Pat Robertson

Pat Robertson
Robertson in 2006
LahirMarion Gordon Robertson
(1930-03-22)22 Maret 1930
Lexington, Virginia, A.S.
Meninggal8 Juni 2023(2023-06-08) (umur 93)
Virginia Beach, Virginia, A.S.
Pendidikan
Pekerjaan
Tahun aktif1961–2023
TelevisiThe 700 Club (1966–2021)
Partai politikPartai Republik
Suami/istri
(m. 1954; meninggal 2022)
Anak4, termasuk Gordon
Orang tua
Situs webpatrobertson.com
IMDB: nm0731979 Modifica els identificadors a Wikidata

Marion Gordon "Pat" Robertson (22 Maret 1930 – 8 Juni 2023) adalah pendiri dari sejumlah yayasan dan organisasi seperti Christian Broadcasting Network (CBN), Operation Blessing International Relief and Development Corporation, American Center for Law and Justice (ACLJ), Christian Coalition, Flying Hospital, International Family Entertainment Inc., Universitas Regent, dan CBN Asia.[1][2] Dia juga host dari program 700 Club, sebuah program televisi Kristen yang disiarkan melalui saluran televisi ke seluruh Amerika Serikat dan melalui CBN menjangkau seluruh dunia.

Di usia mudanya Robertson dipanggil Pat oleh kakaknya, Willis Robertson, Jr, yang saat itu masih berumur enam tahun dan suka menepuk-nepuk pipinya sambil berkata, "Pat, Pat, Pat". Semakin bertambahnya usia, ia mulai mencari nama depan yang bisa digunakan orang untuk memanggilnya, karena ia berpikir Marion terlalu feminin, maka ia memutuskan memakai nama kecilnya "Pat".

Kesadarannya yang kuat akan pentingnya nama dalam pembentukan citra publik terbukti lagi saat ia mencalonkan diri sebagai presiden, saat ia mengancam akan menuntut stasiun berita NBC karena menyebutnya "penginjil televisi", yang kemudian menjadi televangelis.

Pat adalah seorang Baptis Barat dan aktif sebagai pendeta yang berpegang pada teologi karismatik bukan secara tradisional yang umum di kalangan Baptis Barat. Dia tidak berhasil berkampanye untuk menjadi calon presiden dari Partai Republik dalam pemilihan presiden 1988. Pada tahun 1956 Robertson menemukan imannya melalui misionaris Belanda, Cornelius Vanderbreggen, ia terkesan oleh gaya hidupnya dan pesan-pesannya yang dianggap Pat sebagai pedoman hidup, "Percaya pada Tuhan dengan segenap hatimu; Percayalah pada dirimu sendiri; Imani Dia disetiap langkahmu, maka Tuhan akan menunjukkan jalan untukmu". Dia ditahbiskan sebagai pendeta dari Southern Baptist Convention pada tahun 1961.

Pada tahun 1982 ia meramalkan akan datangnya hari kiamat pada Oktober atau November. Akan tetapi hal itu tidak menjadi kenyataan. Pada 10 tahun terakhir ini ia dikenal karena beberapa ramalannya, yang dikatakan Pat berasal dari firman Tuhan, diantaranya adalah Terpilihnya kembali Bush pada tahun 2004, terjadinya tsunami di Pantai Amerika sekitar tahun 2006. beberapa ramalan lainnya adalah serangan teroris pada (2007), kekerasan di seluruh dunia dan resesi Amerika (2008), Krisis Timur Tengah (2008), Kekacauan dan pemuliahan perekonomian (2009), dan Pemilihan Presiden (2012).

Pendidikan

Pat Robertson dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1930. Ia kemudian menempuh pendidikan tinggi tingkat sarjana pada bidang seni di Universitas Washington dan Lee. Pat Robertson kemudian melanjutkan pendidikan dan menerima gelar magister teologi dari Seminari Teologi New York. Ia kemudian menerima gelar Doktor Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Yale.[3]

