Syuja al-Khwarazmi
Syuja al-Khwarazmi, juga dikenal sebagai Ummu Jaʽfar (bahasa Arab: أم جعفر) atau Umm al-Mutawakkil (bahasa Arab: أم المتوكل) adalah Umm walad khalifah Abbasiyah kedelapan al-Mu'tashim dan ibu dari al-Mutawakkil. Syuja adalah selir dari pangeran Abbasiyah Muhammad. Ia memasuki harem Abbasiyah mungkin pada tahun 819/820. Ia dibesarkan di rumah tangga Abbasiyah sebelum pangeran Abbasiyah Abu Ishaq Muhammad bin Harun menjadikannya sebagai selir. Ia adalah kerabat Musa bin Bugha.[1] Arti namanya adalah Berani dan Tegas. Ia melahirkan putra Muhammad, Jafar (bakal Al-Mutawakkil). Al-Mutawakkil lahir pada bulan Februari atau Maret 822 dari pangeran Abbasiyah Abu Ishaq Muhammad (bakal al-Mu'tashim) selirnya dari Khwarazm bernama Syuja.[2][3] Kehidupan awal Syuja tidak diketahui karena kehidupan awal Al-Mutawakkil tidak jelas, karena ia tidak memainkan peran dalam urusan politik sampai kematian saudara tirinya yang lebih tua, al-Watsiq, pada bulan Agustus 847.[2] Ketika putranya menjadi Khalifah, ia memberikan ibunya Syuja, sejumlah kekuatan finansial sampai-sampai ia memiliki sekitar 500.000 dinar dan beberapa bidang tanah; namun, tidak disebutkan dalam sumber bahwa ia memiliki kekuatan politik apa pun.[4] Tak lama setelah putranya menjadi Khalifah, Syuja memutuskan untuk menunaikan haji. Syuja adalah seorang yang murah hati, ketika ia pergi haji, Al-Mutawakkil menemaninya untuk mengucapkan selamat tinggal. Ketika ia sampai di Kufah ia memerintahkan agar setiap orang dari Abbasiyah (keturunan Abbas) dan Bani Talibi (keturunan Abu Talib) menerima seribu dinar sementara setiap wanita menerima lima ratus dinar, sementara setiap pria dari Al-Muhajirin menerima seratus dinar, sementara setiap wanita menerima sepuluh dinar. Ia meninggalkan lima puluh ribu dinar dan perhiasan senilai lebih dari satu juta dinar.[5] Syuja meninggal pada bulan Juni-Juli 861.[3] Kekayaannya diwariskan kepada cucu-cucunya. KeluargaSyuja memiliki hubungan keluarga dengan beberapa khalifah dan pangeran Abbasiyah.
Referensi
Sumber
|