Zubair bin Awwam
Az-Zubair bin Al-‘Awwam[1] (bahasa Arab: الزبير بن العوام) (wafat 36 H/656 M) adalah putra bibi Muhammad, yaitu Shafiyyah binti Abdul Muthalib, yang juga salah satu sahabat nabi dan termasuk as-Sabiqun al-Awwalun (10 orang yang pertama masuk Islam). Az-Zubair bin Al-'Awwam juga termasuk salah satu dari 10 sahabat yang dijamin masuk surga. Ia memiliki kontribusi besar dalam Perang Riddah[2] melawan suku-suku pemberontak di Arab pada 632–633 M dan berpartisipasi dalam penaklukan atas Kekaisaran Sasaniyah pada 633–634, lalu Suriah Bizantium pada 634–638, dan Eksarkat Afrika pada 639–643. Dia disebut murid Rasulullah; Karena Nabi pernah bersabda tentang dirinya: "Setiap nabi memiliki murid, dan muridku adalah az-Zubair."[3] Ia juga dikenal sebagai orang pertama yang menghunus pedangnya dalam Islam.[4] Ketika pamannya Naufal bin Khuwailid mengetahui Zubair telah memeluk Islam, ia sangat marah dan berusaha menyiksanya, Zubair dimasukkan ke dalam karung tikar, kemudian dibakar. Sebuah riwayat menyebutkan ia memeluk Islam ketika berusia setelah Abu Bakar Al-Siddiq masuk Islam. Dia sempat hijrah ke Habasyah tetapi tidak tinggal lama di sana. Dia menikah dengan Asma' binti Abu Bakar, dan hijrah ke Yastrib, yang kemudian bernama Madinah. Ia mempunyai seorang putra bernama Abdullah bin Az-Zubair yang merupakan bayi muslim pertama yang lahir di Madinah.[5] Genealogi[6]Namanya adalah Az-Zubair bin Awwâm bin Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai Radhiyallahu anhu. Nasabnya bersambung dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Qushai. Sedangkan ibunya bernama Shafiyah binti Abdul Muthallib Radhiyallahu anhuma, bibi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Dia memiliki kunyah (nama panggilan) Abu `Abdillâh. Az-Zubair masuk Islam ketika berumur delapan tahun.[7] Istri dan anakZubair menikah delapan kali dan memiliki dua puluh anak.[8]
Pelopor Investor Properti dalam IslamSalah satu yang menonjol dari sahabat Zubair adalah di bidang investasi properti. Ketika beliau wafat beliau mewariskan aset berupa 2 bidang tanah, 11 rumah di Madinah, 2 rumah di Basrah, 1 rumah di Kufah dan 1 rumah di Mesir. Aset itu beliau peroleh bermodal uang masyarakat yang dititipkan pada beliau, tapi beliau menolak titipan, sebagai gantinya beliau berakad hutang, sehingga uang itu bisa beliau investasikan pada properti diatas.[10] KematianAz-Zubair Radhiyallahu anhu meninggal dunia di tangan Amr bin Jurmuz dalam suatu pembunuhan yang licik setelah Perang Jamal di lembah as-Saba`, yaitu nama daerah sejauh tujuh farsakh (kurang lebih 35 KM) dari Basra pada bulan Jumadil ula tahun 36 H.[11][Verifikasi gagal] Referensi
Pranala luar |