Pertempuran Plaman Mapu
Pertempuran Plaman Mapu (27 April 1965) adalah salah satu pertempuran terbesar dalam Konfrontasi Indonesia–Malaysia, perang tidak resmi antara Malaysia dan Indonesia pada awal 1960-an yang mempertentangkan pembentukan Federasi Malaysia yang mencakup wilayah utara Kalimantan, wilayah yang hendak dikuasai Indonesia untuk meningkatkan kekuasaan dan pengaruhnya di Asia Tenggara. Pertempuran ini terjadi di pangkalan militer Malaysia di Plaman Mapu di perbatasan antara negara bagian Sarawak dan Indonesia. Pada pagi hari tanggal 27 April 1965, batalion tentara Indonesia melancarkan serangan kejutan melawan 'B' Company, 2nd Battalion of the Parachute Regiment di pangkalannya di Plaman Mapu. Pasukan Britania Raya kekurangan orang satu banding lima, Pasukan cadangan didatangkan menggunakan helikopter, tetapi pertempuran sudah telanjur usai. Pertempuran ini merupakan upaya terakhir pasukan Indonesia untuk melancarkan serbuan besar ke wilayah Malaysia.Ketika konflik mulai reda dan perjanjian perdamaian yang mengakhiri Konfrontasi ditandatangani pada bulan Agustus 1966. 2 PARA ke Singapura pada awal 1965 untuk pelatihan hutan intensif sebagai tanggapan atas ancaman invasi Presiden Sukarno dari Indonesia yang dimaksudkan untuk menggoyahkan Federasi Malaysia yang masih muda. Pada bulan Maret 1965, batalion tersebut didirikan di pangkalan hutan berbenteng, salah satunya adalah kamp Kompi B di Plaman Mapu. Pada tanggal 27 April, sebuah batalion Indonesia melancarkan serangan ganas ke posisi Kompi B, yang hanya bertahan ringan karena pergantian patroli. Pertempuran Plaman Mapu yang melibatkan 35 tentara Inggris, berlangsung hampir dua jam sebelum Indonesia dipukul mundur dengan 50 korban jiwa. Salah satu bagian pertahanan Prajurit Henry 'Harry' Smith tewas dalam aksi dan Kopral Lance Ian McKellar yang termasuk di antara beberapa yang terluka dalam pertempuran jarak dekat, kemudian meninggal di rumah sakit. Referensi
|