Suster Charitas

Logo Suster Fransiskus Charitas.
Tau atau huruf T adalah lambang Tobat yang diberikan oleh santo Fransiskus, lambang T ini dalam kitab perjanjian lama disebutkan bahwa siapapun yang mengenakan lambang T di dahi dilindungi oleh para malaikat dan keluh kesahnya didengar oleh Tuhan. Lambang C dan H yang mengapit Tau ini adalah gambar hati, berarti charitas ini berpusat pada hati, menjadi cinta kasih kristus yang mendorong ( Charitas Christy Urget Nos)

Suster Santo Fransiskus Charitas atau biasa dikenal dengan Suster Charitas adalah Kongregasi Biarawati (Suster) di Gereja Katolik Roma yang anggotanya adalah perempuan seluruhnya. Konggregasi ini didirikan pada tahun 1834 oleh Ibu Theresia Saelmaekers. Anggota komunitas Suster Charitas mempunyai tiga kaul, yaitu Ketaatan (taat terhadap pimpinan, hirarki Gereja dan Tuhan), Kemiskinan (tidak memiliki harta) dan Kemurnian (tidak menikah). Anggota komunitas ini biasa dipanggil dengan sebutan Suster atau saudara perempuan. Untuk memenuhi kaul atau janji mereka hidup dalam sebuah tempat yang disebut biara.

Sejarah awal

Ibu Theresia Saelmaekers pendiri Kongregasi Suster Charitas

Awal mula berdirinya Konggregasi suster Fransikus adalah ketika Barbara Saelmakers menerima tawaran dari Moeder Agustina untuk merawat orang sakit di Breda. Barbara dan beberapa temannya menerima tawaran merawat orang sakit dan menjadi biarawati. pada tahun 1830 masuk novisiat dan tahun 1831 mengikrarkan kaul. Tahun 1834 Moeder Theresia Saelmakers pindah dari Breda ke Oosterhout dan mengangkat Suster lain untuk memimpin komunitas di Breda. Di Oosterhout membentuk komunitas baru yang kemudian memisahkan diri. Tahun 1845 Komunitas Oosterhout pisah dari Breda. Tahun 1868 mengakhiri tugasnya dan digantikan oleh Moeder Stanislaus dan saat itu anggota Suster Charitas sebanyak 41 orang dan 7 novis. Pada tanggal 17 Juli 1905 rumah induk Suster Charitas pindah ke Roosendaal dan satu komunitas yaitu Peniten Rekolektin bergabung dengan Suster Charitas. Tujuan Konggregasi: "Dalam kegembiraan dan terutama dalam cinta kasih menolong orang lain seraya berdoa dan mengorbankan diri, menampakkan kegembiaraan hidup di antara orang sakit dan yang berkekurangan.

Sejarah di Indonesia

Tahun 1926 lima orang suster Charitas datang di Palembang dengan tujuan untuk memberikan pelayanan di bidang kesehatan yang sudah dirintis oleh Pastor SCJ, Suster yang datang waktu itu adalah yaitu Moeder Raymunda Hermans, Suster Wilhelmina Blesgraaf, Suster Caecilia Luyten, Suster Alacoque Van Der Liden, dan Suster Chatarina Koning. Rumah Sakit yang dikelola oleh Suster Charitas teletak di Talang Jawa. Tahun 1929 membuka cabang di Tanjung Sakti dan melakukan pelayanan kesehatan. Pada tanggal 14 Februari 1942 Palembang jatuh ke tangan jepang dan pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat. Suster Charitas dan para misionaris lainnya pada akhir tahun 1942 dimasukkan ke kamp-kamp. Masa-masa itu adalah masa yang sangat sulit bagi suster Charitas yang ada di Sumatera. Ada 4 suster yang meninggal dalam kamp, yaitu Sr. Barbara, Sr. Servasia, Sr. Agnesia dan Sr. Gemma. Mula-mula para Suster dimasukkan ke dalam kamp Palembang, kemudian dipindah ke Mentok, Bangka, Belalau, Kapyang dan kembali ke Mentok. Moeder Alacoque dipenjara hingga tahun 1945, tepatnya pada tanggal 28 September 1945.Kemudian merebut kembali Rumah Sakit yang dikuasai oleh Jepang.

Komunitas

  • Biara Induk Charitas Santa Maria Immaculata Palembang
  • Biara Charitas santo Fransiskus Palembang
  • Biara Charitas San Damiano Km 7 Palembang
  • Biara Charitas Santo Antonius Padua Km 7 Palembang
  • Biara Charitas Assisi RR Giri Nugraha Palembang
  • Biara Charitas Laverna STIKES Perdhaki Palembang
  • Biara Charitas Santo Bonaventura KM 7 Palembang
  • Biara Charitas Santa Agnes Praha Kenten Palembang
  • Biara Charitas Rivo Torto Sungai Buah
  • Biara Charitas Santa Clara Pasang Surut
  • Biara Charitas Santo Bernadus Gumawang Belitang
  • Biara Charitas Santa Elisabeth Hungaria Tegalsari Belitang
  • Biara Charitas Santo Thomas Cellano Bengkulu
  • Biara Charitas Cella di Cortuna Batam
  • Biara Charitas Santo Benedictus Tanjung Pandan
  • Biara Charitas Lembah Spoleto Lebak Bulus Cilandak
  • Biara Charitas Siena Pondok Labu Cilandak
  • Biara Charitas Serafim Jogjakarta
  • Biara Charitas Santa Maria Degli Angeli Klepu Jogjakarta
  • Biara Charitas Angelo Tancredo Tanjungsakti
  • Biara Charitas Greccio Timika
  • Biara Charitas Santo Rufino Tugumulyo
  • Biara Charitas Santa Anna Palembang
  • Biara Charitas Santo Nicolaus YPD Palembang
  • Biara Charitas Theresia Saelmakers Palembang
  • Biara Charitas Bintang Laut Kokonao Timika

