Trimegah Bangun Persada
PT Trimegah Bangun Persada Tbk adalah sebuah perusahaan pertambangan nikel yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini diperkirakan menguasai cadangan dan sumber daya bijih sebanyak 301,9 metrik ton basah di Maluku Utara.[2][3] Perusahaan ini adalah bagian dari Harita Group. SejarahPerusahaan ini didirikan pada bulan September 2004. Pada tahun 2011, bersama anak usahanya, PT Gane Permai Sentosa, perusahaan ini mulai mengoperasikan tambang nikel seluas 5.524 hektare di Pulau Obi, Halmahera Selatan. Pada tahun 2016, melalui PT Megah Surya Pertiwi, perusahaan ini mulai mengoperasikan smelter untuk mengolah nikel saprolit (nikel kadar tinggi) menjadi feronikel. Pada tahun 2018, bersama Lygend Resources & Technology, perusahaan ini mendirikan PT Halmahera Persada Lygend untuk mengolah nikel limonit (nikel kadar rendah) menjadi mixed hydroxide precipitate (MHP). Pada tahun 2019, bersama Lygend Resources & Technology, perusahaan ini mendirikan PT Halmahera Jaya Feronikel untuk juga memproduksi feronikel.[2][3] Pada bulan Maret 2023, PT Halmahera Persada Lygend mulai mengolah MHP menjadi nikel sulfat yang merupakan bahan baku dari baterai kendaraan listrik.[4] Pada bulan April 2023, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.[5] Pada bulan September 2023, bersama PT Intim Mining Sentosa dan PT Banyu Bumi Makmur, perusahaan ini mendirikan PT Karya Tambang Sentosa untuk berbisnis di bidang pertambangan nikel.[6] Pada bulan November 2023, perusahaan ini membeli 99% saham PT Gane Tambang Sentosa yang berbisnis di bidang pertambangan nikel dengan harga Rp 7,9 miliar.[7] Pada tahun 2024, bersama Hong Kong Blue Whale, perusahaan ini mendirikan PT Cipta Kemakmuran Mitra untuk memproduksi kapur tohor yang diperlukan untuk mengolah nikel limonit menjadi MHP.[8] Referensi
|