Saatchi & Saatchi
Saatchi & Saatchi adalah sebuah jaringan agen periklanan dan komunikasi multinasional asal Britania Raya yang memiliki 114 kantor di 76 negara, dan mempekerjakan lebih dari 6.500 orang. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1970 dan saat ini berkantor pusat di London. Mulai tahun 1976 hingga 1994, induk dari perusahaan ini adalah Saatchi & Saatchi PLC, yang melantai di New York Stock Exchange hingga tahun 2000, serta pernah menjadi salah satu komponen Indeks FTSE 100. Pada tahun 2000, Saatchi & Saatchi PLC diakuisisi oleh Publicis Groupe. Pada tahun 2005, Saatchi & Saatchi PLC resmi menarik diri dari bursa saham. SejarahAwal mula (1970–1975)Saatchi & Saatchi didirikan di London oleh dua orang bersaudara, yakni Maurice (kini Lord Saatchi) dan Charles pada tahun 1970.[1] Setelah bekerja sebagai penulis naskah iklan di kantor Benton & Bowles di New York City pada tahun 1965, lalu di Collett Dickenson Pearce dan di John Collins & Partners, Charles Saatchi bersama penata seni Ross Cramer kemudian mendirikan sebuah biro konsultansi kreatif bernama CramerSaatchi di London pada tahun 1967. Biro tersebut pun mempekerjakan John Hegarty dan Jeremy Sinclair, lalu mulai membuat iklan langsung untuk klien. Salah satu iklan buatan Sinclair adalah "Pregnant Man"[2] yang dibuat untuk Dewan Edukasi Kesehatan Britania Raya. Iklan tersebut menampilkan seorang pria yang tampak seperti sedang hamil, dan merupakan iklan pertama yang berhasil menarik perhatian banyak orang ke biro ini. Pada tahun 1970, adik Charles, Maurice bergabung ke dalam perusahaan ini setelah Cramer keluar, sehingga nama perusahaan ini diubah menjadi "Saatchi and Saatchi". Perusahaan ini lalu berkembang menjadi sebuah agen periklanan. Sebagai sebuah konsultan kreatif, perusahaan ini sebelumnya hanya mengerjakan proyek dari agen periklanan lain, namun setelah berkembang menjadi sebuah agen periklanan, perusahaan ini dapat membangun basis klien yang kuat dengan cepat, dan hingga tahun 1975, klien besarnya antara lain Associated Newspapers, British Leyland, Brutus Jeans, Cunard, Dunlop, National Magazines, dan Nestle. Perusahaan ini juga bekerja untuk Partai Buruh.[3] Pada tahun 1975, Saatchi Bersaudara mulai melakukan sejumlah akuisisi strategis. Salah satunya dengan melakukan pengambilalihan terbalik terhadap Garland Compton pada tahun 1975, sehingga perusahaan ini dapat menjadi perusahaan publik dan dapat mengadakan HMETD guna mengumpulkan modal yang diperlukan untuk melakukan akuisisi.[4] Garland Compton merupakan sebuah agen periklanan konservatif asal Britania Raya yang didirikan oleh Stanley Garland pada tahun 1927. Pada tahun 1960, Compton Advertising asal Amerika Serikat membeli sejumlah saham perusahaan milik Garland, agar dapat membangun jaringan internasionalnya sendiri, terutama untuk melayani klien terbesarnya, yakni Procter & Gamble. Garland Compton pun pernah menjadi salah satu dari sepuluh agen periklanan terbesar, dengan klien besarnya antara lain Bass, British Caledonian, Gillette, New Zealand Dairy Board, Procter & Gamble, Schweppes, dan United Biscuits. Garland Compton juga mendirikan jaringan agen regional, serta memiliki akses ke jaringan global milik Compton. Dengan akuisisi tersebut, sejumlah jabatan penting di Garland Compton pun dipegang oleh pegawai Saatchi.[5] Dengan akuisisi tersebut, Saatchi & Saatchi juga pindah ke kantor Garland Compton di Jalan Charlotte no. 80 di bagian timur London. Perusahaan inipun menjadi salah satu dari lima agen periklanan dengan pendapatan terbesar di Britania Raya.[6] Saatchi & Saatchi Garland Compton (1975–1988)Pada periode ini, Saatchi & Saatchi membuat sejumlah karya yang banyak dikagumi, dan bertekad untuk mengembangkan bisnisnya ke seluruh dunia. Salah satu karya perusahaan ini adalah kampanye "Labour Isn't Working"[7] untuk Partai Konservatif yang dibuat sebelum pemilihan umum tahun 1979, serta kampanye untuk British Airways dan Silk Cut yang telah memiliki hubungan yang panjang dengan perusahaan ini.