Peter Adamson
Peter Scott Adamson (lahir 10 Agustus 1972) adalah seorang akademisi Amerika yang merupakan profesor filsafat abad kuno akhir dan Arab di Ludwig Maximilian University of Munich. Ia telah menulis berbagai artikel, monograf, dan buku teredit, sebagian besar mengenai filsafat di Dunia Islam dan filsafat kuno. Ia host podcast mingguan "History of Philosophy without any gaps" (Sejarah Filsafattanpa celah sedikit pun), yang pada tahun 2014 mencapai lebih dari empat juta unduhan dan berakhir dengan penerbitan seri buku. Ia menerima Philip Leverhulme Prize pada tahun 2003, untuk "outstanding research achievements of young scholars of distinction and promise based in UK institutions" (prestasi penelitian luar biasa para sarjana muda istimewa dan menjanjikan yang berbasis di institusi Inggris) serta menerima hibah dari lembaga yang sama pada 2010. BiografiAdamson menerima gelar sarjana dari Williams College dengan predikat summa cum laude pada tahun 1994 dan gelar Ph. D. dari University of Notre Dame pada tahun 2000.[2] Ia bekerja di King's College London dari tahun 2000, menjadi profesor filsafat abad kuno dan pertengahan di sana pada tahun 2009. Pada tahun 2010, ia menjadi profesor filsafat abad kuno akhir dan Arab di Ludwig Maximilian University of Munich. KaryaSejarah Filsafat Tanpa Celah Sedikit punAdamson adalah pembawa acara podcast Sejarah Filsafat Tanpa Celah Sedikit pun, yang dimulai pada tahun 2010[3] dan masih berlangsung sampai 2017 serta meneliti filsuf dan tradisi filsafat sepanjang sejarah. Pada tahun 2014, podcast ini mencapai lebih dari empat juta unduhan dan ribuan pengikut. Podcast ini berujung pada publikasi serangkaian adaptasi buku. Yang pertama berjudul Filsafat Klasik: Sejarah Filsafat Tanpa Celah Sedikit pun dan diterbitkan pada tahun 2014.[4] Volume kedua, Filsafat Dunia Helenistik dan Romawi: Sejarah Filsafat Tanpa Celah Sedikit pun, diterbitkan pada 2015 dan mencakup periode setelah Aristoteles hingga kematian St. Augustine.[5][6] Yang ketiga Filsafat di Dunia Islam: Sejarah Filsafat Tanpa Celah Sedikit pun meliputi tradisi filsafat di dunia Islam, mencakup filsuf Muslim, Yahudi, dan Kristen.[7] Adamson mengatakan bahwa tujuan dari seri ini adalah untuk menceritakan sejarah filsafat dengan "menghibur tetapi tidak terlalu menyederhanakan".[8] Kontributor the Times of Israel Daniel J. Levy menggambarkan podcast ini "populer", "menyenangkan", dan "mudah untuk didengarkan".[9] Levy juga meresensi buku ketiga Filsafat di Dunia Islam, dan memuji presentasi dan cakupannya yang luas. Bruce Fleming, mengaji Filsafat Dunia Helenistik dan Romawi untuk Washington Free Beacon, memuji buku ini karena "penuh ringkasan yang jelas" atas bidang tersebut juga karena menggunakan "permainan kata-kata yang mengundang erangan" (groan-inducing puns) dan "sindiran imut untuk zaman kita". Malcolm Thorndike Nicholson dari Prospect, dalam tinjauannya atas buku pertama Filsafat Klasik mengkritik permainan kata-kata itu sebagai "masalah", dan secara umum mengkritik buku itu sebagai "prosa yang menyakitkan" dan karena memiliki bab-bab yang "kurang komprehensif dan kurang menarik" dibandingan artikel Wikipedia bersangkutan. Lain-lainSelain seri Sejarah Filsafat, Adamson menulis Plotinus Arab: Studi Filsafat 'Teologi Aristoteles', berfokus pada apa yang disebut Teologi Aristoteles pada tahun 2002 dan Pemikir Besar Abad Pertengahan: al-Kindi mengenai filsuf Islam Al-Kindi pada tahun 2007. Pada tahun 2014, ia telah menerbitkan setidaknya 40 artikel dan mengedit atau mengedit bersama setidaknya sembilan buku, sebagian besar soal filsafat di dunia Islam dan filsafat kuno. Ia dan Richard C. Taylor, koedit Cambridge Companion to Arabic Filsafat. Ia juga telah muncul di BBC Radio, termasuk banyak kali program In Our Time, dan Australian Broadcasting Corporation, untuk membahas bidang-bidang pekerjaannya dalam sejarah filsafat. PenghargaanAdamson menerima Philip Leverhulme Prize pada tahun 2003, untuk "prestasi penelitian luar biasa para sarjana muda istimewa dan menjanjikan yang berbasis di institusi Inggris".[10] Pada tahun 2010, ia menerima hibah hampir £ 250.000 dari lembaga yang sama.[11] Referensi
Pranala luar |