Zaman Batu yaitu suatu masa pada zaman prasejarah yang luas, saat manusia masih menciptakan alat dari batu (karena tak memiliki teknologi yang lebih baik). Zaman batu juga bisa disebut zaman sebelum manusia mengenal logam sehingga menggunakan batu sebagai bahan utama untuk membuat peralatan.[1] Kayu, tulang, dan bahan lain juga digunakan, tetapi batu (terutama flint) dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai alat memotong dan senjata.[2] Istilah ini berasal sistem tiga zaman. Zaman Batu sekarang dipilah lagi menjadi masa Paleolitikum, Mesolitikum, Megalitikum dan Neolitikum, yang masing-masing dipilah-pilah lagi lebih jauh.
Sejarah
Zaman batu dimulai sekitar 3.4 juta tahun yang lalu, yaitu pada periode di mana sebuah fosil tulang yang ditemukan di Lembah Awash Hilir, Ethiopia terdapat bukti guratan alat batu.[3]Manusia purba pada masa ini belum mengenal teknologi dan tulisan. Selain memanfaatkan batu, manusia pada masa ini juga memanfaatkan tulang atau kayu sebagai peralatan mereka. Namun, peninggalan berupa kayu atau tulang tidak dapat ditemukan karena benda tersebut rapuh dan tidak bertahan lama.[4]
Peralatan zaman batu adalah ragam perkakas yang diciptakan oleh manusia purba dengan berbahan dasar bebatuan. Umumnya, peralatan ini digunakan untuk kepentingan penopang kehidupan dasar seperti berburu dan pertahanan diri.[5]
Pembagian zaman batu
Zaman Batu dapat diperiodisasi menjadi empat zaman, yaitu:
Zaman Batu Tua (Palaeolitikum), Zaman Paleolitikum berlangsung pada 50.000-10.000 SM. Disebut sebagai zaman batu tua, karena pada saat itu manusia menggunakan alat-alat batu yang masih dibuat secara kasar dan sederhana.[6]
Zaman Batu Tengah (Mesolitikum), dimana pada dimana pada zaman ini manusia mulai hidup semi menetap di sebuah gua.[butuh rujukan]
Zaman Batu Muda (Neolitikum), Kehidupan pada zaman ini sudah mulai menetap, tidak berpindah-pindah. Jenis manusia yang hidup pada pada zaman ini yaitu homo Sapiens ras Mongoloide dan Austromelanosoide.[7]
Zaman Batu Besar (Megalitikum), dimana pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan, menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar.[8]