Pekerjaan

700 Club

Pat Robertson merupakan salah satu tokoh televangelisme di Amerika Serikat.[4] Pada dekade 1990-an, Pat Robertson mengadakan penyiaran agama melalui acara televisi.[5]  Robertson menjadi pembawa acara dalam acara televisi yang berjudul 700 Club.[6] Program ini ditayangkan oleh stasiun televisi Fox.[7] 700 Club menampilkan berita-berita yang berkaitan dengan Israel dalam rangka mendukung dan memperkenalkan agenda politik Israel. Wawancara yang dilakukan dalam 700 Club diadakan dengan mengundang para tokoh politik di Israel.[8]   

Keagamaan

Pat Robertson merupakan salah seorang penginjil.[9] Ia dikenal sebagai pendeta yang konservatif.[10] Kepercayaan yang dianut oleh Pat Robertson adalah fundamentalisme Kristen.[11] Aliran kepercayaan yang diyakininya adalah Protestanisme.[12] Latar belakang keyakinannya berasal dari Gereja Baptis.[13] Pat Robertson menjadi salah satu pendeta di dunia yang mengadakan penginjilan melalui media massa.[14]  

Pat Robertson termasuk salah satu tokoh pemimpin Kristen sayap kanan.[15] Ia menjadi pelopor bagi pembentukan kelompok Kristen sayap kanan di Amerika Serikat. Pat Robertson mengadakan kerja sama dengan Jerry Falwell untuk memasukkan nilai-nilai kekristenan ke dalam kebijakan-kebijakan negara di Amerika Serikat. Kerja sama ini diawali dengan pembentukan aliansi dengan Partai Republik.[16] Kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh Pat Robertson telah memberikan pengaruh yang kuat bagi isu-isu politik yang dibahas oleh kelompok Kristen sayap kanan.[17] Suatu keputusan untuk menentang atau mendukung sebuah isu politik oleh Pat Robertson dapat membuat Kongres Amerika Serikat memperoleh surat elektronik dari para pendukung Kristen sayap kanan.[18]

Pat Robertson dikenal provokatif terhadap kepercayaan lain yang non-Kristen.[19] Paham yang diyakini oleh Pat Robertson ialah totaliterisme.[20] Ia diketahui membenci Islam.[21] Di Amerika Serikat, Pat Robertson menjadi salah satu tokoh pembenci Islam yang sangat berpengaruh di kalangan penginjil.[22] Ia menyatakan bahwa berpikir tentang agama Islam sebagai agama damai merupakan suatu bentuk penipuan.[23] Pat Robertson juga sering menyebut Muhammad sebagai seorang perampok dan bandit.[24]

Pat Robertson juga tidak menyukai paham feminisme. Ia menyatakan bahwa feminisme menjadi penyebab utama dari perceraian para istri atas suami dan pemisahan dengan anak-anaknya sendiri.[25] Feminisme juga dianggap oleh Pat Robertson sebagai pengamal perdukunan, penyebab keberadaan lesbian, dan perusak kapitalisme.[26]

Perpolitikan

Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat 1988

Pat Robertson merupakan pendeta sekaligus politikus.[27] Ia merupakan salah satu tokoh gereja yang melibatkan diri dalam politik Amerika Serikat sejak tahun 1988.[28] Pat Robertson merupakan salah satu tokoh politik sayap kanan dalam Partai Republik.[29] Pada tahun 1988, Pat Robertson mencalonkan diri sebagai kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik. Namun Pat Robertson kalah dalam Pemilihan pendahuluan presiden Partai Republik 1988 dari kandidat lainnya yaitu George Walker Bush.[30]

Aliansi Amerika untuk Yahudi dan Kristen

Aliansi Amerika untuk Yahudi dan Kristen dibentuk pada tahun 2002 atas prakarsa Gary Bauer dan Daniel Lapin. Anggota-anggota di dalam Aliansi Amerika untuk Yahudi dan Kristen terdiri dari tokoh-tokoh penginjil yang berpengaruh bagi Kongres Amerika Serikat. Salah satunya adalah Pat Robertson. Aliansi Amerika untuk Yahudi dan Kristen menjalin kerja sama dengan Komite Urusan Umum Amerika-Israel karena memiliki kesamaan kepentingan. Keduanya memiliki keperluan atas konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina di Timur Tengah.[31]  Pat Robertson menjadi salah satu penginjil yang turut serta dalam Lobi Israel di Amerika Serikat. Dalam lobi ini, para tokoh penginjil mengarahkan pemberian dukungan terhadap Israel melalui kebijakan luar negeri Amerika Serikat.[32]

Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat 2004

Pat Robertson akhirnya menjalin hubungan yang dekat dengan George Walker Bush.[33] Dalam pemilihan umum, Pat Robertson mengadakan kampanye untuk kandidat dari Kristen sayap kanan. Ia menganggap dukungan tersebut sebagai sebuah kode etik Kristen.[34] Pada Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat 2004, Pat Robertson memberikan dukungan kepada George Walker Bush untuk menjadi presiden Amerika Serikat.[35] Pat Robertson menyatakan bahwa George Walker Bush telah dipilih oleh Tuhan. Kampanye yang dilakukan oleh Pat Robertson membuat George Walker Bush memperoleh dukungan dari kalangan penginjil dan memenangkan pemilihan.[36]

Keorganisasian

Christian Coalition

Pat Robertson merupakan pendiri dari Christian Coalition.[37] Organisasi ini dibuat sebagai salah satu gerakan politik sayap kanan di Amerika Serikat. Pat Robertson memiliki pandangan bahwa ajaran agama harus menjadi panduan bagi politik. Tujuan dari organisasi Christian Coalition untuk mengubah Amerika Serikat menjadi negara teokrasi otoritarian.[38] Christian Coalition aktif selama Pat Robertson mencalonkan diri sebagai kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik.[39] Pada tahun 1994, Christian Coalition berhasil mendominasi dalam Kongres Amerika Serikat.[35] Pada akhir tahun 2001, Pat Robertson mengundurkan diri dari jabatan Presiden Christian Coalition.[40]

Christian Broadcasting Network

Pat Robertson merupakan pendiri dari Christian Broadcasting Network.[41] Christian Broadcasting Network didirikan pada tahun 1960. Di Amerika Serikat, Christian Broadcasting Network merupakan jaringan televisi Kristen yang pertama kali beroperasi.[3] Media audio visual yang ditampilkan dalam Christian Broadcasting Network berperan dalam gerakan pembaruan Kristen kharismatik.[42] Pada tahun 1997, Pat Robertson menjual saluran televisi bernama Family Channel. Ia menjualnya kepada Haim Saban seharga 1,9 miliar dolar.[43]

Council on Foreign Relations

Council on Foreign Relations merupakan organisasi yang keanggotaannya bersifat tertutup. Informasi mengenai nama-nama anggotanya dirahasiakan kepada publik. Namun pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh Council on Foreign Relations dihadiri oleh tokoh-tokoh konservatif, termasuk Pat Robertson.[44]

Operation Blessing International

Operation Blessing International merupakan organisasi yang memberikan dukungan penyebaran agama Kristen oleh para misionaris. Pat Robertson pernah memimpin Operation Blessing International pada masa pemerintahan George Walker Bush. Bantuan yang diberikan mulai dari 108 ribu dollar hingga 144 juta dollar.[45]

Kontroversi

Kehancuran dunia

Pat Robertson merupakan salah satu tokoh yang pernah meramalkan terjadinya kiamat.[46] Awalnya, ia menyatakan telah memprediksi bahwa kiamat akan terjadi pada bulan November atau Oktober 1982. Pernyataan ini disampaikannnya pada akhir tahun 1976.[47] Kemudian pada tahun 1980, Pat Robertson membuat pengumuman bahwa dunia akan hancur pada tahun 1982.[48] Pengumuman ini disampaikannya dalam siaran televisi 700 Club.[49]

Pat Robertson juga mengkhotbahkan bahwa Serangan 11 September 2001 merupakan bentuk penghukuman dari Allah.[50] Ia menyalahkan kaum homoseks dan orang-orang yang menyimpang di Amerika Serikat sebagai penyebab terjadinya Serangan 11 September 2001.[51] Khotbah ini dimulainya hanya beberapa jam setelah serangan berlangsung. Pat Robertson akhirnya meminta maaf atas tindakannya ini setelah menerima kritik yang sangat banyak.[50]

