Teratak Buluh, Siak Hulu, KamparTeratak Buluh merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, provinsi Riau, Indonesia. desa Teratak Buluh berada di jalan lintas tengah Pekanbaru-taluk kuantan tidak jauh dari kota Pekanbaru hanya berjarak 15 km dan dapat di akses melalui jalur darat dan juga desa ini memiliki luas yaitu 2.098 km. Dikarenakan akses yang sangat dekat dengan ibukota provinsi Riau pekanbaru Desa Teratak Buluh termasuk kedalam deretan kawasan metropolitan kota Pekanbaru yaitu pekansikawan sebuah kawasan ekonomi integritas kota Pekanbaru yang berada di kawasan sekitar kota Pekanbaru yang meliputi pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan
Adat dan IstiadatLayaknya pada desa umumnya di kabupaten Kampar, desa Teratak Buluh memiliki ada ciri khas tersendiri dalam adat istiadat. Di Teratak Buluh adat dan istiadat adalah hal yang penting untuk aspek kehidupan bermasyarakat sebagai penunjang hidup masyarakat. Warga desa Teratak Buluh kebanyakan berasal dari orang Minang tetapi ada juga yang berpendapat bahwasanya warga desa Teratak Buluh berasal dari suku Melayu Kampar, dilihat secara defacto penduduk asli desa Teratak Buluh berasal dari persukuan Minangkabau. dilihat dari nilai sejarah, Desa Teratak Buluh didirikan oleh seorang perantau Minang yang ingin mendirikan pemukiman baru di sekitaran sungai Kampar, tetapi masih banyak juga yang berpendapat bahwasanya adat desa Teratak buluh sama dengan adat orang Kampar atau ughang ocu dilihat dari segi istiadat desa Teratak Buluh menganut sistem adat yang dicirikan dengan sistem kekeluargaan melalui jalur perempuan atau matrilineal, dengan budayanya yang sangat kuat diwarnai oleh ajaran Islam, yakni Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah (Adat bersendikan hukum, hukum bersendikan Al-Qur'an) yang berarti adat berlandaskan ajaran Islam. Selain dilihat sistem adat Teratak Buluh memiliki cara berkomunikasi antar masyarakat, istilah yang juga bisa digunakan untuk menyebut ughang ocu di, termasuk untuk anak keturunannya tiap anak memiliki sebutannya sendiri. Anak pertama oleh saudara-saudaranya dipanggil dengan sebutan Uwo (berasal dari kata Tuo artinya tua, yang paling tua). Anak kedua dipanggil oleh adik-adiknya dengan kata Ongah, yang berasal dari kata Tongah, artinya anak yang paling tengah. Sedangkan anak yang ketiga dipanggil oleh adik-adiknya dengan nama Udo, yang berasal dari kata Mudo artinya yang paling muda. Anak yang keempat baik laki-laki maupun perempuan, juga dipanggil dengan Ocu. Anak kelima dan seterusnya juga berhak untuk disapa dengan Ocu. Selain dalam struktur kekeluargaan, kata Ocu ini digunakan sebagai sapaan bagi anak-anak yang lebih muda kepada teman, kerabat dan sanak keluarga. Seperti anak muda kepada laki-laki yang lebih tua daripada dirinya. matrilineal Masyarakat Teratak buluh, sama halnya dengan masyarakat Minang, menggunakan sistem Matrilineal serta menekankan matrialis/matrialistik sebagai salah satu aspek utama dalam mendefinisikan identitasnya. Inilah ciri khas masyarakat Melayu Kampar yang membedakan dengan Melayu lainnya yang lebih menggunakan sistem Patrilineal dan menekankan patrialis/patrialistik. Selain Kampar, kelompok Melayu lainnya juga ada yang menggunakan sistem Matrilineal