The Venerable W. (film)


The Venerable W. adalah sebuah film dokumenter yang dirilis pada tahun 2016. Film ini disutradarai oleh sutradara Swiss Barbet Schroeder dan merupakan karya terakhirnya dalam "Trilogy of Evil" setelah sebelumnya merilis A Self Portrait (1974) dan Terror's Advocate (2007).[1] Dalam film ini Schroeder mengeksplorasi rasisme dan Islamofobia yang hadir dalam keseharian masyarakat Myanmar dan bagaimana hal-hal tersebut dimanipulasi lewat retorika-retorika biksu Budha Ashin Wirathu hingga menghasilkan kerusuhan dan ketegangan antara penganut agama Budha yang mayoritas dengan minoritas Muslim di Myanmar.[2]

The Venerable W.
SutradaraBarbet Schroeder
ProduserMargaret Menegoz
Penata musikJorge Arriagada
Perusahaan
produksi
Les Films du Losange
DistributorLes Films du Losange
Tanggal rilis
Durasi100 menit
NegaraPrancis, Swiss
BahasaBurma, Inggris, Prancis, Spanyol

The Venerable W. berdurasi 1 jam 40 menit. Film ini dirilis di Prancis pada Juni 2017 dan di Swiss pada November 2017.[1]

Resume

Schroeder menceritakan kehidupan Ashin Wirathu, biksu Budha Myanmar yang sangat berpengaruh dan Islamofobik hingga menyebabkan umat Budha Myanmar melakukan kekerasan dan persekusi terhadap umat Muslim yang minoritas. Kekerasan dan persekusi yang dilakukan terutama oleh pendukung Wirathu dan lembaga-lembaga pemerintahan Myanmar tertentu telah mengakibatkan ribuan rumah dibakar dan puluhan ribu umat Muslim Myanmar mengungsi ke negara-negara lain.[3]

Produksi

Dalam produksi filmnya, Schroeder mengaku awalnya dia dan krunya berpura-pura bertingkah laku layaknya wisatawan asing yang sedang berlibur. Namun setelah sekitar sebulan, dia menyadari bahwa polisi militer Myanmar menyadari gerak-gerik mereka dan bahkan memiliki foto-foto Schroeder dan krunya mengunjungi tempat-tempat kaum Muslim Myanmar. Tak berselang lama Schroeder memutuskan untuk meninggalkan Myanmar.[3]

Resepsi

Peter Bradshaw dari The Guardian menuliskan bahwa beberapa adegan dalam film ini mengingatkannya pada adegan-adegan serupa dalam film dokumenter Jagal dan Senyap oleh Joshua Oppenheimer tentang genosida yang terjadi di Indonesia serta City of Ghosts oleh Matthew Heineman tentang kebrutalan NIIS di Raqqa, Suriah. Film ini juga mengingatkannya pada penyiar radio Belgia Georges Ruggiu yang memprovokasi etnis Hutu untuk menyerang etnis Tutsi dan berujung pada genosida Rwanda.[4]

Kontributor Variety Jay Weissberg menuliskan bahwa film ini mengingatkannya pada film Schroeder sebelumnya, A Self Portrait, di mana bahkan setelah kedua film dirilis, tokoh utama dalam kedua film - Idi Amin dan Ashin Wirathu - masih menghasilkan kekuatan destruktif mereka.[2]

Referensi

  1. ^ a b "The Venerable W. (2016)". uniFrance Films. 
  2. ^ a b Weissberg, Jay (20 Mei 2017). "Cannes Film Review: 'The Venerable W.'". Variety. 
  3. ^ a b Mejía, Marco Antonio (22 Oktober 2017). "Barbet Schroeder presents his film The Venerable W. at the 15th FICM". Festival Internacional de Cine de Morelia. 
  4. ^ Bradshaw, Peter (10 Oktober 2017). "The Venerable W review – the poisonous monk behind Myanmar's anti-Muslim vendetta". The Guardian. 
Kembali kehalaman sebelumnya