Karya

  • Shout It from the Housetops, sebuah autobiografi dengan Jamie Buckingham (1972, repr 1995)
  • The Secret Kingdom (1982)
  • Answers to 200 of Life's Most Probing Questions (1984)
  • Beyond Reason: How Miracles can Change your Life (1985)
  • America's Dates with Destiny (1986)
  • The Plan (1989)
  • The New Millennium (1990)
  • The New World Order (1991)
  • Turning Tide: The Fall of Liberalism and the Rise of Common Sense (1993) ISBN 978-0-8499-0972-6
  • The End of the Age (1995, fiction)
  • Bring It on: Tough Questions, Candid Answers, Nashville, Tenn: W Pub. Group, 2003. ISBN 978-0-8499-1801-8
  • The Ten Offenses (2004)
  • Courting Disaster (2004)

Lihat juga

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama officialbio
  2. ^ "About Us". Christian Coalition. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-08. Diakses tanggal 2007-03-31. 
  3. ^ a b Roslan, Chris (29 Januari 2020). "Pat Robertson offers inside look at life and career in new book with Charisma House". Rush to Press. 
  4. ^ Studwell, Joe (Februari 2017). Indahrini, Julie, ed. Asian Godfathers: Menguak Tabir Perselingkuhan Pengusaha dan Penguasa. Diterjemahkan oleh Musthofa, Yanto. Jakarta: PT Pustaka Alvabet. hlm. 73. ISBN 978-602-9193-76-3. 
  5. ^ Briggs, A., dan Burke, P. (Februari 2006). Sejarah Sosial Media [A Social History of the Media]. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. hlm. 307. ISBN 979-461-551-X. 
  6. ^ Bourne, Sam (Juli 2007). Yuanita, Siska, ed. Orang-Orang Sadik [The Righteous Man]. Diterjemahkan oleh Haryoseputro, RIchard. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 46. ISBN 978-979-22-3064-2. 
  7. ^ Meyssan, Thierry (September 2003). Bohong Besar Amerika [9/11 The Big Lie]. Diterjemahkan oleh Setiadharma. Bandung: Penerbit Jalan Lurus. hlm. 71. ISBN 978-623-221-190-2. 
  8. ^ Burge, Gary M. (2010). Palestina Milik Siapa? Fakta yang Tidak Diungkapkan kepada Orang Kristen tentang Tanah Perjanjian [Whose Land, Whose Promise?]. Diterjemahkan oleh Mailoa, W. B., Sabath, P. L., dan Nanulaitta, I. A. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. hlm. 295. ISBN 978-979-687-700-3. 
  9. ^ Sihbudi, Riza (Juni 2007). Menyandera Timur tengah. Jakarta Selatan: Penerbit Mizan. hlm. 396. ISBN 979-433-472-3. 
  10. ^ Saragih, Simon (Februari 2009). Dharmawan, Bagus, ed. Ketekunan dan Hati Putih Barack Obama: Kisah Lengkap Perjalanan Hidup dan Karier Politik. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 196. ISBN 978-979-709-402-7. 
  11. ^ Husaini, Adian (2005). Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal. Jakarta: Gema Insani Press. hlm. 224. 
  12. ^ Handayani, Lusi (2022). "Menapaki Demokrasi dalam Sistem Protestan di Amerika Serikat". Jurnal Iman dan Spiritualitas. 2 (1): 142. ISSN 2775-4596. 
  13. ^ Silalahi, Djaka Christianto (2001). Karismatik Bercampur dengan Perdukunan?. Yogyakarta: Yayasan ANDI. hlm. 256. ISBN 978-623-7966-50-0. 
  14. ^ Hutagalung, Stimson (Juni 2021). Rikki, A., dan Purba, B., ed. Strategi Pelayanan dan Penginjilan. Yayasan Kita Menulis. hlm. 2. ISBN 978-623-342-109-6. 
  15. ^ Haidt, Jonathan (November 2020). The Righteous Mind: Mengapa Orang-Orang Baik Terpecah Karena Politik dan Agama [The Righteous Mind]. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 143. ISBN 978-602-481-491-5. 