seperti: Melayu Batin di Jambi Hulu, Melayu Semende di Sumatera Selatan, Melayu Pesisir Sibolga di pesisir Barat Sumatera Utara, dan juga Melayu lainnya (terutama di wilayah Riau daratan yang lain). Adat dan budaya mereka menempatkan pihak perempuan bertindak sebagai pewaris harta pusaka dan kekerabatan. Garis keturunan dirujuk kepada ibu, sedangkan ayah mereka disebut oleh masyarakat dengan nama Sumondo (ipar) dan diperlakukan sebagai tamu dalam keluarga. Wilayah Kampar juga termasuk wilayah rantau Minangkabau atau wilayah dengan pengaruh/unsur Minangkabau diluar wilayah adat & etnis Minangkabau (Darek/Luhak & Pesisir/Pasisia). Dalam masyarakat Kampar dikenal sistem persukuan atau suku. Suku, sama halnya dengan marga dalam sistem Patrilineal, terdiri dari orang-orang yang jika diurut dari garis keturunan ibunya memiliki nenek moyang yang sama. Persukuan yang ada dalam masyarakat Kampar beberapa di antaranya Domo, Malayu, Piliong/Piliang, Mandailiong, Putopang,dan Caniago GeografiDesa Teratak buluh terletak di tepi sungai Kampar yang mengalir dari barat ke timur dan berada pada ketinggian berkisar antara 4 - 50 meter di atas permukaan laut. Desa ini termasuk beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34,1 °C hingga 35,6 °C, dan suhu minimum antara 20,2 °C hingga 23,0 °C.[16] Sebelum tahun 2003 Teratak buluh hanyalah desa yang luas 12 km² yang kemudian berkurang menjadi 6.089 km² dengan 4 dusun utama yaitu Dusun pasar Teratak Buluh, dusun terusan jaya, dusun kampung koto dusun kampung petas. Selanjutnya pada tahun 2003 desa Kubang jaya memisahkan diri dari desa Teratak dengan 4 dusun utama di desa kubang. Dusun pasar Teratak buluh dan dusun terusan jaya, dikenal sebagai dusun paling padat penduduk di desa Teratak buluh jika dihitung jumlah penduduk di kedua dusun ini adalah 200 jiwa Km², penyebab kedua dusun ini memiliki penduduk yang banyak dikarenakan faktor:
FASILITASsarana pendidikan
rumah ibadah
sarana olahraga
pasar
Pusat kesehatan
Sejarah Dan Perkembangan Desa Teratak Buluh'Teratak Buluh merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, provinsi Riau, Indonesia.Desa yang telah berdiri lama desa yang berada di jalan lintas tengah Pekanbaru-taluk kuantan tidak jauh dari kota Pekanbaru hanya berjarak 15 km dan dapat di akses melalui jalur darat dan juga desa ini memiliki luas yaitu 2.098 km². salah satu unik dari desa ini adalah menjadi pintu perdagangan kota Pekanbaru zaman dulu sehingga sebagian penduduk kota Pekanbaru pasti mengenali desa ini.desa ini juga memiliki pasar yang aktif yang telah lama ada dan pasar ini buka setiap hari senin pagi dari pukul 06:00-13.00 WIB. Desa Teratak buluh memiliki ikon yang paling ikonik yaitu jembatan Teratak buluh yang telah ada pada 1984. Desa Teratak Buluh adalah salah satu Desa yang terdapat di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar bila dilihat dari letaknya sangat strategis karena berada pada jalan lintas dan pinggiran sungai Kampar jarak ke Ibu Kota propinsi 14 Km, ke Ibu Kota Kabupaten 65 Km, dan ke Ibu Kota Kecamatan 25 Km. Sejarah Awal Desa Teratak Buluh awalnya didirikan oleh dua orang perantau yang berasal dari kabupaten 50 kota provinsi sumatera barat, perantau ini awalnya mengarungi aliran sungai Kampar untuk