Singapore Flyer
Singapore Flyer adalah kapsul pengamatan tertinggi di dunia,[2] dengan tinggi 165 meter, lebih tinggi 5 meter dari Star of Nanchang di Tiongkok dan 30 meter lebih tinggi dari London Eye di Inggris. Singapore Flyer menawarkan pemandangan 3 negara sekaligus, yaitu Singapura, Malaysia (Johor) dan Indonesia (Batam). Kapsul terakhir dipasang pada 2 Oktober 2007, roda mulai diputar pada 11 Februari 2008 dan Singapore Flyer dibuka untuk umum pada tanggal 1 Maret 2008.[3] Tiket terjual untuk 3 malam pertama senilai S$8.888 (sekitar Rp.63.993.600,[1] sebuah angka keberuntungan menurut kepercayaan Tionghoa.[2] Ketika dibuka pertama kali menjadi tempat pengamatan pemandangan tertinggi di Singapura. Singapore Flyer terdiri dari roda pengamatan berdiameter 150 meter, pada keliling roda tersebut terdapat 28 kapsul berpendingin udara yang dapat menampung 28 orang, dan gedung terminal 3 lantai yang didalamnya terdapat toko souvenir, restoran, dan bar. Untuk berputar satu putaran penuh, Singapore Flyer membutuhkan waktu 37 menit. Pada awalnya, Singapore Flyer berputar berlawanan arah jarum jam, tetapi atas saran ahli Feng Shui, putaran Singapore Flyer diubah arahnya pada tanggal 4 Agustus 2008.[4] LokasiSingapore Flyer terletak di dekat Marina Bay, Singapura. yang dikenal dengan Marina Promenade. Singapore Flyer juga terletak di samping tikungan ke 21 dan ke 22 sirkuit F1 Marina Bay, Singapura. SejarahSingapore Flyer pertama kali digagas pada awal 2000-an oleh Patrick MacMahon dari Melchers Project Management, sebuah anak perusahaan dari Jerman Melchers. Rencana resmi diumumkan pada 2002. Sebuah perusahaan baru, Singapore Flyer Pte. Ltd., dibentuk sebagai pengembangnya, dengan Melchers Project Management memiliki saham sebesar 75%, dan sisanya dimiliki oleh Orient & Pacific Management. Proyek ini secara resmi diumumkan secara luas pada 27 Juni 2003 oleh Badan Pariwisata Singapura dengan penandatanganan nota kesepahaman antara pengembang dan Badan Pariwisata Singapura untuk kelancaran proses penguasaan lahan. Dengan perjanjian ini, Badan Pariwisata membeli satu bidang lahan di Marina Centre dari Singapore Land Authority dan menyewapakaikan kepada pengembang selama 30 tahun dan opsi perpanjangan selama 15 tahun lagi. Lahan ini bebas biaya sewa selama proses pembangunan. Pada Juli 2003, Jones Lang LaSalle ditunjuk sebagai penasehat pengembang. Takenaka Corporation dan Mitsubishi dipilih sebagai kontraktor utama, dan Arup sebagai konsultan struktur. Rancangan awal menunjukkan tinggi 169 m (554 ft) setara dengan London Eye, menuai kritik sebagai karya tiruan. Pengembang menyatakan bahwa itu bukan rancangan akhir baru merupakan konsep, selanjutnya rancangan akhir mengalami sedikit perubahan dari awalnya. Kemudian, proyek ini hampir berhenti ketika pengembang mengalami kesulitan pendanaan untuk membangun rodanya. Rencana awal, roda akan selesai dibuat pada akhir 2005, kemudian tertunda. Sempat ada laporan (yang dibantah oleh Singapore Tourism Board) bahwa badan ini memberi batas akhir pada 31 Maret 2005 kepada pengembang untuk menginformasikan masalah keuangannya dan meminta pembangunan tetap berjalan. Pada September 2005, proyek ini berlangsung kembali setelah ada pendanaan dari 2 bank Jerman. Collin William Page, anak perusahaan ABN AMRO menyediakan pendanaan maksimal S$100 juta (Rp.600 miliar [1]), dan tambahan S$140 juta (Rp.840 miliar [1]) dari HypoVereinsbank. Dengan tambahan dana S$240 juta, sebuah investasi asing terbesar di dunia hiburan Singapura, pembangunan dimulai akhir bulan itu. Pemegang saham kemudian menjadi AAA Equity Holdings, Melchers Project Management, dan Orient & Pacific Management. Pada Agustus 2007, Florian Bollen, direktur Singapore Flyer Pte Ltd, menaikkan saham di Singapore Flyer dari 60% menjadi 90% melalui akuisisi Melchers Project Management's 30% saham. Pengalihan ini dilakukan melalui AAA Equity Holdings, sebuah perusahaan investasi yang dipimpin oleh Bollen. Orient & Pacific Management, memiliki sisanya sebesar 10% saham. Pada Maret 2010, Great Wheel Corporation, sebuah konsultan dari Singapore Flyer, adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang dituduh melakukan penggelapan yang dituduhkan kejaksaan di Berlin, Jerman. Melakukan transfer sebesar €3 juta (Rp.37,5 miliar [5]) kepada perusahaan di Kepulauan Virgin dan Inggris, dan menerima pembayaran bulanan sebesar €40.000 (Rp.500juta [5]) dari perusahaan Jerman, Great Berlin Wheel yang berhubungan dengan Great Wheel di Singapore. Seorang juru bicara kejaksaan mengatakan: "Kami mengetahui terdapat kontraktor yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan bohongan, dan kontrak ini dibuat untuk keuntungan pribadi."[6] Florian Bollen sebagai direktur dari Great Wheel Corporation, tercatat di Singapura sebagai GWC Holdings, dan Singapore Flyer Pte Ltd. Juru bicara Singapore Flyer mengatakan: "Roda pengamatan raksasa di Berlin terpisah dan tidak ada hubungannya dengan kepemilikan dan operasional Singapore Flyer. Great Wheel Corporation juga bukan merupakan bagian dari Singapore Flyer. Semua penyelidikan terkait yang di Berlin dan Great Wheel Corporation tidak memberikan pengaruh terhadap operasional dan keuangan Singapore Flyer."[6] RancanganPembangunan menghasilkan luas bangunan sekitar 16.000 m2 (172.000 sq ft), dibangun di atas lahan seluas 33.700 m2 (362.700 sq ft) di sepanjang Marina Promenade. Dirancang oleh Arup dan Mitsubishi Heavy Industries dengan kapasitas 7,3 juta penumpang setiap tahun, rotasi konstan dari roda ini berarti putaran lengkap sekitar 30 menit. Terdapat 28 kapsul berpendingin udara, seperti di Londen Eye, dirancang berupa kapsul exo (melekat di sisi luar roda). Dengan rancangan ini pemandangan tidak terhalang ketika berada di puncak, berbeda dengan rancangan kapsul endo (menggantung di roda) seperti di Star of Nanchang. Setiap kapsul memilik luas 26 m2 (280 sq ft) yang bisa diisi 28 penumpang, atau sampai 5 kursi roda dan 15 penumpang lain jika dipesan sebelumnya untuk pengunjung dengan kursi roda. Bangunan terminal roda ini terdapat tiga lantai komersial, dengan teras terbuka ala Yunani yang bisa menjadi teater menghadap ke air dan dilengkapi juga dengan dermaga. Bangunan ini memiliki lanskap mewah, termasuk taman di atap dan tiruan hutan di atrium terminal. Parkir bus bisa menampung 40 bus di belakang bangunan dan terhubung melalui penyeberangan bawah tanah ke parkir tingkat untuk 300 mobil. Parkir mobil ini juga terbuka ke stasiun bawah tanah Promenade yang dibuka pada 17 April 2010. Jalan kursi roda dan lift, toilet penyandang cacat dan parkir khusus untuk kursi roda juga tersedia.[7] TransportasiUntuk mencapai Singapore Flyer bisa menggunakan:
Rencana pesaing
Galeri foto
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Singapore Flyer.
|