  16. ^ Marijan, Kacung (April  2019). Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca-Orde Baru. Jakarta: Kencana. hlm. 260. ISBN 978-602-8730-16-7. 
  17. ^ Kaid, Lynda Lee (Juli 2018). Handbook Penelitian Komunikasi Politik. Diterjemahkan oleh Baehaqie, Imam. Bandung: Penerbit Nusa Media. hlm. 35. ISBN 978-979-1305-99-0. 
  18. ^ Kaid, Lynda Lee (2021). Pemasaran Politik (Teori, Penelitian dan Aplikasi): Handbook Penelitian Komunikasi Politik [Handbook of Political Communication Research]. Diterjemahkan oleh Baehaqie, Imam. Nusamedia. hlm. 15. 
  19. ^ Aksan, Hermawan (2008). Jangan Bunuh Obama!. Bandung: PT Mizan Pustaka. hlm. 124. ISBN 978-979-433-510-9. 
  20. ^ Patel, Eboo (Januari 2009). My Islam, My Faith: Memoar Pencari Kebenaran yang Humanis [Acts of Faith: The Story of An American Muslim. the Struggle for the Soul of a Generation]. Diterjemahkan oleh Akmal, Hilmi. Jakarta Selatan: Penerbit Hikmah. hlm. 9. ISBN 978-979-114-247-2. 
  21. ^ el-Banjary, Jamaluddin (2019). Agama Cinta: Memasuki Islam dari Lorong Tasawuf. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo. hlm. 233. ISBN 978-623-00-0721-7. 
  22. ^ Taufiqurrahman dan Timpusatilmu.com (Desember 2015). 44 Orang Keren yang Masuk Islam. Pusat Ilmu. hlm. 99. 
  23. ^ Esposito, J. L., dan Mogahed, D. (Agustus 2008). Saatnya Muslim Bicara!: Opini Umat Muslim tentang Islam, Barat, Kekerasan, HAM, dan Isu-Isu Kontemporer Lainnya [Who Speaks for Islam?]. Diterjemahkan oleh Nukman, Eva Y. Bandung: Penerbit Mizan. hlm. 175. ISBN 978-979-433-521-5. 
  24. ^ Sirry, Mun'im A. (2003). Mahdi, S., dan Agung, S., ed. Membendung Militansi Agama: Iman dan Politik dalam Masyarakat Modern. Jakarta: Erlangga. hlm. 29. ISBN 979-688-871-8. 
  25. ^ Arif, Syamsuddin (Februari 2008). Orientalis dan Diabolisme Pemikiran. Depok: Gema Insani. hlm. 107–108. ISBN 978-979-077-062-1. 
  26. ^ Arif, Syamsuddin (2006). "Menyikapi Feminisme dan Isu Gender". Al-Insan: Jurnal Kajian Islam. Gema Insani. 3 (2): 93. ISSN 1693-4237. 
  27. ^ Bergman, Susan (2008). Hutahean, E. M. E., dan Napitupulu-Simarangkir, R. U., ed. Para Martir: Kisah-Kisah Kontemporer Pergumulan Iman dalam Dunia Modern [Martyrs: Contemporary Writers on Modern Lives of Faith]. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. hlm. 146. ISBN 978-979-687-456-9. 
  28. ^ Nugroho, B., dan Nugroho, A. D. (2012). Jokowi: Politik Tanpa Pencitraan. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 116. ISBN 978-979-22-8802-5. 
  29. ^ Passmore, Kevin (Maret 2018). Fasisme: Sebuah Pengantar Ringkas. Diterjemahkan oleh Minasaroh, Ina. Bantul: Basabasi. hlm. 188. ISBN 978-602-6651-93-8. 
  30. ^ Daulay, Richard M. (2009). Amerika Vs Irak: Bahaya Politisasi Agama. Jakarta: Penerbit Libri. hlm. 48. ISBN 978-979-687-585-6. 
  31. ^ Zen, Abdurrahman (Februari 2015). Nirmala, ed. Tanah yang Dijanjjikan, Miliki Siapakah?. Yogyakarta: IRCiSoD. hlm. 228–229. ISBN 978-602-279-144-7. 
  32. ^ Karim, Moch Faisal (Agustus 2020). Pengantar Sejarah Hubungan Internasional. Depok: Penerbit Kepik. hlm. 103. ISBN 978-602-14261-6-6. 