mendirikan pemukiman baru. Pas di daerah Teratak buluh rakit bambu yang mereka gunakan tersangkut di pulau yang berada di tengah sungai sehingga dua perantau tersebut naik ke darat untuk mencari cara mengembalikan rakit mereka ke aliran sungai dan sekalian mencari makanan, kemudian perantau itu meninggalkan rakit bambu mereka di pulau tersebut, setelah kembali dari daratan alangkah terkejutnya mereka ketika melihat rakit bambu mereka masih terletak di situ dan tidak hanyut sehingga mereka sontak bilang talotak buluoh dan disitu lah nama awal desa Teratak Buluh yang di ambil dari kata talotak buluoh Era kolonialisme Walaupun zaman dulu Teratak buluh merupakan perkampungan kecil namun Teratak buluh pernah di masuki oleh penjajah Belanda, tapi penjajahan Belanda di Teratak buluh tidak sama seperti yang dipulau Jawa yaitu menerapkan sistem kerja rodi. Penjajah Belanda datang ke Teratak buluh adalah untuk menjadikan Teratak buluh sebagai pelabuhan dagang dan sebagai pintu masuknya barang barang dari selat Malaka ke kota Pekanbaru. Dizaman Belanda lah dimulai pembangunannya jalan lintas pekanbaru-Taluk kuantan yang membuka jalan untuk masyarakat Teratak buluh ke kota Pekanbaru, Belanda pertama kali memperkenalkan sistem penyebrangan kendaraan mengunakan perahu di Teratak Buluh yang kemudian berlanjut hingga sistem itu berakhir semenjak terbentuk nya jembatan Teratak buluh. Belanda di Teratak buluh tidak lah begitu lama, semenjak kedatangan Jepang di Teratak Buluh banyak warga pribumi dan warga Belanda menjadi budak pembangunan rel kereta api pekanbaru- Muaro Sijunjung. Era penjajahan Jepang Kedatangan Jepang di Teratak buluh beberapa bulan sesudah kedatangan Jepang ke Indonesia, awalnya warga Teratak buluh menerima kedatangan Jepang dikarenakan propaganda 3A. Namun kesenangan itu hanya sementara bagi warga Teratak buluh, setelah tau bahwa Jepang memperkejakan paksa rakyat pribumi dan pasukan Belanda untuk kepentingan pembangunan rel kereta api pekanbaru-muaro sijunjung atau yang dikenal sebagai Sumatra death railway didalam pembangunan rel ini banyak sekali memakan korban jiwa mau rakyat pribumi maupun pasukan Belanda. Jepang sendiri ingin membangun rel kereta api dari pekanbaru ke muara Sijunjung adalah bertujuan untuk mendistribusikan batubara dari sijunjung (Ombilin) yang kemudian di bawa ke pekanbaru dan kemudian di bawa ke perairan selat Malaka. Di teratak buluh sendiri didirikan sebuah kamp yang diberi nama kamp 5 Teratak boeloeh sebagai tempat menampung para pekerja dan tempat meninjau pembangunan rel oleh serdadu Jepang dan tidak jauh pula dari kamp ada konstruksi jembatan rel kereta api yang melintas di atas sungai Kampar. Tidak terhitung berapa jumlah korban meninggal di pembangunan rel kereta api namun korban korban yang meninggal di kamp yang ada disekitar kota Pekanbaru di makam kan di makam pahlawan kerja yang ada di jalan Kaharuddin Nasution dan di Teratak Buluh sendiri rel kereta api tersebut tidak terlihat lagi dikarenakan marak nya pencurian besi rel sehingga bukti yang tersisa dari rel kereta api Jepang tersebut hanyalah gundukan tanah bekas jalur rel yang tertutupi oleh rerumputan yang berlokasi di jalan kampung petas Simpang kambing Teratak buluh Era setelah kemerdekaan Setelah dibacanya teks