Yesus menyembuhkan orang buta dekat YerikhoYesus menyembuhkan orang buta dekat Yerikho merupakan mukjizat Yesus Kristus yang dicatat dalam tiga Injil Sinoptik pada bagian Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Peristiwa (atau peristiwa-peristiwa) ini terjadi di sekitar kota Yerikho pada saat Yesus dan murid-murid-Nya melintasi kota itu terakhir kalinya sebelum tiba di Yerusalem, di mana Yesus akan mati disalibkan. Dalam Injil Matius (Matius 20:29–34) dan Injil Lukas (Lukas 18:35–43) tidak disebutkan nama orang(-orang) buta tersebut. Menurut Injil Markus penyembuhan ini terjadi atas diri Bartimeus. Riwayatnya dicatat hanya dalam Injil Markus 10:46-52.[1][2] Catatan AlkitabMatius 20:29-34 (TB): Yesus menyembuhkan dua orang buta
Markus 10:46-52 (TB): Yesus menyembuhkan Bartimeus
Lukas 18:35-43 (TB): Yesus menyembuhkan seorang buta dekat Yerikho
AnalisisBartimeusDalam sebuah cerita Alkitab, selalu ada makna untuk jemaat, begitu pula dengan kisah Bartimeus ini. Hal ini dihubungkan dengan pembicaraan Yesus dengan para murid sebelum peristiwa ini. Ketika para murid ditanya oleh Yesus tentang permintaan meraka, para murid meminta untuk duduk di sebelah Yesus dalam kemuliaan. Namun Yesus tidak mengabulkan permintaan itu dikarenakan Yesus tidak berhak memberikannya. Yesus bahkan berkata pada para murid bahwa mereka tidak mengetahui permintaan mereka sendiri. Sebab untuk duduk dalam kemuliaan Allah bukan hal mudah. Di sini para murid terlihat sombong dan tidak tahu diri dengan berkata dapat melakukan syarat yang diajukan Yesus, yaitu meminum cawan (menerima kesengsaraan) dan dibaptis seperti Yesus (berarti memikul tugas menyelamatkan manusia dengan menebus dosa). Maka dalam perbandingan ini, para murid dianggap kurang tahu diri dibanding Bartimeus. Bartimeus meminta belas kasihan Yesus dengan permohongan untuk disembuhkan. Sedangkan para murid meminta apa yang tidak bisa mereka lakukan.[6] Seorang imam dan teolog, Oleg Molenko (Uryupin), mengkaitkan detail penyebutan nama Bartimeus dengan fakta bahwa orang-orang yang disebutkan namanya dalam kitab-kitab Injil itu sesungguhnya telah diselamatkan dan melayani Gereja sepanjang hidup mereka, tidak seperti orang-orang lain yang tidak dicatat namanya. Misalnya, orang yang telah menderita cacat selama 38 tahun yang menunggu di tepi kolam Betesda yang dicatat dalam Injil Yohanes (Yohanes 5:2–15) dan namanya tidak dicatat, yang setelah disembuhkan diberi peringatan oleh Yesus mengenai konsekuensi kalau ia kembali melakukan hal-hal yang membuatnya cacat di masa lampau, maka ia akan cacat lagi meskipun pernah sembuh (Yohanes 5:14), karena rupanya ia cenderung berbuat dosa. Tidak seperti orang cacat itu, Bartimeus setelah sembuh langsung mengikuti Yesus yang berarti ia mengutamakan Kristus dalam hidupnya sehingga ada kepastian jalan hidupnya, dan penulis Injil Markus memasukkan namanya dalam catatan. Bartimeus juga memulai apa yang sekarang dikenal sebagai "Doa Yesus", "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!", dan, sebagai hasilnya, mendapatkan penglihatan rohani, dengan pemulihan penglihatan jasmani sebagai tandanya.[7] Selain mencatat kisah mukjizat yang menunjukkan kuasa Yesus, penulis Injil menggunakan cerita ini untuk tujuan teologis, yaitu menyajikan karakter yang mengerti siapa Yesus sesungguhnya dan bagaimana menanggapi kehadiran-Nya - dengan iman. Pengemis itu, ketika tahu ia dipanggil untuk mendekati Yesus, menanggalkan jubahnya, melambangkan bahwa ia meninggalkan harta miliknya. Penyebutan gelar "Anak Daud" ("Putra Daud") - kejadian satu-satunya dalam Injil Markus - menunjukkan identitas Yesus sebagai Mesias.[8] Injil Matius mencatat ada dua orang buta yang tidak disebutkan namanya, duduk di pinggir jalan; Yesus 'tergerak oleh belas kasihan' dan menjamah mata mereka. Pada peristiwa yang dicatat sebelumnya ketika Yesus masih di Galilea, tertulis bahwa Ia menanyai orang-orang buta itu apakah mereka percaya bahwa Ia mampu menyembuhkan mereka. Ketika mereka percaya, Ia memuji iman mereka dan menjamah mata mereka sehingga bisa melihat. Yesus memperingatkan mereka untuk tidak mengatakan kepada siapapun, tetapi mereka pergi dan menyebarkan berita kesembuhan itu ke seluruh negeri (Matius 9:27–31). Injil Lukas menyebutkan satu orang buta yang tidak dicatat namanya, dan peristiwa itu terjadi ketika Yesus mendekati kota Yerikho, yang kemudian berlanjut ke kisah Zakheus.[9] Anak DaudVernon K. Robbins menekankan bahwa penyembuhan Bartimeus merupakan mukjizat terakhir yang dicatat dalam Injil Markus, dan mengkaitkan pengajaran awal Yesus mengenai penderitaan dan kematian Anak Manusia dengan aktivitas-Nya sebagai Anak Daud di Yerusalem.[10][11] Kisah ini mencampurkan penekanan Injil Markus mengenai 'kebutaan' para murid - ketidakmampuan mereka untuk memahami hakikat Mesias Yesus - dengan kebutuhan untuk mengikuti Yesus ke Yerusalem, di mana penderitaan dan kematian-Nya membuat Yesus dapat dikenali oleh orang-orang asing sebagai Anak Allah.[12] Gelar "Anak Daud" merupakan nama mesianik.[13][14] Jadi, seruan Bartimeus, menurut Injil Markus, merupakan pengenalan Yesus secara publik sebagai Kristus, setelah St. Petrus mengakuinya secara pribadi dalam Markus 8:27–30. Lihat pulaReferensi
Pustaka
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Healing of the blind man of Jericho. |