Rumah Sakit

  • Rumah Sakit Charitas RK Palembang
  • Rumah Sakit Myria Palembang
  • Panti Werda Darma Bakti
  • Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Bhakti Kasih Suangai Buah
  • Rumah Sakit Panti Bhakti Kasih Charitas Gumawang Belitang
  • Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Charitas Tegalsari
  • Rumah Sakit Hana Charitas Argamakmur
  • Rumah Sakit umum Panti Bhaktiningsih Charitas Klepu
  • Balai Pengobatan Tanjungsakti
  • Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika

Suster Charitas yang tadinya hanya melayani bidang kesehatan pada tahun 1954 mengembangkan diri di bidang Pendidikan, diawali dari Belitang, Sumatera Selatan Kemudian berkembang di Jakarta dan Batam, Sekolah-sekolah tersebut dikelola oleh Yayasan Pendidikan Chaaritas. Selain itu Suster Charitas Juga mendirikan sekolah Perawat Kesehatan dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perdhaki Charitas Palembang.

  1. TK Charitas Jakarta Jl. Swakarya C 13 A Pondok Labu, Cilandak Jakarta Selatan telp. 021 7656171
  2. SD Charitas Jakarta Jl. Swakarya C 13 A Pondok Labu, Cilandak Jakarta Selatan telp. 021 7669632
  3. SMP Charitas Jakarta Jl. Mawar Indah 75 Lebak Bulus, Cilandak Jakarta Selatantelp. 021 7650989
  4. SMA Charitas Jakarta Jl. Mawar Indah 75 Lebak Bulus, Cilandak Jakarta Selatan telp. 021 7650988
  5. TK Charitas Batam Jl. Kaktus Giwang no 1 A, Bukit Indah Sukajadi, Nongsa Batam. telp. 0778 - 432773
  6. SD Charitas Batam Jl. Kaktus Giwang no 1 A, Bukit Indah Sukajadi, Nongsa Batam. telp. 0778 -433017
  7. SMP Charitas Batam Jl. Kaktus Giwang no 1 A, Bukit Indah Sukajadi, Nongsa Batam telp. 0778 -433017
  8. TK Charitas Tegalrejo Belitang, Oku Timur Sum - Sel. telp. 0735 - 451958
  9. SD Charitas 01 Tegalrejo Belitang, Oku Timur Sum - Sel telp. 0735 - 451958
  10. SD Charitas 02 Mojosari, Belitang, Oku Timur Sum - Selatan
  11. SD Charitas 03 Tegalsari, Buaymadang, Oku Timur Sum - Selatan
  12. SMP Charitas 01 Tegalrejo Belitang, Oku Timur Sum - Sel telp. 0735 - 451863
  13. SMP Charitas 02 Mojosari, Belitang, Oku Timur Sum - Sel telp. 0735 - 450305
  14. SMP Charitas 03 Tegalsari, Buaymadang, Oku Timur Sum - Selatan
  15. SMP Charitas 04 Karang Binangun, Madangsuku Oku Timur Sum - Selatan
  16. STIKES PERDHAKI Charitas Palembang

Kerja sama dengan PT Freeport

Pada tahun 1997 Uskup Jayapura Mgr. Leo Laba Lajar OFM datang pada Kongregasi Fransiskus Charitas untuk minta bantuan untuk pelayanan di Keuskupan Jayapura di bidang kesehatan. Ketika itu persis ada tawaran dari PT Freeport dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Irian (LPMI) untuk mengelola Rumah Sakit yang akan didirikan oleh lembaga tersebut dan melayani kesehatan masyarakat yang wilayahnya tergusur oleh pertambangan yaitu wilayah Timika Kabupaten Mimika. Kunjungan yang dilakukan Suster Charitas yaitu Sr. M. Zita dan Sr. M. Martha pada tahun 1998 adalah wilayah Timika, kemudian dilanjutkan ke Jayapura dan Wamena, di Jayapura telah berdiri Rumah Sakit Dian Harapan milik Keuskupan Jayapura. Setelah berunding dengan Uskup Jayapura, Pater Yan V de Hans, Yayasan Dian Harapan, dr. Oyong disepakati bahwa Suster Charitas ditunjuk untuk mengelola Rumah Sakit di Timika yang bernama RS Mitra Masyarakat milik LPMS dan PT. Freeport. Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit dilakukan pada tanggal 15 Mei 1999. Rumah Sakit Mitra Masyarakat dimiliki oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), pengelolaan ditangani oleh Yayasan Charitas Timika, yang didirikan oleh Keuskupan Jayapura untuk pelayanan kesehatan, Tanggal 20 Agustus 1999 sebagian bangunan sudah selesai dan bisa dipergunakan untuk rawat jalan dan Laboratorium. Tanggal 7 Februari 1999 seluruh bangunan sudah selesai dan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan bisa dipergunakan.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya