Yasmine Zaki Shahab
Prof. Yasmine Zaki Shahab, S.S., M.A., Ph.D. (bahasa Arab: ياسمين زكي شهاب , translit. Yāsmīn Zakī Šahāb; pelafalan dalam bahasa Arab: [ja:smi:n zakiː ʃahaːb]; lahir 1 Desember 1948) adalah seorang antropolog Indonesia.[1] Selain itu, ketertarikannya pada masyarakat Betawi membuatnya aktif melakukan penelitian dan menulis topik tentang hal tersebut. Sampai saat ini, Shahab masih aktif dalam beberapa hal yang berkaitan dengan budaya Betawi.[2] BiografiKehidupan awalShahab lahir di Mangga Besar, Jakarta Barat sebagai anak kelima dari delapan bersaudara. Shahab berasal dari keluarga Hadhrami golongan Ba'Alwi bermarga Aal Shihāb-Uddīn, ayahnya bernama Zaki bin Ali bin Ahmad Shahab, sementara ibunya juga berasal dari keluarga Alawiyyin bernama Lulu Al Hadad.[3] Kakeknya, Ali bin Ahmad bin Shahab atau lebih populer dengan panggilan Ali Menteng adalah tuan tanah Menteng, Jakarta Pusat.[4] PendidikanOrang tua Shahab menyekolahkan delapan anak mereka ke sekolah Katolik, yang pada waktu itu dianggap lebih maju daripada sekolah umum lainnya. Shahab kemudian disekolahkan ke SD Santa Melania, Sawah Besar, Jakarta Pusat; SMP Santa Maria, Jakarta Pusat; dan SMA Santa Ursula, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.[3] Setelah lulus SMA, Shahab bermaksud melanjutkan studinya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Namun keinginan itu ia batalkan setelah kakak sepupunya, Fuad Hassan menyarankan agar ia mengambil jurusan antropologi. Alasannya karena pada saat itu mahasiswa di jurusan antropologi masih sedikit, hanya lima hingga tujuh orang saja, sehingga peluang untuk menonjol akan semakin besar.[3] Shahab lulus dengan gelar Sarjana Sastra (S.S.) dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia pada tahun 1975[1] dengan skripsi berjudul Masalah Integrasi Minoritas Arab di Jakarta.[5] Kemudian, gelar Master of Arts dia ambil dari Universitas Nasional Australia pada tahun 1982 dengan tesis berjudul The Position of Betawi Women: Native People in Jakarta (Posisi Wanita Betawi: Orang Asli di Jakarta).[6] Sementara, gelar Ph.D-nya dia dapatkan dari School of Oriental and African Studies, Universitas London pada 1994 dengan disertasi berjudul The Creation of Ethnic Tradition: the Betawi of Jakarta (Penciptaan Tradisi Etnik: Betawi Jakarta).[7][8] Kehidupan pribadiYasmine Zaki Shahab menikah dengan Saleh Umar dan memiliki dua anak, Mariam Katlea (lahir 1978) dan Husein Haikel (lahir 1983).[3] KarierYasmine Zaki Shahab adalah seorang dosen antropologi di Universitas Indonesia.[7] Dari tahun 1998 hingga 2001, Shahab mengajarkan kursus Pengantar Antropologi. Pada periode yang sama ia juga mengajar mata pelajaran Antropologi Kependudukan, Antropologi Pariwisata, kemudian Teori Antropologi I dan II. Selain mengajar di program sarjana Departemen Antropologi, ia juga mengajar di program ekstensi Universitas Indonesia, yang ia ajarkan adalah Pengantar Antropologi. Dalam program pascasarjana, ia juga mengajar mata kuliah Antropologi Kependudukan dari tahun 1998 hingga 2000. Selain itu, ia juga mengajar di D3 Pariwisata Universitas Indonesia.[1] Shahab menjabat beberapa jabatan penting di Perguruan Tinggi di Indonesia, di antaranya adalah Dekan Universitas Islam Azzahra tahun 1995 hingga sekarang, Kepala Pengembangan Program D3 Pariwisata UI, dan terakhir adalah Ketua Program Usaha perjalanan wisata Budaya D3 pariwisata FISIP UI pada tahun 1997 hingga 1998.[1] Pada tanggal 24 Mei 2006, Yasmine Zaki Shahab dikukuhkan sebagai guru besar tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia di Balai Sidang Universitas Indonesia kampus Depok.[9] KaryaTesis dan disertasi
Jurnal
Buku
PenghargaanSebagai bentuk apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jakarta kepada Yasmine Zaki Shahab atas perhatiannya pada budaya Betawi, pada tahun 2013 ia terpilih sebagai penerima penghargaan kategori budayawan pada acara Anugerah Budaya 2013.[14][15] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|