Puteri Indonesia 1976
Puteri Indonesia 1976 merupakan penyelenggaraan ke-5 kontes kecantikan Puteri Indonesia setelah penyelenggaraan pada tahun 1975 ditunda. Malam final dilaksanakan di Balai Sidang Jakarta (Sekarang Jakarta Convention Center). Pemenang Puteri Indonesia 1976 berhak untuk mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 1976 di Hong Kong, sedangkan juara ke dua mewakili Indonesia ke ajang Miss International 1976 di Jepang. Puteri Indonesia 1975 sekaligus Queen of Pacific 1975, Fransisca Warastoeti dari DKI Jakarta memahkotai Yayu Yuliarti dari Jawa Barat di akhir acara. Latar BelakangAwalnya kontes ini direncanakan akan digelar pada September-Oktober 1975, namun dikarenakan mundurnya pemilihan daerah maka kontes nasional juga ikut diundur hingga Februari 1976. Karantina dibuka secara simbolik melalui pukulan gong yang dilakukan oleh Gubernur Ali Sadikin yang kala itu sekaligus menjabat sebagai Pembina Yayasan Puteri Indonesia.[1] Karantina dilaksanakan selama 5 hari di Hotel Indonesia Jakarta sejak 16 Februari 1976. Terdapat 21 wanita cantik mewakili 10 Provinsi di seluruh Indonesia berkompetisi untuk mendapatkan gelar pemenang. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pemenang Puteri Indonesia tahun ini tidak mendapatkan hadiah mobil, namun mendapatkan beasiswa pelatihan kecantikan. Selain itu, Puteri Indonesia 1976 akan mendapatkan hadiah uang tunai berupa gaji bulanan dengan total sebesar Rp 300.000 selama satu tahun. HasilHasil Utama
Penghargaan Khusus
PesertaTerdapat 21 peserta dari 10 provinsi yang berkompetisi di ajang ini.
Catatan
Pranala luar
|