  33. ^ Kusuma, Mirza Tirta (2014). Ketika Makkah Menjadi Seperti Las Vegas: Agama, Politik dan Ideologi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 99. ISBN 978-602-03-0266-9. 
  34. ^ Badarussyamsi (Oktober 2015). Fundamentalisme Islam: Kritik atas Barat. Bantul: PT. LKiS Pelangi Aksara. hlm. 53. ISBN 978-602-72813-1-8. 
  35. ^ a b Marley, David John. "Pat Robertson: An American Life". Rowman & Littlefield. 
  36. ^ Azra, Azyumardi (Juli 2007). Jejak-Jejak Jaringan Kaum Muslim: Dari Australia hingga Timur Tengah. Jakarta Selatan: Hikmah. hlm. 204. ISBN 978-979-114-069-0. 
  37. ^ Zuckerman, Phil (Juli 2018). Arsya, Deddy, ed. Masyarakat Tanpa Tuhan. Diterjemahkan oleh Khoiriyah, Nisa. Bantul: Basabasi. hlm. 45. ISBN 978-602-5783-08-1. 
  38. ^ Denny J. A. (Agustus 2006). Catatan Politik. Bantul: LKIS Yogyakarta. hlm. 76. ISBN 978-623-6204-27-6. 
  39. ^ Wahid, A., dkk. (Oktober 1999). Basyaib, H., dan Abidin, H., ed. Mengapa Partai Islam Kalah? Perjalanan Politik Islam dari Pra-Pemilu '99 sampai Pemilihan Presiden. Jakarta: AlvaBet. hlm. vi. ISBN 979-95821-1-3. 
  40. ^ Kaplan, Esther (2008). "George W. Bush dan Kristen Evangelis". Jurnal An-Insan. 1 (3): 59. ISSN 1693-4237. 
  41. ^ Levitsky, S., dan Ziblatt, D. (2019). Bagaimana Demokrasi Mati: Apa yang Diungkapkan Sejarah tentang Masa Depan Kita [How Democrasies Die]. Diterjemahkan oleh Anshor, Zia. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 39. ISBN 978-602-03-8504-4. 
  42. ^ Aritonang, Jan S. (2008). Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. hlm. 209. ISBN 978-979-415-796-1. 
  43. ^ Ramdan, Anton. Rahasia Bisnis Yahudi dalam Menggenggam Dunia. Shahara Digital Publishing. hlm. 45. 
  44. ^ Scahill, Jeremy (Oktober 2010). Blackwater: Membongkar Keterlibatan Tentara Bayaran dalam Invasi Militer Amerika Serikat [Blackwater: The Rise of the World's Most Powerful Mercenary Army]. Diterjemahkan oleh Muljanto, A., dan Prasetyowati, W. Bandung: Penerbit Mizan. hlm. 60. ISBN 978-979-433-493-5. 
  45. ^ Bahaf, Muhammad Afif (Februari 2015). Islam Liberal Indonesia: Tokoh, Gagasan dan Respon Kritis. Serang: Penerbit A-Empat. hlm. 135. ISBN 978-602-72189-2-5. 
  46. ^ Jayana, Thoriq Aziz (2017). Setapak Akhir Zaman. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo. hlm. 11–12. ISBN 978-602-04-5112-1. 
  47. ^ GPIB Maranatha Bandung. "Ramalan-Ramalan Kiamat yang Selalu Gagal". Buletin Teruna. 21: 22. 
  48. ^ Sarhindi, Irfan L. (September 2013). Kun Fayakun Kun La Takun. Sleman: Penerbit Bunyan. hlm. 164. ISBN 978-602-7888-45-6. 
  49. ^ Pusat Data dan Analisa Tempo (2019). Mengungkap Serbuan Asteroid yang Mengancam Kelangsungan Bumi. Tempo Publishing. hlm. 41. ISBN 978-623-262-965-3. 
  50. ^ a b Smith, James Bryan (Februari 2021). Santoso, M. K., dan Lassa, M., ed. The Good and Beautiful God (Allah yang Baik dan Indah): Jatuh Cinta dengan Allah yang Diwahyukan oleh Yesus [The Good and Beautiful God]. Diterjemahkan oleh Adirahsetio, Kharis. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur. hlm. 227. ISBN 978-602-1302-08-8. 
  51. ^ MArsh, D., dan Stoker, D. (2021). Struktur dan Agensi: Seri Teori dan Metode Ilmu Politik [The Politics of International Law]. Diterjemahkan oleh Mahadi, H., dan Shohifullah. Nusamedia. hlm. 46. 

Bacaan tambahan

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya