien (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 October 2021. Diakses tanggal 9 October 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)