[8] Agen ini dipandang mampu memproduksi karya kreatif yang menonjol dengan sikap yang jelas. Sejumlah pegawai agen ini pun kemudian menjadi bintang di industri periklanan, seperti Sir John Hegarty, Lord Tim Bell, dan Sir Martin Sorrell.[9] Akusisi yang dilakukan oleh perusahaan ini sebenarnya bukan untuk mengurangi kompetisi, namun untuk menambah jasa yang dapat mereka tawarkan, serta kemudian untuk berekspansi internasional, terutama ke Amerika Serikat. Mulai tahun 1972 hingga 1987, perusahaan ini mengakuisisi lebih dari 35 penyedia jasa pemasaran, termasuk empat jaringan agen periklanan besar.[4] Akusisi tersebut antara lain:
Pertumbuhan Saatchi & Saatchi PLC pun dicapai secara anorganik. Walaupun kantor perusahaan ini di London tetap dapat menarik banyak klien baru, penggabungan perusahaan ini dengan Garland-Compton pada tahun 1976, membuat ukuran perusahaan ini meningkat tiga kali lipat, sehingga mengharuskan perusahaan ini pindah ke kantor milik Compton.[4] Goldman mengutip pernyataan dari pimpinan perusahaan yang diakuisisi oleh Saatchi & Saatchi antara lain David McCall (McCaffrey & McCall) dan Alan Siegel (Siegel+Gale) yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah bertemu Charles Saatchi, dan bahwa Charles, Maurice, ataupun pimpinan Saatchi & Saatchi yang lain tidak pernah terlibat di bisnis mereka setelah melakukan akuisisi. Tidak ada keinginan untuk melakukan efisiensi, tidak ada sistemisasi proses / administrasi, dan tidak ada rujukan silang antar anak usaha.[4] Mekanisme keuanganPada saat didirikan pada tahun 1970, Saatchi & Saatchi mengantongi modal sebesar £100.000 yang berasal dari Maurice dan Charles Saatchi, serta dari sejumlah pendukung, salah satunya Mary Quant dan suaminya. Komposisi kepemilikan saham awalnya adalah 15% Cannon Holdings (Quant & kawannya); 42% Charles; 38% Maurice; 2,5% John Hegarty; 2,5% Tim Bell. Perusahaan ini dapat meraup laba pada tahun pertamanya. Untuk melakukan penggabungan besar pertamanya dengan Garland Compton pada tahun 1975, Charles dan Maurice menjual semua sahamnya di Saatchi & Saatchi, dan menerima 36% saham di perusahaan hasil penggabungan, sementara Compton U.S.A memegang 26%, sedangkan sisanya dipegang oleh masyarakat umum. Compton UK merupakan sebuah perusahaan publik sehingga Saatchi & Saatchi kini dapat menerbitkan saham guna mengumpulkan modal untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan lain, melalui HMETD dengan harga diskon.[4] Umumnya, akuisisi mengunakan mekanisme uang muka / laba yang disempurnakan oleh Martin Sorrell. Akuisisi terhadap bisnis Compton di Amerika Serikat pada tahun 1982, dilakukan dengan $29,2 juta dalam bentuk tunai dan $27,6 juta sisanya akan dibayar dalam waktu sepuluh tahun ke depan apabila perusahaan ini dapat meraup laba setelah pajak sebesar $4,07 juta. HMETD yang dilakukan untuk mengumpulkan dana sebesar $29,2 juta pun mengurangi porsi kepemilikan saham Maurice dan Charles menjadi hanya 18%.[4] Mulai bulan Juni 1988, perusahaan ini menggunakan saham preferen tukar untuk mengumpulkan modal. Sekuritas ini terlihat mirip seperti ekuitas dan memang digolongkan sebagai ekuitas di neraca perusahaan, namun jika harga saham perusahaan ini gagal naik ke atas batasan yang telah ditentukan sebelumnya hingga tanggal tertentu, maka pemegang saham preferen dapat menjual sahamnya kembali ke perusahaan, sehingga instrumen ini lebih mirip seperti utang berbunga. Kesulitan dan penurunanKesulitan mulai muncul setelah mengakuisisi Bates pada tahun 1987, karena sejumlah klien khawatir terjadi konflik dengan agen lain. Klien Bates seperti Warner-Lambert (kontrak senilai $68 juta), RJR Nabisco (kontrak senilai $96 juta), Michelob (kontrak senilai $38 juta), Ralston (kontrak senilai $12 juta), dan McDonald's (kontrak senilai $8 juta) pun menarik diri pasca akusisi tersebut. Colgate-Palmolive juga menarik diri dari Bates, bersamaan dengan kompetitornya, Procter & Gamble yang juga menarik diri dari Saatchi & Saatchi Compton dan DFS Dorland, karena kekhawatiran terjadi konflik. Walaupun begitu, kantor Saatchi & Saatchi di London tetap menjadi yang nomor satu di Britania Raya dalam hal laba pada tahun 1987, dan Saatchi & Saatchi PLC juga mencatatkan pertumbuhan ke-17 tahun berturut-turut dengan laba sebesar £124,1 juta, naik dari hanya £70,1 juta pada tahun 1986. Saatchi & Saatchi PLC kemudian melantai di Paris Bourse dan Bursa Saham New York.