proklamasi Kemerdekaan negara republik Indonesia oleh presiden Ir Soekarno akhirnya penderitaan rakyat Teratak buluh berakhir setelah mundurnya nya Jepang dari Teratak buluh dan provinsi Riau. Namun penderitaan itu tersebut belum berakhir, selama agresi militer Belanda 2 pemerintah Indonesia mulai membuat rancangan pembentukan pemerintahan darurat sementara, sampai situasi di ibukota negara Yogyakarta kondusif, akhirnya pemerintah membuat PDRI untuk menggantikan tugas pemerintah republik di ibukota negara, PDRI awalnya terletak di kota Bukittinggi sumatera barat.Namun menurut kementerian kemakmuran saat itu Mr. Syafruddin Prawiranegara menyebutkan bahwa Bukittinggi dirasa tidak aman bagi PDRI, akhirnya PDRI selalu berpindah pusat pemerintahan,mulai dari Payakumbuh - Sarilamak - muara Mahat- Bangkinang dan sampai akhirnya di Teratak Buluh. Di Teratak Buluh Hari Jumat tanggal 31 Desember 1948 sebelum matahari terbit. Mobil putih milik gubernur Sumatera Mr. Teuku Muhammad Hasan dijatuhkan ke dalam sungai Kampar di daerah Teratak Buluh, alasan rombongan PDRI menenggelamkan mobil tersebut ialah dikhawatirkan jika mobil tersebut melintas di jalan Teratak buluh-sungai pagar, menjadi sasaran kapal terbang belanda setelah rombongan PDRI menjatuhkan mobil tersebut, Rombongan PDRI singgah untuk mengatur strategi untuk menuju Lipat kain. setelah agresi, dan perang teratak buluh silih berganti daerah yang awalnya berada di provinsi sumatera, kemudian provinsi sumatera tengah dan yang terakhir provinsi Riau. Teratak buluh menjadi berstatus desa setelah masuk ke dati kabupaten Kampar dalam status kecamatan Siak hulu pada tahun 1950 yang dimana merupakan tahun pertama terbentuk kabupaten Kampar, pada awalnya desa Teratak Buluh sangat lah luas bahkan meliputi setengah dari kecamatan Siak hulu dan sebagian dari kota Pekanbaru namun desa Teratak Buluh luasnya mulai berkurang semenjak kelurahan Maharatu dan kecamatan bukit raya mulai masuk ke kawasan kotamadya pekanbaru, Kubang jaya, lubuk Siam, kampung pinang,lubuk sakat, dan pantai raja dimekarkan dan menjadi desa tersendiri. Teratak buluh dari zaman dahulu sudah tenar, sebagai pelabuhan dagang yang berlabuh dari selat Malaka bahkan Teratak buluh merupakan sumber utama untuk masuknya barang barang, yang akan dibawa ke kota Pekanbaru melalui jalur darat, tidak hanya itu saja Teratak buluh menjadi pemasok ikan terbesar untuk kota Pekanbaru dan sekitarnya banyak sekali warga Teratak buluh yang tinggal di bantaran sungai Kampar terutama bermata pencaharian sebagai nelayan mempunyai keramba ikan yang kemudian di panen dan dijual ke kota Pekanbaru. Namun ketenaran desa Teratak buluh sampai disitu saja Teratak buluh sangat terkenal di era 60an sampai 80an melalui album lagu terkenal milik artis Elly Kasim yang berjudul Sinar Riau menceritakan tentang bus terkenal asal Riau yaitu PO sinar Riau di dalam sepenggal lirik lagu Sinar Riau milik Elly Kasim ada nama desa Teratak Buluh disebutkan yaitu: Pakanbaru....Taratak buluah... Palabuan kapal Yo tuan nan dari pakan dalam penggalan lirik tersebut memberitahu bahwa desa Teratak Buluh merupakan gerbang masuk dan keluar barang barang dari kota Pekanbaru dan disitu lah mulai ketenaran Teratak buluh dan sampai saat ini lagu tersebut