TAM Linhas Aéreas Penerbangan 3054
TAM Linhas Aéreas Penerbangan 3054 merupakan sebuah penerbangan domestik pesawat terbang penumpang dari Porto Alegre menuju Sao Paulo, Brasil. Namun pesawat ini tergelincir sebelum meluncur ke ruas jalanan yang sibuk di kawasan permukiman, sebelum menabrak depo BBM pada tanggal 17 Juli 2007. Sebenarnya pesawat ini hampir berhasil mendarat dengan selamat tetapi landasan di bandar udara tersebut tidak cukup panjang bagi jenis pesawat ini. Pesawat terbang ini tergelincir melintasi jalan raya di penghujung landasan pacu dan menabrak bangunan kantor TAM Express dan meledak. Terdapat 170 penumpang dan 18 di antaranya merupakan pekerja TAM dan 6 orang awak penerbangan. Sedikitnya 200 orang tewas, 176 penumpang dan 24 orang di darat. Korban yang berada di kantor TAM mencapai 16 orang serta 12 orang cedera. Mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan sebanyak 50 unit dan 150 orang penyelamat berada di lokasi. Menurut laporan, 96 dari 157 mayat yang diketemukan, telah diketahui identitasnya. Jose Serra selaku Gubernur Negara Bagian São Paolo menyatakan bahwa harapan untuk menemukan korban selamat sangat mustahil di tengah-tengah suhu di dalam pesawat yang mencapai 984 derajat Celcius. Korban yang telah dibawa keluar didapati masih berada di kursi masing-masing. Pada bulan Februari, hakim pengadilan negeri melarang Bandar Udara Congonhas digunakan pesawat Fokker 100, Boeing 737-800 dan Boeing 737-900, tetapi keputusan tersebut dibatalkan pada pengadilan banding. Beberapa pihak menyatakan kekhawatiran atas keamanan landasan penerbangan saat hujan. Hujan lebat tanpa henti mengguyur Sao Paulo selama dua jam sebelum kecelakaan itu terjadi. Presiden Brasil, Luis Ignacio Lula da Silva mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari atas tragedi itu. KronologiPesawat terbang ini terbang dari Bandara Salgado Filho di Porto Alegre pada pukul 20.16 UTC dan jatuh Bandara Internasional São Paolo, Brasil pukul 21.50 UTC pada 17 Juli 2007. Pesawat A320 ini gagal mengerem kecepatan tinggi dan ditambah dengan masalah hujan lebat. Di ujung landasan terdapat jalan Avenue Washington Luis dan sebuah bangunan kantor dan gudang TAM Express. Terdapat juga sebuah pompa bensin yang menambah kobaran api kebakaran. Bandar udara ini menimbulkan isu pada awalnya bahwa landasannya tidak cukup panjang untuk kebanyakan penerbangan internasional dan domestik. Ukuran landasan tidak menepati standar bandara internasional untuk waktu lama. Namun bandara tidak bisa dikembangkan karena adanya bangunan, jalan raya dan permukiman yang betul-betul berada di ujung landasan. Sebelum peristiwa ini terjadi, timbul masalah mengenai penyaluran air untuk mengurangi bahaya di bandar udara, tetapi masih juga belum selesai. NaasPihak keselamatan udara Brasil menyatakan beberapa tindakan telah diambil bagi meningkatkan keselamatan di semua lapangan terbang Brasil. Sebelum ini, pada September 2006, berlaku pelanggaran kapal terbang antara Gol Transportes Aéreos Flight 1907 dengan pesawat terbang Embraer Legacy 600 di Congoshas. Pelanggaran ini disebabkan oleh hujan lebat dan pandangan yang kurang. Landasan pacu 35L di Congonhas memiliki panjang 6365 kaki, sementara landasan di bandar udara Santos Dumont lebih pendek, yaitu hanya 4341 kaki. Pesawat jenis Aiurbus A320 dengan kecepatan 20 kts memerlukan 25 % landasan lebih panjang agar pesawat dapat dihentikan. Cuaca lembap dapat mengurangi kemampuan rem pesawat. Oleh karena itu, landasan pacu Congonhas harus diperpanjang. Pada Februari 2007, seorang hakim di Brasil telah melarang penggunaan pesawat terbang jenis Fokker 100, Boeing 737-800 dan Boeing 737-700 untuk mendarat dan lepas landas dari bandar udara. Pesawat Airbus A320 tidak dilarang karena memiliki kemampuan mengerem yang ditingkatkan dan lebih berkesan. Hakim menyatakan panjang landasan pacu diharuskan lebih dari 388 meter (1275 kaki) untuk memudahkan sebuah pesawat dapat mendarat dengan selamat. Sebaliknya, Otoritas Penerbangan Sipil Brasil menyatakan semua bandar udara di Brasil aman untuk semua aktivitas penerbangan. Sehingga mereka dapat melayani 10,000 penumpang setiap hari. Perundingan keselamatan, Guanfranco Beting menyatakan tragedi ini merupakan ' tragedi yang memang sudah diperkirakan sebelumnya'. Pada 16 Juli, sebelum tragedi ini terjadi, sebuah pesawat hampir tergelincir di landasan pacu karena masalah hujan yang lebat, landasan tidak aman, berpasir dan tidak membantu pendaratan pesawat yang besar dan berat. Pesawat tersebut, Pantanal Linhas Aéreas ATR-42 tergelincir ke atas rumput di tepi landasan. Bandar udara ini pernah ditutup sebanyak 18 kali karena masalah yang hampir sama, yaitu masalah air hujan lebat yang melewati batas keselamatan minimum. Daftar penumpang ternamaDi antara penumpang yang telah dikeluarkan, termasuk beberapa orang ternama di Brasil, yaitu:
PesawatPesawat yang jatuh ini ialah Airbus A320-233 bernomor registrasi PR-MBK dengan nomor seri pengeluaran 789 dan menggunakan mesin Aero V2527E-A5 . Pesawat tersebut telah digunakan pada bulan Februari 1998 dan pertama kali diterbangkan oleh Grupo TACA pada bulan Maret. Kemudian pada bulan November 2003 telah digunakan oleh Pasific Airliners. Seterusnya, pesawat ini dimiliki oleh Pegasus Aviation dan digunakan oleh TAM sejak Desember 2006. Hingga April 2007, pesawat A320 ini telah terbang selama 20.379 jam dan lebih dari 9.313 penerbangan. Catatan kaki
Lihat pula |