[4] Pada tahun 1987, Saatchi Bersaudara berencana mengambil alih Midland Bank, bank terbesar keempat di Britania Raya pada saat itu, yang memiliki 2.100 kantor cabang. Dewan direksi Midland Bank pun menolak tawaran tersebut pada bulan September 1987, karena meragukan kemampuan Saatchi dalam mengelola bank dan karena Saatchi mungkin telah membocorkan rincian dari tawaran tersebut ke pers.[4] Pada bulan yang sama, Maurice Saatchi bertemu dengan pimpinan bank dagang Hill Samuel untuk mendiskusikan kemungkinan akuisisi. Setelah pers menyadari langkah yang sedang diupayakan, kedua bersaudara itupun menjadi bahan lelucon yang difokuskan pada fakta bahwa nasabah, staf, dan pemegang saham tidak dapat membayangkan bagaimana jadinya jika sebuah bank menjadi anak usaha dari sebuah agen periklanan.[4] Kota London pun bereaksi cepat dan pada pertengahan bulan September 1987, saham Saatchi & Saatchi anjlok sebesar 6,2% hanya dalam waktu dua hari. Pada tanggal 19 Oktober 1987, pasar saham dunia anjlok. Saham Saatchi & Saatchi pun anjlok 33% dalam waktu 24 jam dan pada pertengahan bulan Oktober menjadi hanya £5,48 dari £6,70 pada pertengahan bulan September. Sebagai hasil dari persepsi yang muncul akibat diskusi dengan Midland Bank, dan ditambah dengan kekhawatiran yang timbul akibat anjlok, pada tahun 1988, Saatchi & Saatchi Plc tidak dapat melakukan HMETD guna mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk melakukan akuisisi.[4] Pada bulan Juni 1988, perusahaan ini menerbitkan saham preferen konversi senilai total £176,5 juta dengan tiap lembar saham dijual dengan harga £4,41, guna mendanai akuisisi terhadap Gartner Group, sebuah penyedia jasa riset pasar teknologi informasi. Jika harga saham Saatchi PLC tidak naik ke atas £4,41 hingga bulan Juli 1993, pemegangnya dapat menjual kembali saham tersebut ke perusahaan dengan harga £4.41 ditambah bonus sebesar 25%. Saatchi & Saatchi PLC pun harus siap mengeluarkan dana sebesar £211 juta atas modal £176.5 juta yang berhasil didapat.[4] Pada tahun 1988, laba perusahaan ini naik sebesar 11% ke £138 juta, namun pada tahun 1989, Saatchi & Saatchi PLC mencatatkan perlambatan pertamanya setelah 18 tahun terus tumbuh, saat labanya turun menjadi hanya £21,8 juta. Saat hal tersebut diperingatkan di rapat umum pemegang saham pada bulan Maret 1989, harga sahamnya telah turun sebesar 16% menjadi £3,20. Mulai bulan Januari hingga Mei 1989, 800 orang atau 6% dari total pegawai perusahaan ini diberhentikan. Pada akhir tahun 1993, jumlah pegawai yang diberhentikan telah mencapai 7.000 orang. Pada bulan Juni 1989, Saatchi & Saatchi mengumumkan rencananya untuk menjual divisi konsultansi agar dapat fokus pada periklanan dan jasa terkait. Robert Louis-Dreyfus kemudian ditunjuk menjadi CEO Saatchi & Saatchi PLC. Ia kemudian menjual sejumlah anak usaha, antara lain konsultan Infocom dan Hay Consulting, yang dijual separuh dari harga belinya, serta melakukan restrukturisasi besar-besaran hingga ia keluar dari perusahaan ini pada pertengahan tahun 1992. Jabatan CEO kemudian dipegang oleh Charles Scott, yang bergabung ke dalam perusahaan ini bersama Robert Louis-Dreyfus pada tahun 1989 sebagai Direktur Keuangan. Charles pun melanjutkan upaya konsolidasi dan pemotongan biaya, namun kerap mendapat kritik dari Maurice Saatchi, hingga terkadang perselisihan antara kedua pimpinan tersebut diberitakan oleh pers.[4] Referensi
Sumber
Pranala luar
|