masih ada dapat didengar oleh masyarakat di platform yang ada. Tidak hanya itu ada hal yang membuat Teratak buluh dikenal oleh khalayak umum dikarenakan menjadi tanah kelahiran dari salah satu tokoh terkenal yaitu salah satu anggota DPD Ri yaitu ibu Hj.maimanah Umar ibu hj Maimanah umar merupakan anggota DPD RI fraksi partai Golkar ibu hj Maimanah Umar merupakan seorang politisi dan sekaligus menjadi pendiri yayasan ashabul maimanah. Walaupun beliau pernah menjadi anggota DPD RI namun beliau tidak lupa akan tanah kelahiran nya beliau kadang setiap saat mengunjungi desa Teratak Buluh untuk menyapa Jiran maupun warga Teratak buluh. Walaupun Teratak buluh terkenal sebagai pelabuhan dagang namun masa kejayaan itu telah menghilang dikarenakan sering terjadi nya pendangkalan sungai Kampar diakibatkan abrasi membuat kapal kapal sering tersangkut.dikarenakan munculnya beberapa kampung di seberang desa Teratak Buluh membuat dinas pupr membangun jembatan Teratak buluh yang selesai dibangun tahun 1984 dan diresmikan oleh gubernur Riau pada saat itu bapak Soebrantas siswanto ,15 tahun setelah peresmian jembatan tersebut kabupaten kuantan Singingi dimekarkan dari kabupaten Kampar dan jembatan Teratak buluh semakin berguna sebagai jalur penghubung ibukota provinsi Riau dan ibukota kabupaten kuantan Singingi yaitu kota Taluk kuantan. era reformasi Setelah tumbang nya rezim orde baru Soeharto pemerataan pembangunan di Teratak Buluh mulai dikebut mulai infrastruktur jalan dan bangunan banyak sekali pembangunan di Teratak buluh di tahun 2000an. Pembangunan di Teratak buluh menjadi kemajuan desa dari segi geografis, pendidikan,dan agama ditahun 2000an kebawah banyak sekali pembangunan yang menjadi tugas penting untuk desa Teratak Buluh seperti pengaspalan jalan, pembuatan jalan setapak, pembangunan los tempat berjualan dan kios pendirian posyandu dan poskesdes, pembentukan BUMDES, pembangunan dam penahan air pembenahan PDAM, mendirikan sejumlah Pamsimas, pembenahan masjid dan musholla kemudian ada pembangunan sekolah/madrasah, dan pembangunan pasar ikan di masa kepala desa Yuniwir saat ini pembangunan di desa Teratak Buluh lebih maju dan berkembang ketimbang kepala desa sebelumnya dan tahun kedepannya pembangunan di teratak buluh lebih unggul dan maju Batas Wilayah
Penetapan batas desa Teratak Buluh telah ditetapkan oleh kepala desa Teratak Buluh pada tahun 2003 setelah pemisahan desa Kubang jaya kemudian Pemisahan beberapa desa beberapa tahun sebelumnya seperti pemisahan desa teluk Kenidai ,desa lubuk Siam,lalu pemisahan desa kampung pinang Informasi Desa
Pemerintahan
Pembagian wilayah dusun
jumlah penduduk
Penduduk desa Teratak Buluh akan bertambah seiring berjalannya waktu, dikarenakan Desa Teratak Buluh yang sangat strategis dari kota Pekanbaru yang memungkinkan banyak pendatang yang masuk ke Desa Teratak Buluh komoditas unggulan pertanian
Komoditas unggulan peternakan
komoditas unggulan perikanan
Pranala luarSekarang artikel desa Teratak Buluh telah tersedia dalam bahasa Melayu https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Teratak_Buluh[pranala nonaktif permanen] Sekarang artikel desa Teratak Buluh telah tersedia dalam baso Minang https://min.m.wikipedia.org/wiki/Taratak_buluah[pranala nonaktif permanen] |