Trimegah Bangun Persada

PT Trimegah Bangun Persada Tbk
Perusahaan publik
Kode emitenIDX: NCKL
IndustriPertambangan
Didirikan6 September 2004; 20 tahun lalu (2004-09-06)
Kantor pusatJakarta Pusat, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Roy Arman Arfandy[1]
(Direktur Utama)
Donald Johnny Hermanus[1]
(Komisaris Utama)
Produk
PendapatanKenaikan Rp 23,858 triliun (2023)[2]
Kenaikan Rp 8,276 triliun (2023)[2]
Kenaikan Rp 6,759 triliun (2023)[2]
Total asetKenaikan Rp 45,289 triliun (2023)[2]
Total ekuitasKenaikan Rp 28.392 triliun (2023)[2]
PemilikPT Harita Jayaraya (86,48%)
Karyawan
Kenaikan 11.961 (2023)
Anak usahaPT Gane Permai Sentosa
PT Megah Surya Pertiwi (50%)
PT Obira Mitra Jaya
PT Gane Tambang Sentosa
Situs webwww.tbpnickel.com

PT Trimegah Bangun Persada Tbk adalah sebuah perusahaan pertambangan nikel yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini diperkirakan menguasai cadangan dan sumber daya bijih sebanyak 301,9 metrik ton basah di Maluku Utara.[2][3] Perusahaan ini adalah bagian dari Harita Group.

Sejarah

Perusahaan ini didirikan pada bulan September 2004. Pada tahun 2011, bersama anak usahanya, PT Gane Permai Sentosa, perusahaan ini mulai mengoperasikan tambang nikel seluas 5.524 hektare di Pulau Obi, Halmahera Selatan. Pada tahun 2016, melalui PT Megah Surya Pertiwi, perusahaan ini mulai mengoperasikan smelter untuk mengolah nikel saprolit (nikel kadar tinggi) menjadi feronikel.

Pada tahun 2018, bersama Lygend Resources & Technology, perusahaan ini mendirikan PT Halmahera Persada Lygend untuk mengolah nikel limonit (nikel kadar rendah) menjadi mixed hydroxide precipitate (MHP). Pada tahun 2019, bersama Lygend Resources & Technology, perusahaan ini mendirikan PT Halmahera Jaya Feronikel untuk juga memproduksi feronikel.[2][3]

Pada bulan Maret 2023, PT Halmahera Persada Lygend mulai mengolah MHP menjadi nikel sulfat yang merupakan bahan baku dari baterai kendaraan listrik.[4] Pada bulan April 2023, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.[5] Pada bulan September 2023, bersama PT Intim Mining Sentosa dan PT Banyu Bumi Makmur, perusahaan ini mendirikan PT Karya Tambang Sentosa untuk berbisnis di bidang pertambangan nikel.[6]

Pada bulan November 2023, perusahaan ini membeli 99% saham PT Gane Tambang Sentosa yang berbisnis di bidang pertambangan nikel dengan harga Rp 7,9 miliar.[7] Pada tahun 2024, bersama Hong Kong Blue Whale, perusahaan ini mendirikan PT Cipta Kemakmuran Mitra untuk memproduksi kapur tohor yang diperlukan untuk mengolah nikel limonit menjadi MHP.[8]

Referensi

  1. ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Trimegah Bangun Persada Tbk. Diakses tanggal 5 Januari 2025. 
  2. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2023" (PDF). PT Trimegah Bangun Persada Tbk. Diakses tanggal 5 Januari 2025. 
  3. ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Trimegah Bangun Persada Tbk. Diakses tanggal 5 Januari 2024. 
  4. ^ Santia, Tira (24 Mei 2023). "Pertama di Indonesia, Trimegah Bangun Persada Berhasil Produksi Bahan Baterai Kendaraan Listrik". Liputan 6. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  5. ^ Defrizal, Defrizal (12 April 2023). "Trimegah Bangun Persada Resmi Catatkan Saham di Bursa". BeritaSatu. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  6. ^ Suryahadi, Akhmad (5 September 2023). "Emiten Nikel Grup Harita, Trimegah Bangun (NCKL) Dirikan Anak Usaha Baru". Kontan. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  7. ^ Suryahadi, Akhmad (2 Desember 2023). "Saham Trimegah Bangun (NCKL) Masih di Bawah IPO Meski Rajin Ekspansi dan Laba Melejit". Kontan. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  8. ^ Djailan, Irwan (27 Mei 2024). "Dua Entitas Baru Harita Nickel di Pulau Obi". RRI. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
Kembali kehalaman sebelumnya