Shwegyin Nikāya
Shwegyin Nikāya (bahasa Burma: ရွှေကျင်နိကာယ; MLCTS: Hrwekyang Ni.kaya., IPA: [ʃwèdʑɪ́ɴ nḭkàja̰]; juga disebut Shwekyin Nikāya) adalah ordo biksu monastik Buddhisme Theravāda terbesar kedua di Myanmar.[1] Ordo Shwegyin merupakan satu dari sembilan ordo monastik (nikāya) yang dinyatakan sah di negara Myanmar, di bawah "Hukum tahun 1990 tentang Organisasi-organisasi Saṅgha".[2] Shwegyin Nikāya lebih ortodoks ketimbang Thudhamma Nikāya, dengan keketatan dalam mengikuti Vinaya,[3] dan kepemimpinan hierarkial yang lebih tersentralisasi.[4] Kepala Shwegyin Nikāya disebut Saṅgha Sammuti (သံဃာသမ္မုတိ), yang otoritasnya terhadap doktrin dan praktik agama dianggap bersifat absolut (နိကာယဓိပတိ ဥက္ကဋ္ဌ မဟာနာယက ဓမ္မသေနာပတိ).[5] PengaruhIndonesiaOrganisasi nonprofit bernama Yayasan Satipaṭṭhāna Indonesia dibimbing oleh Ashin Kusaladhamma, seorang biksu dengan garis penahbisan Shwegyin Nikāya. Ashin Kusaladhamma berkuliah di International Theravāda Buddhist Missionary University (ITBMU) dan ditahbis sebagai biksu oleh Chanmyay Sayadaw Ashin Janakābhivaṁsa pada tahun 2001 di Myanmar.[6] Beliau meraih gelar Sarjana Buddhadhamma dan dianugerahi gelar Sarjana Peraih Medali Emas sebagai lulusan terbaik pada tahun 2004 oleh Pemerintah Myanmar.[7] Tradisi Pa-Auk oleh Bhaddanta Āciṇṇa (Pa-Auk Sayadaw), seorang biksu dengan garis penahbisan Shwegyin Nikāya, juga telah menanamkan akarnya di Indonesia dengan mendirikan pusat-pusat meditasi Buddhis yang menekankan pada pengajaran dan pelatihan meditasi samatha-vipassanā. Semua pengajaran dan pelatihan meditasi tersebut mengacu pada kitab suci Tripitaka Pali, Aṭṭhakathā, dan Ṭīkā, khususnya pengajaran sistematis yang tertera pada kitab Visuddhimagga sesuai dengan pengarahan Pa-Auk Tawya Sayadaw.[8] Dhammavihāri Buddhist Studies, sebuah pusat pendidikan Buddhis di Jakarta yang mengajarkan kitab suci Tripitaka Pali, Aṭṭhakathā, dan Ṭīkā, dibimbing oleh Ashin Kheminda, seorang biksu dengan garis penahbisan Shwegyin Nikāya. Ashin Kheminda berkuliah di International Theravāda Buddhist Missionary University (ITBMU) dan ditahbis sebagai biksu oleh Sayadaw Jatila Mahāthera pada tahun 2004 di Myanmar. Ia mengambil gelar Bachelor dan memperoleh medali emas sebagai lulusan terbaik pada tahun 2008 oleh Pemerintah Myanmar.[9][10] Referensi
Lihat pula |