Tambak, Banyumas
Topografi daerahnya unik, terdiri dari dataran yang kerap terendam banjir di selatan sampai perbukitan di bagian utaranya. Sebuah jalan negara membelah kecamatan ini, menghubungkan beberapa kota di Jawa Tengah bagian selatan. Di ujung wilayah kecamatan di sebelah timur, tahun 2007 pemkab Banyumas mendirikan sebuah tugu peringatan. Mungkin sebagai penyeimbang Kecamatan Rowokele dengan gapura wisata besarnya. Tugu peringatan dan ucapan selamat datang di Kabupaten Banyumas. Fasilitas umumPenduduk kecamatan ini beragam, dari mayoritas petani, pedagang, pegawai negeri hingga pensiunan. Namun denyut perekonomiannya tidak begitu terasa. Pasar Tambak yang tak begitu besar hanya beraktivitas 3 kali seminggu, yaitu hari Selasa, Jumat dan Minggu. Meskipun lokasinya strategis, berada di sisi jalan negara yang senantiasa ramai, yakni Jalan Nasional Rute 7. Kecamatan Tambak sangat mudah diakses, dengan bus-bus antar provinsi melintas 24 jam penuh. Stasiun kereta api di Tambak walaupun kecil adalah stasiun transit pemberangkatan kereta api bisnis dan eksekutif seperti Argo Dwipangga dan kereta lainnya, khususnya untuk jurusan Jakarta dan Bandung. Sektor pendidikan di Kecamatan Tambak cukup mendapat perhatian yang meliputi sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah hampir di seluruh desa, dan sebagian desa mempunyai taman kanak-kanak. Untuk tingkat menengah terdiri dari SLTP Negeri 1 dan 2 Tambak, MTs Negeri 1 Tambak, dan sekolah swasta SMP Muhammadiyah, SMP PGRI, SMP Diponegoro, MTs Maarif NU dan MTs Jombor. Untuk tingkat lanjutan atas terdapat tiga sekolah swasta, yaitu SMA Muhammadiyah, SMA PGRI dan MA Jombor. Pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Tambak ditangani 2 puskesmas, yakni Puskesmas 1 dan 2, khususnya untuk perawatan ringan; atau melakukan rujukan ke RSU Banyumas. Makanan khasMakanan khas Tambak adalah sate bebek (sebetulnya sate itik manila) dengan bumbu manis kacang tanahnya. Sepanjang jalan negara Lintas Selatan Jawa di wilayah ibu kota kecamatannya, berjejer puluhan tempat penjualan sate bebek. Setiap tahun pada saat mudik, tempat ini menjadi persinggahan yang nyaman bagi keluarga yang pulang kampung. Sate bebek lebih dipilih daripada daging lainnya, mungkin karena tekstur daging bebek yang lebih liat daripada daging ayam. Aromanya setelah matang pun unik, tidak serupa dengan sate ayam. Bahan untuk pembuatan sate terutama diambil dari bagian jeroan seperti hati dan daging bagian dada. Sate ini biasa disajikan bersama gulai (disebut becek dalam bahasa setempat) tulang-tulang dan kepala bebek, nasi hangat, bumbu manis kacang tanah, irisan tomat, irisan mentimun dan rajangan cabe untuk dicampur dengan sambal kecap bagi yang suka pedas. Pembagian administratifDesa-desa di Kecamatan Tambak meliputi:[1] Desa Watuagung yang memiliki topografi perbukitan merupakan desa terluas di kecamatan ini. Referensi
|