Tondo, Manila
Tondo adalah sebuah distrik di bagian barat laut Manila, Filipina. Tondo merupakan distrik terbesar dalam hal luas wilayah dan jumlah penduduk di antara 16 distrik di Manila, dengan luas wilayah mencapai 8,65 kilometer persegi dan jumlah penduduk mencapai 654.220 jiwa pada tahun 2020.[1] Dengan luas wilayah dan jumlah penduduk tersebut, Tondo juga merupakan distrik paling padat penduduk kedua di ibu kota Filipina ini. EtimologiNama Tondo berasal dari bahasa Tagalong kuno Tundun yang termaktub dalam Prasasti Keping Tembaga Laguna, dokumen tertulis tertua yang ditemukan di Filipina, yang dibuat pada tahun 900. Antoon Postma, antropolog Belanda yang pertama kali menerjemahkan prasasti tersebut, meyakini bahwa istilah tundun berasal dari bahasa Tamil kuno yang, bersama bahasa Melayu, digunakan sebagai bahasa politik dan agama pada periode tersebut.[2] Sebelum penemuan prasasti tersebut, terdapat sejumlah teori mengenai asal-usul nama Tondo. Seniman nasional Filipina, Nick Joaquin, menyebut bahwa nama tersebut berasal dari pengejaan kuno bahasa Tagalog yang mengacu pada medan kawasan ini yang berbukit.[3] Adapun ahli linguistik Prancis, Jean-Paul Potet, cenderung berpendapat bahwa nama kawasan ini berasal dari tumbuhan gigi gajah (Aegiceras corniculatum) yang dahulu disebut tundok atau tinduk-tindukan dalam ejaan kontemporer.[4] SejarahMenurut Prasasti Keping Tembaga Laguna, Tondo diperintah oleh seseorang bergelar senapati, dengan pengaruh hingga ke wilayah Provinsi Bulacan saat ini, khususnya sekitar Lihan (Malolos) dan Gatbuca (Calumpit). Tondo kemudian diperintah oleh beberapa orang lakan hingga penaklukan Spanyol. Setelah Spanyol menaklukkan Tondo pada tahun 1571, didirikan Provinsi Tondo yang mencakup beberapa wilayah di bagian utara Luzon, terutama Pampanga, Bulacan, dan Rizal, dengan Manila sebagai pusatnya. Dalam sebuah sensus yang dilaksanakan oleh Miguel de Loarca pada tahun 1583, para penduduk Tondo dilaporkan berkomunikasi dengan bahasa yang sama dengan para penduduk asli Pampanga. Komisioner Institut Bahasa Nasional Filipina, Jose Villa Panganiban, juga mencatat bahwa sungai Pasig kala itu menjadi batas antara wilayah bahasa Kapampangan dan Tagalog sehingga para penduduk awal Tondo diasumsikan berkomunikasi dalam bahasa Kapampangan. Pada akhir 1700-an, Tondo memiliki 14.437 keluarga masyarakat asli dan 3.528 keluarga Filipina Spanyol. Pada tahun 1800, Provinsi Tondo diganti namanya menjadi Provinsi Manila. Provinsi ini adalah salah satu provinsi pertama di Filipina yang mendeklarasikan perlawanan terhadap Spanyol pada tahun 1896. Pada tahun 1901, di bawah rezim Amerika, Provinsi Tondo dibubarkan dan wilayahnya diberikan kepada Provinsi Rizal dan Bulacan. PerekonomianDi Distrik Tondo, terdapat Pelabuhan Manila Utara, bagian utara dari Pelabuhan Manila yang merupakan pelabuhan utama yang melayani Metro Manila dan daerah-daerah di sekitarnya.[5] Terdapat pula sebuah bekas tempat pembuangan akhir bernama Smokey Mountain yang eksis melayani Metro Manila dari dekade 1960-an hingga 1990-an dan pernah mempekerjakan ribuan orang sekaligus menjadi simbol kemiskinan nyata di wilayah ini.[6] Tokoh ternama
Referensi
Pranala luar
|