Sentimental Moods

Sentimental Moods
AsalJakarta, Indonesia
GenreSka (Instrumental)
Tahun aktif2009 - sekarang
LabelDestinasi Musik
DeMajors
DoggyHouse Records
Artis terkait
  • The Skatalites
  • Tokyo Ska Paradise Orchestra
  • St. Petersburg Ska-Jazz Review
  • New York Ska-Jazz Ensemble
Situs websentimentalmoodsjkt.wordpress.com
Anggota
  • Daniel Sukoco
  • Mahareza
  • Yurie Fachran
  • Wirastomo HW
  • Dharmo Soedirman
  • Taufiq Alkatiri
  • Amoroso Romadian
  • Rahmad Arifin
  • Biondi
Mantan anggota
  • Ritzqi Ranando Arliccan
  • Beni Adhiantoro
  • Pardifa Effrido
  • Gary Oenawihardja
  • Ditto Priyawardhana
  • Suharman Sutarjo
  • Rachmat Mulia

Sentimental Moods merupakan band ber-genre Ska asal Jakarta, Indonesia. Walau lebih dikenal sebagai band ska instrumental, kadang grup yang kini berpersonel delapan orang ini juga merilis lagu bervokal (biasanya penyanyi tamu). Mulai dikenal sejak merilis EP (mini album) pertama mereka tahun 2012, terutama karena lagu "Payung Fantasi" karya Ismail Marzuki yang diaransemen ulang dengan gaya khas band ini. Sejak itu Sentimental Moods dikenal karena warna musik ska-nya yang unik, tatanan aransemen serta stage-act pasukan tiupnya, dan produktif melahirkan karya.

Sejarah

Tahun-Tahun Awal: 2009-2012

Cerita tentang Sentimental Moods, dimulai dari obsesi dua orang musisi yang awalnya berbeda grup, tetapi memiliki selera musik serta cita-cita yang sama tentang sebuah grup musik ska. Sebuah 'ska band' dengan warna unik dan berbeda ketimbang grup musik ska Indonesia yang telah ada saat itu. Demi obsesi tersebut, Daniel Sukoco (peniup saksofon bariton) dan Beni Adhiantoro temannya itu, mulai mencari musisi-musisi lain untuk melengkapi band yang mereka bentuk tersebut. Daniel pun langsung mengajak dua teman sesama eks EsCoret (band ska Indonesia era '90an), Parfida Effrido (dikenal sebagai Edo, bass) dan Yurie Fachran (saksofon tenor). Sedangkan Beni mengajak teman lamanya, Wirastomo HW (dikenal juga dengan panggilan Wiro, gitar).

Formasi Beni (drum), Daniel (awalnya di posisi trumpet), Edo (bass), Yurie (tenor sax), dan Wiro (gitar) akhirnya berlatih pertama kali sebagai Sentimental Moods (nama ini diambil dari lagu karya Duke Ellington dan dipopulerkan salah satunya oleh John Coltrane) di Juli 2009. Mereka pun mulai manggung pertama kali dengan formasi tersebut (ditambah Ijonk di kibor) pada tahun itu juga di sekna ska Jakarta. Di masa ini, Daniel cs masih membawakan karya-karya band ska luar negeri seperti Bad Manners, Tokyo Ska Paradise Orchestra, Hepcat, dan lain-lain. Tak lama kemudian bergabung Ijonk di posisi kibordis. Tahun 2009 ditutup dengan beberapa kali pentas dengan formasi tersebut.

Sayang di awal 2010, Ijonk yang asli Pontianak Kalimantan Barat, harus pulang ke kampungnya. Ini membuat posisi kibordis kosong. Yurie pun merekomendasi temannya, Gary, untuk mengisi posisi yang kosong tersebut. Gary yang kuliah di Institut Musik Indonesia tersebut juga mengajak teman kampusnya, Ranando Arliccan alias Aldo di posisi perkusi. Perubahan formasi terus berlanjut. Karena dibutuhkan posisi saksofon bariton, akhirnya Daniel pindah mengisi posisi tersebut dari posisi awalnya sebagai trumpeter. Masuk pula Suharman, trombonis yang direkomendasi kawan personel Innocenti, band mods di mana Daniel juga menjadi personelnya. Menyusul Ditto yang mengisi kekosongan posisi trumpet. Sentimental Moods pun semakin lengkap formasinya pada tahun 2010, lima di seksi ritem dan empat di seksi tiup.

Mei 2010 mereka tampil dengan formasi tersebut di G-Four kembali. Penampilan mereka mendapat respon positif. Walau masih meng-cover lagu-lagu dari band-band referensi mereka, Sentimental Moods makin dikenal sebagai band ska dengan campuran banyak warna musik lain. Ska yang begitu kaya warna. Hingga akhirnya mereka pun sepakat untuk mulai mengoleksi karya-karya orisinal mereka.

