Orbit beku

Dalam mekanika orbital, orbit beku adalah orbit untuk satelit buatan yang gangguannya telah diminimalkan dengan pemilihan parameter orbital yang cermat. Gangguan dapat terjadi akibat pergeseran alami akibat bentuk benda pusat, atau faktor lainnya. Biasanya, ketinggian satelit dalam orbit beku tetap konstan pada titik yang sama dalam setiap revolusi selama jangka waktu yang panjang. Variasi dalam inklinasi, posisi apsis orbit, dan eksentrisitas telah diminimalkan dengan memilih nilai awal sehingga gangguannya saling meniadakan. Hal ini menghasilkan orbit stabil jangka panjang yang meminimalkan penggunaan propelan penjaga stasiun.[1][2][3][4]

Untuk pesawat ruang angkasa yang mengorbit Bumi, perubahan parameter orbital disebabkan oleh keoblatisan Bumi, tarikan gravitasi dari Matahari dan Bulan, tekanan radiasi matahari, dan hambatan udara. Ini disebut gaya pengganggu. Gaya-gaya ini harus dilawan dengan manuver untuk menjaga pesawat ruang angkasa tetap pada orbit yang diinginkan. Untuk wahana antariksa geostasioner, manuver koreksi pada orde 40–50 m/s (89–112 mph) per tahun diperlukan untuk melawan gaya gravitasi dari Matahari dan Bulan yang menggerakkan bidang orbit menjauh dari bidang ekuator Bumi.

Untuk wahana antariksa sinkron Matahari, pergeseran bidang orbit yang disengaja (disebut "presesi") dapat digunakan untuk kepentingan misi. Untuk misi ini, orbit yang hampir melingkar dengan ketinggian 600–900 km digunakan. Kemiringan yang tepat (97,8-99,0 derajat)[4] dipilih sehingga presesi bidang orbit sama dengan laju pergerakan Bumi mengelilingi Matahari, sekitar 1 derajat per hari.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Eagle, C. David. "Frozen Orbit Design" (PDF). Orbital Mechanics with Numerit. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 21 November 2011. Diakses tanggal 5 April 2012. 
  2. ^ Chobotov, Vladimir A. (2002). Orbital Mechanics (edisi ke-3rd). American Institute of Aeronautics and Astronautics. hlm. 221. 
  3. ^ Ley, Wilfried; Wittmann, Klaus; Willi, Hallmann (2019). Handbuch der Raumfahrt (edisi ke-5.). Carl Hanser Verlag München. hlm. 109. ISBN 978-3-446-45429-3. 
  4. ^ Ley, Wilfried; Wittmann, Klaus; Hallmann, Willi. Handbuch der Raumfahrttechnik (edisi ke-5). Carl Hanser Verlag München. hlm. 560. 
Kembali kehalaman sebelumnya