TIROS-1TIROS-1 (atau TIROS-A) adalah satelit cuaca skala penuh pertama (satelit Vanguard 2 adalah satelit cuaca eksperimental/prototipe pertama), yang pertama dari serangkaian Satelit Observasi Inframerah Televisi (TIROS) yang ditempatkan di orbit Bumi rendah.[1][2][3] ProgramProgram TIROS adalah langkah eksperimental pertama NASA untuk menentukan apakah satelit dapat berguna dalam studi Bumi. Pada saat itu, efektivitas observasi satelit masih belum terbukti. Karena satelit merupakan teknologi baru, Program TIROS juga menguji berbagai masalah desain untuk wahana antariksa: instrumen, data, dan parameter operasional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan aplikasi satelit untuk keputusan di Bumi, seperti "haruskah kita mengevakuasi pantai karena badai?". Prioritas pertama Program TIROS-1 adalah pengembangan sistem informasi satelit meteorologi. Prakiraan cuaca dianggap sebagai aplikasi observasi berbasis ruang angkasa yang paling menjanjikan. MisiDiluncurkan ke orbit dari Cape Canaveral Space Launch Complex 17A pada 1 April 1960 pukul 11:40:09 UTC oleh roket Thor Able II. Selama masa pakainya yang 2+1⁄2 bulan, TIROS 1 menghasilkan 23.000 foto Bumi, 19.000 di antaranya dapat digunakan untuk analisis cuaca. Untuk pertama kalinya, pola awan skala besar dapat dilihat secara keseluruhan, dan dari sini, mengidentifikasi wilayah badai. Satelit tersebut memberikan pengamatan jangka panjang pertama dari badai yang sedang berkembang dari orbit, melacak disintegrasi massa siklon besar di lepas pantai Bermuda selama empat hari. Selain itu, TIROS 1 mengembalikan data pada struktur skala yang lebih kecil seperti tornado dan aliran jet, dan temuan yang dikembalikan dari satelit melengkapi dan meningkatkan temuan berbasis darat. TIROS 1 bekerja normal sejak peluncuran hingga 15 Juni 1960, ketika kegagalan daya listrik mencegah transmisi TV yang bermanfaat lebih lanjut. Hingga tahun 2024, TIROS 1 tetap berada di orbit. Lihat pula
Referensi
|