Taman Ayodya
Taman Ayodya, yang dulu bernama Taman Barito,[1] adalah sebuah taman kota yang berada di Jakarta Selatan. Taman ini berlokasi di atas lahan seluas 7.500 m2, dilengkapi dengan kolam buatan seluas 1.500 m2 di tengahnya. Taman Ayodya juga dilengkapi dengan jalur pijakan, kursi, gazebo, pendopo, kamar mandi, serta trek jogging.[2][3] Di dekat taman ini terdapat hotel dan pasar seperti Hotel Gran Mahakam, Plaza Blok M, Pasar Burung Barito, Mal Blok M dan Pasar Taman Puring. Taman ini bersebelahan dengan Taman Langsat.[3] Latar belakangSejarawan Ridwan Saidi mengatakan bahwa pada masa Hindia Belanda, wilayah Jakarta Selatan merupakan daerah perkebunan, utamanya perkebunan karet dan jati yang meliputi wilayah Kebayoran Lama hingga ke Depok. Selain itu, dengan mengacu kepada Rencana Umum Tata Ruang Kota Jakarta periode 1965-1985 dan 1985-2005, Jakarta Selatan diproyeksikan menjadi wilayah resapan air dan konsep kota taman yang dirancang oleh seorang murid Thomas Karsten yang bernama Mohammad Soesilo pada 1948.[4] SejarahLahan taman ini, berada di belakang pasar Barito yang difungsikan sebagai sentra pedagang ikan dan bunga hias. Pasar Barito diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin tahun 1970 sebagai pusat penjualan ikan dan bunga yang hanya terdiri dari beberapa kios saja.[5] Pada awal 2008, pasar ini dialihfungsikan sebagai taman sejak era Gubernur Fauzi Bowo dengan merelokasi para pedagang ke pasar-pasar di sekitarnya, kemudian melakukan pembongkaran bangunan pasar yang terdiri dari 150 kios,[6] meskipun sempat diwarnai kericuhan. Wacana penertiban pasar Barito ini, telah ada sejak 1998 dalam rangka meningkatkan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sesuai dengan amanat Undang-undang Penataan Ruang No.26/2007 tentang proporsi RTH Kota.[7][8] Referensi
|