Sekolah Pathlight
Pathlight School adalah sekolah khusus untuk anak dengan high-functioning autism atau HFA (penderita autisme dengan tingkat kecerdasan normal atau di atas rata-rata) yang berlokasi di Ang Mo Kio, Singapura.[1] Sekolah ini didirikan pada tahun 2004 dan dijalankan oleh organisasi nonprofit Autism Resource Centre dan merupakan sekolah yang melayani setengah dari kebutuhan penyediaan pendidikan nasional untuk anak-anak dengan autisme. Sekolah ini mengajarkan murid-muridnya keterampilan sosial dan kehidupan, mengajarkan mereka subjek kurikulum utama seperti sekolah umum, dan mempersiapkan mereka untuk bekerja di lingkungan yang ramah terhadap penderita autisme. Sekolah ini memiliki prestasi yang bagus dalam hal pendidikan khusus di Singapura dan memiliki lebih dari 1.000 orang murid. SejarahSekolah Pathlight berdiri pada tahun 2003, sebagai bagian dari proyek Autism Resource Centre (ARC) yang bertujuan untuk menyediakan dukungan yang bersifat komprehensif untuk warga Singapura yang menderita autisme. Sekolah ini merupakan sekolah khusus untuk penderita autisme yang pertama di Singapura. Dengan menggandeng Rainbow Centre, selama lebih dari 5 bulan, ARC merenovasi kampus sementara, merekrut staf sekolah, menentukan nilai yang menjadi dasar sekolah, dan mengembangkan program-program sekolah.[2] Ketika resmi dibuka pada bulan Januari 2004, sekolah ini hanya memiliki 10 orang guru dan 41 orang murid.[3] Dalam rangka pengenalan program sekolah agar lebih banyak pendapatan yang diterima dari pendaftaran murid, Pathlight mengelola badan amal, penjualan pernak-pernik, dan kegiatan lain yang bertujuan mengumpulkan dana.[4] Pada tahun 2007, dua orang guru dari Sekolah Pathlight memenangkan penghargaan Guru Pendidikan Khusus yang Paling Luar Biasa atau Most Outstanding Special Education Teacher Award dan Penghargaan Guru Pendidikan Khusus yang Paling Inovatif atau Most Innovative Special Education Teacher Award, yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan Singapura dan Dewan Pelayanan Sosial Nasional.[5] Sekolah Pathlight membentuk kemitraan dengan Sekolah Eden yang diresmikan oleh Asosiasi Autisme Singapura pada tahun 2009.[6] Pada tahun 2010, proses belajar mengajar di sekolah Pathlight akhirnya dilakukan di kampus permanen sekaligus mengumumkan rencana pengembangan program magang siswa,[5] membangun pusat teknologi informasi, dan membentuk klub pembelajaran bagi para alumninya.[3] KampusKampus permanen Sekolah Pathlight berada di Ang Mo Kio Avenue 10 yang dibuat oleh W Architects. Pembangunan ini menelan biaya S$34 juta dan berdiri di atas tanah seluas 16 hektare (0,16 km2; 0,062 sq mi). Pathlight memiliki fasilitas 45 ruang kelas, empat laboratorium komputer, tiga halaman gedung, dapur industri dan area multifungsi, serta ruangan untuk pengembangan seni, musik, dan desain.[3][7] Kampus ini didesain untuk memberikan martabat bagi siswanya dan menyediakan lingkungan yang ramah bagi penderita autisme. Sebagai contoh, dinding dan lantainya memiliki skema warna yang sederhana untuk menghindari rangsangan sensorik yang berlebihan (yang akan memberikan pengaruh negatif terhadap penderita autisme) dan keran-keran air di kantin berbeda satu sama lain untuk membantu siswanya beradaptasi dengan rutinitas dengan lebih luwes dan fleksibel.[7] Meskipun demikian, tidak semua kegiatan dapat diakomodasi oleh Sekolah Pathlight karena adanya keterbatasan fasilitas. Melalui kelas satelit, beberapa kegiatan akademis di sekolah ini dikelola oleh guru-guru dari sekolah umum di sekitar Pathlight seperti Sekolah Menengah Mayflower, Sekolah Menengah Peirce, and Sekolah Menengah Yio Chu Kang.[8] ProgramTidak seperti kebanyakan sekolah khusus di Singapura, yang memberikan lebih sedikit tekanan pada akademis, Sekolah Pathlight berbeda bila dibandingkan kebanyakan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus yang ada di Singapura. Jika sekolah lain memakai kurikulum yang menyesuaikan dengan kondisi anak sehingga tidak terlalu menekankan penilaian akademik, Pathlight menggunakan kurikulum akademik yang sama dengan sekolah dasar dan sekolah menengah biasa. Yang menjadi pembeda dengan sekolah umum hanyalah adanya kelas yang mengajarkan keterampilan hidup dan sosial sebagai pengganti mata pelajaran bahasa.[9] Sekolah ini mengakomodasi kebutuhan siswa dengan jumlah murid yang lebih kecil dalam satu kelas, staf terlatih untuk menghadapi anak-anak dengan autisme,[10] lebih banyak metode pengajaran visual, lingkungan yang lebih bisa diprediksi sehingga dapat ditoleransi oleh murid, dan rencana pendidikan yang bersifat individual untuk setiap siswanya.[11][12] Para murid juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan murid dari sekolah umum melalui kelas satelit dan kegiatan-kegiatan khusus yang bersifat reguler[3] Beberapa murid yang luar biasa bahkan diizinkan untuk mengikuti kelas dengan siswa biasa untuk mata pelajaran tertentu.[13] Untuk mempersiapkan muridnya terjun di dunia kerja yang berisi orang-orang biasa, Sekolah Pathlight mengadakan pelatihan komputer dan mengizinkan mereka mengelola studio dan kafe secara mandiri.[5][10] Sekolah juga membuat buku kompilasi pemikiran yang ditulis oleh para murid, mengadakan pameran hasil seni, dan menjual pernak-pernik yang dibuat oleh mereka untuk membantu mengembangkan keterampilan, mengumpulkan dana untuk sekolah, dan meningkatkan kesadaran orang lain akan autisme.[7][10][14] Sebagai tambahan, Sekolah Pathlight memberikan kesempatan kepada murid-muridnya untuk mengelola acara yang lebih besar dan tidak terbatas di dalam lingkungan sekolah mereka saja. Salah satunya adalah WeCAN Learning Congress 2010, yang dihadiri oleh lebih dari 20 ahli internasional yang membagi pengalaman praktik terbaik mereka dalam perawatan autisme dengan 560 delegasi.[15] MuridHingga tahun 2010, Sekolah Pathlight memiliki 500 murid[3] yang 40% di antaranya menerima subsidi biaya sekolah sebesar S$500.[7][9] Sekolah ini menerima anak dengan autisme yang high-functioning (HFA) usia 6 hingga 18 tahun. Anak-anak HFA adalah mereka yang mampu mengakses kurikulum umum, tetapi akan mengalami kesulitan untuk belajar di sekolah umum.[10] Sebagian besar murid mengikuti ujian nasional umum seperti PSLE dan O Levels, dengan hasil yang dapat dibandingkan dengan murid dari sekolah umum[11][12] dan beberapa di antara mereka dapat diterima masuk ke dalam institusi tingkat tiga untuk anak-anak tanpa autisme.[13] Meskipun demikian, terdapat sekitar 10% dari murid Sekolah Pathlight yang mengambil jalur kejuruan dan dipindahkan ke Sekolah Eden.[3][6] Hal ini disebabkan karena 10% murid ini memiliki kemampuan fungsi hidup yang lebih rendah dan yang paling mereka butuhkan adalah fokus terhadap latihan vokasional.[3][6] Murid dari Sekolah Pathlight telah berpartisipasi dan memenangkan kompetisi nasional seperti National Youth Business Challenge 2010.[16] Pada tahun 2015, jumlah murid yang terdaftar meningkat menjadi 1.000 orang dan pada tahun 2016 menjadi 1.074. Dengan angka yang terus mengalami peningkatan, pada tahun 2019, muridnya tercatat mencapai 1.451 orang. ManajemenSekolah Pathlight dikelola oleh Autism Resource Centre yang merupakan organisasi nonprofit yang juga menawarkan intervensi dini, terapi dan pelatihan untuk orang-orang dengan autisme di Singapura.[17] Sekolah ini mempekerjakan 81 staf, termasuk guru, terapis, dan konsultan autisme,[9] dengan dewan sekolah dikepalai oleh pendiri, presiden ARC, dan sekaligus anggota parlemen, Denise Phua.[3][6][7] Biaya operasional sekolah ditanggung oleh Kementerian Pendidikan dan Dewan Pelayanan Sosial Nasional, sementara biaya lainnya yang diperkirakan mencapai S$5 juta per tahun, didapatkan dari pajak, donasi, penjualan pernak-pernik, dan kegiatan penggalangan dana.[9] Kemitraan antara Sekolah Pathlight dan Sekolah Eden memungkinkan keduanya memiliki sistem penerimaan yang terpusat, saling berbagi berbagai sumber daya, dan bersama-sama menyediakan pendidikan anak dengan berbagai spektrum autisme.[6] Referensi
|