Orang Indonesia di Jepang
Orang Indonesia di Jepang (在日インドネシア人 , Zainichi Indoneshiajin) merupakan kelompok imigran terbesar dari negara bermayoritas penduduk muslim di Jepang. Hingga 2007[update], Pemerintah Jepang mencatat sejumlah 25.620 penduduk legal berkewarganegaraan Indonesia, ditambah kira-kira 4.947 orang Indonesia pendatang gelap.[2][3] Demografi dan distribusiOrang Indonesia di Jepang cenderung berusia lebih muda dibandingkan pendatang beragama Islam dari negara lainnya. Sejumlah 64.5% orang Indonesia yang berstatus penduduk legal tercatat berusia antara 20 dan 30 tahun, berbeda dari kelompok pendatang asal negara-negara Islam lainnya (Iran, Bangladesh, dan Pakistan) yang mayoritas berumur antara 30 dan 40 tahun.[4] Sejumlah 37% dari orang Indonesia berstatus penduduk resmi tinggal di kawasan Kanto, persentase mereka lebih kecil dibandingkan pendatang muslim lainnya. Sejumlah 2.175 orang Indonesia tinggal di Tokyo, 1.236 di Saitama, 1.204 di Ibaraki, 1.002 di Kanagawa, 845 di Chiba, 519 di Gunma, dan 244 orang di Tochigi. Osaka-Kobe-Kyoto serta Daerah Metropolitan Chukyo masing-masing dijadikan tempat tinggal untuk 10% dari keseluruhan orang Indonesia di Jepang, dan sebesar 6% tinggal di Prefektur Nagano dan Prefektur Shizuoka. Sisanya tinggal tersebar di prefektur-prefektur lainnya di Jepang, kira-kira 30 hingga 500 orang di setiap prefektur.[5] EdukasiSekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), sekolah internasional Indonesia, ada di Tokyo Lihat pulaReferensiCatatan kakiDaftar pustaka
Bacaan lebih lanjut
|