Lagi-lagi Sentimental Moods diterpa badai, dengan keluarnya Ditto dari posisi trumpet di kuartal awal 2011. Sempat segera mendapat pengganti, Q-munk yang terhitung veteran di dunia marching band dan jazz di Indonesia (dikenal sebagai salah satu personel awal big band jazz, HajarBleh Big Band Diarsipkan 2021-03-03 di Wayback Machine.). Namun Q-munk pun tak lama bercokol dan mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Ditambah lagi mundurnya trombonis Suharman, karena harus bekerja ke luar Jawa. Tahun 2011 dijalani dengan formasi Beni, Edo, Yurie, Daniel, Wiro, Aldo, dan Gary. Hingga tak lama setelah pentas di event besar Jakarta Mods Mayday 2011 di bulan Mei, Gary pun mengundurkan diri. Posisi kibordis pun kosong, padahal mereka sedang bersiap untuk mulai merekam materi-materi untuk album mini (EP) perdana mereka.

Formasi Solid Awal: 2012-2014

Seringnya bergonta-ganti personel cukup mengganggu produktivitas Sentimental Moods yang tengah mempersiapkan sebuah mini album. Proses rekaman terus berlanjut. Akhirnya Taufiq Alkatiri masuk mengisi posisi trumpet. Trumpeter yang juga coach di marching band Madah Bahana dari Universitas Indonesia ini sebenarnya sempat diaudisi Yurie cs di awal 2011. Namun baru resmi menjadi personel baru saat sesi rekaman mini album berlangsung (Agustus, 2011). Daniel juga mengajak Dharmo Soedirman alias masmo, kibordis yang sebelumnya tergabung di notturno dan juga teman segrup Daniel di Leonardo and His Impeccable Six, band berwarna swing-rockabilly.

Formasi ini semakin solid dengan latihan yang intens untuk menjalani proses rekaman EP perdana tersebut. Selain itu, formasi ini juga mengisi beberapa acara komunitas dan skena Jakarta. Uniknya, tak hanya diterima di kalangan ska, tapi juga komunitas dari genre lain. Misal sebagai band ska pertama yang hadir dalam perhelatan akbar Java Jazz Festival tahun 2012. Sementara itu untuk kebutuhan recording, posisi trombonis yang kosong, diisi para musisi tamu. Yakni Timi dari Innocenti dan Djakartalites yang mengisi di lagu Ska Me This, Ska Me That. Juga Ndik, trombonis Bandung Inikami Orcheska, di dua lagu: rearansemen karya Ismail Marzuki, Payung Fantasi, serta Evening Bliss.

Mini album (EP) Sentimental Moods berisikan tiga lagu, Sesuai kesepakatan seluruh personel, EP tersebut didistribusikan sebagai free download mulai Maret 2012..Nama band bermarkas di bilangan Jakarta Timur ini pun makin dikenal. Undangan manggung pun mulai banyak, tak hanya di skena ska Jakarta dan beberapa kota besar di Jawa, tetapi juga banyak di event musik umum. Rilisnya EP tersebut juga menjadi momen hadirnya personel baru. Setelah lama tanpa trombonis tetap, akhirnya masuk Amoroso Romadian untuk mengisi posisi trombonis. Daniel (saksofon bariton), Yurie (saksofon tenor), Taufiq (trumpet), Amoroso (trombon), Edo (bass), Aldo (perkusi), masmo (kibor), Beni (drum), dan Wiro (gitar) pun menjadi formasi solid awal Sentimental Moods.

Tawaran untuk meramaikan album kompilasi Return of The Rootbois #2 pun disikat Edo cs. Sentimental Moods menyumbang lagu baru dari formasi solid awal ini tersebut. Lagu "Just In Time" pun dirilis sebagai bagian dari kompilasi band-band ska dari 17 band ska di Indonesia tersebut di September 2013 lalu.

Walau aktivitas manggung semakin meningkat, tapi mereka tetap konsisten di target awal: album perdana. Rencana album yang sedang masuk proses produksi tersebut, akan rilis di akhir tahun 2013 ini. Album yang akan memperkenalkan gaya ska ala Sentimental Moods lebih luas lagi. Ska dengan warna khas berkat campuran berbagai style bahkan lintas-genre. Ska ala band dengan frontman empat alat tiup ini. Formasil ini akhirnya berhasil merilis album pertama bertajuk Destinasi Empat. Dirilis tahun 2014, album ini langsung memposisikan Sentimental Moods dikenal hingga ke luar skena ska. Tak hanya hadir di event ska besar di Indonesia macam Mari Berdanska Bandung, tapi juga diundang kembali ke Java Jazz Festival hingga event jazz besar lain seperti Jazz Goes To Campus, Indonesia Jass Festival, juga Java Rockinland, Synchronize Festival, dan lainnya.

Formasi Solid Kedua: 2015-2021

Terpaan badai masih belum berhenti, lagi-lagi Sentimental Moods terpaksa melakukan bongkar pasang personel. Kali ini justru salah satu pendirinya Beni, yang menyatakan keluar sesaat setelah manggung di Jakarta Mods Mayday 2014. Padahal saat itu jadwal Daniel cs sedang padat. Posisi drum segera diisi seorang drumer kidal Rahmad Arifin alias Acil yang belum lama keluar dari band ska Jakarta, Merseyside. Kehadiran Acil seperti membawa semangat baru di Sentimental Moods. Mereka langsung merilis mini album November 10 yang berisi empat lagu cover dari lagu-lagu perjuangan nasional. EP ini dirilis bertepatan dengan Hari Pahlawan tahun 2015. Selain memperkenalkan Acil kepada khayalak, di EP ini band ska instrumental ini pertama kali menampilkan seorang vokalis tamu di salah satu lagunya. Aprilia Apsari yang lebih kenal sebagai Nona Sari, vokalis White Shoes and The Couples Company, (WSATCC) mengisi posisi vokal untuk lagu 'Jembatan Merah' karya Gesang.

Percepatan semakin tinggi. Gig dan karya-karya yang dirilis sebagai single terus dijalani Sentimental Moods formasi solid kedua ini. Sayang kepadatan jadwal ini butuh pengorbanan. Aldo, perkusionis, akhirnya menyerah karena juga memiliki kesibukan pribadinya yang sering bentrok dengan jadwal band. Sejak kehilangan Aldo, Sentimental Moods memutuskan tetap berpersonel delapan orang saja tanpa perkusi. Bila dibutuhkan bebunyian perkusi untuk rekaman, mereka memilih menghadirkan perkusionis tamu. Ini yang bisa kita simak di EP berikutnya, Satu Per Empat yang dirilis dalam kemasan kaset selain di layanan musik digital tahun 2016. Setiap lagu dari empat lagu yang dihadirkan di mini album ini menghadirkan perkusionis-perkusionis senior.

Tak ada perlambatan sama sekali karena ditinggal dua personel lamanya, laju Sentimental Moods malah semakin menjadi. Banyak projek serta kolaborasi yang dilakukan. Antara lain kolaborasi dengan band rock kugiran Superglad, hingga band pop retro WSATCC. Gema karya-karya Sentimental Moods menyebar bahkan hingga ke luar Indonesia, berkat kanal-kanal digital seperti Spotify, Youtube, plus sosmed. Termasuk dikenal di negeri seberang hingga tahun 2017 diundang manggung sebagai wakil band ska Indonesia bersama Tipe-X di ajang festival Ska terbesar di Asia, Kuala Lumpur Ska Festival 2017.

Album kedua pun dirilis pada tahun 2017 itu juga. Bekerjasama dengan label rekaman asal Jogja yang tak lain label milik band ska legendaris Shaggy Dog, album penuh bertajuk Semburat dirilis di bawah bendera Doggy House Records. Berisi 13 lagu ska intrumental, album Semburat dipuji banyak pihak. Termasuk mendapat apresiasi dari sebuah stasiun TV swasta nasional, Net.TV, dengan memasukan album ini sebagai salah satu nominator di kategori The Best Instrumental Album of The Year di ajang Net 5.0 Indonesia Choice Awards tahun 2018.

Selain dikenal produktif, Sentimental Moods memang berisi manusia-manusia kreatif yang selalu gelisah untuk menyajikan hal-hal baru di karyanya. Termasuk ide merilis sebuah album mini yang berisi komposisi-komposisi bervokal. Yup setelah sekian lama cukup konsisten ber-instrumental ria, penyanyi-penyanyi keren pun diundang untuk berkiprah. Maka tahun 2018, dirilislah Feat, Vocals yang dibantu tiga vokalis keren yang juga sudah dikenal: Bonita (dari Bonita and The Husbands), Sari (dari White Shoes and The Couples Company), serta Novel (dari Caltonettes Serenade). Tak dinyana inilah EP/produk Sentimental Moods yang paling laris baik dari penjualan CD, kaset, bahkan jumlah listeners di platform digital.

Terpaan badai kembali dirasa unit ska asal Jakarta ini. Di tengah proses pengerjaan sebuah proyek tribut untuk band-band ska di era keemasan genre ini di Indonesia (tahun 1995-2000), karena kesibukan karirnya sebagai seorang manajer di korporat besar, Edo akhirnya menyatakan vakum dari Sentimental Moods. Ricky Weikoila pun direkrut untuk mengisi kekosongan di posisi bassis. Akhirnya tribute project tersebut selesai selama setahun, yakni merilis 12 lagu untuk tiap bulannya di kanal Youtube resmi Sentimental Moods (mulai April 2019 hingga Maret 2020).

Formasi Solid Ketiga: 2021-Sekarang

Pandemi datang, semua event musik pun tiarap. Artinya secara income band pun ikut tiarap karena banyak sekali gig yang sudah direncanakan selama 2019 bahkan hingga semester awal 2020 bubar jalan. Ini membuat Sentimental Moods harus menerima kenyataan lagi, penggantian personel pun kembali terjadi. Posisi bassis diisi oleh seorang musisi cukup senior di skena, dan komposer yang kugiran bernama Mahareza. Terbukti begitu Adek (panggilan akrab sang bassis) masuk, band ska intrumental ini kembali menyala-nyala semangatnya untuk kembali merilis karya. Apalagi ada penambahan seorang perkusionis, posisi yang selama lebih dari 5 tahun kosong. Biondi yang sebelumnya menjadi perkusionis musisi-musisi besar di Indonesia, akhirnya masuk sebagai personel kesembilan Sentimental Moods.

Situasi pandemi mereda, menjadi endemi. Artinya aktivitas-aktivitas kembali normal, termasuk di dunia musik. Gig-gig pun kembali menghampiri SM, dan band ini ngebut membuat EP ke-8 selama karir musik. Eighth pun dirilis 2023, sebuah karya kedelapan yang juga menampilkan simbol infinity lewat angka 8 di kavernya. Di album ini juga, SM dibantu seorang vokalis senior Hara Josua (sebelumnya di Japra dan lain-lain). Single Oh Airin rilis, beberapa bulan kemudian baru EP di platform-platform digital.

Segala pencapaian tersebut tak membuat Daniel, Yurie, Mahareza, Wiro, Taufiq, masmo, Amor, Biondi, dan Acil cepat berpuas. Berbagai penampilan di gig kecil hingga sekala internasional terus dijalani, termasuk menghadirkan kembali tiga lagu baru bervokal, plus beberapa lagu lama yang di-remixing dan remastering untuk kebutuhan platform vinyl di tahun 2024. Album full ketiga bertajuk Dua Sisi ini diproduksi label besar Bravo Musik lewat sub-labelnya, Off The Records dalam bentuk vinyl dan digital.

Anggota

Saat ini

  • Daniel Sukoco - saksofon bariton
  • Mahareza - bassis
  • Yurie Fachran - saksofon tenor
  • Wirastomo HW - gitaris
  • Dharmo Soedirman - kibordis
  • Taufiq Alkatiri - terompet
  • Amoroso Romadian - trombon
  • Rahmad Arifin - drumer
  • Biondi - perkusi

Mantan anggota

  • Ritzqi Ranando Arliccan - perkusi
  • Beni Adhiantoro - drumer
  • Pardifa Effrido - bassis
  • Gary Oenawihardja - kibordis
  • Ditto Priyawardhana - terompet
  • Suharman Sutarjo - trombon
  • Rachmat Mulia - terompet
  • Ricky Wekoila - bassis

Diskografi

Album Penuh (LP)

  • Destinasi Empat (LP 2014, Destinasi Musik/Demajors)
  • Semburat (LP 2017, Destinasi Musik/Doggy House Records)
  • Dua Sisi (LP 2024, Off The Records/Bravo Musik)

Mini Album (EP)

  • Sentimental Moods (2012, Destinasi Musik)
  • November 10 (2015, Destinasi Musik)
  • Satu Per Empat (2016, Destinasi Musik)
  • Featuring Vocals (2018, Destinasi Musik)
  • Tribute to Indonesia Ska 95-00 (2021, Destinasi Musik)
  • Eighth (2023, Destinasi Musik)

Singles

  • "Just in Time" (Single dalam kompilasi Return of The Rootbois #2 - 2013)
  • "Rudolph The Red-Nosed Reindeer" (Single Natal, 2014)
  • "If" (Single Hari Valentine, cover version dari Bread, 2015)
  • "Baby, Don't Go" (Single kolaborasi dengan band rock Superglad, 2015)
  • "The Imperial March" (Single tribut Star Wars, 2016)
  • "Selamat Lebaran" (Single Ramadhan, cover version karya Ismail Marzuki, 2018)
  • "Suka-Suka (Instrumental Version)" (dalam album kompilasi Record Store Day 2018)
  • "Indonesia Ska 95-00 Single Cover" (released every month from April 2019 to March 2020)
  • "Airin" (2022, Destinasi Musik)

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya