Mitologi IslamAgama Islam muncul pada abad ketujuh Masehi, dan setelah berkembang ke seantero Jazirah Arab, orang-orang yang baru masuk Islam masih mewarisi pengaruh dari Mitologi Arab pra-Islam maupun Mitologi pra-Yahudi dan Mitologi pra-Kristen dalam memahami ajaran Al-Qur'an maupun Hadis dari Muhammad. Dengan demikian, banyak ajaran Islam yang dipahami dengan cara mistis atau menurut paham keyakinan sebelum memeluk Islam. Mitos yang masih melekat dan sulit untuk dihilangkan itu, antara lain mitos Tangan Fatimah yang kadang-kadang digunakan untuk menetralkan pengaruh dari Mata Iblis, walaupun penggunaannya dilarang dalam Islam, karena kegunaannya seperti jimat dan takhayul. Di antara para Muslim awam terhadap Al-Qur'an dan Hadis, berbagai ayat dalam Al-Qur'an seperti Surah An-Nas dan Surah Al-Falaq kadang-kadang diucapkan sebagai mantra agar memperoleh kejayaan hidup, atau perlindungan terhadap berbagai takhayul. Sebenarnya Islam mengajarkan doa sebagai landasan usaha manusia dan bacaan ayat-ayat Al-Qur'an agar dijadikan pedoman hidup. Isra Mikraj sebagai peristiwa penting yang dalam Al-Qur'an hanya dikisahkan secara umum saja, akhirnya dipahami secara mistis. Penggambaran yang berlebihan dari isi Al-Qur'an bisa bertentangan dengan akidah dalam ajaran Islam. Penciptaan makhlukAllah menciptakan segala sesuatu dengan kata "jadilah", maka terciptalah seluruh makhluk-makhluk-Nya, kecuali Al-Arsy (singgasana), Jannah (untuk orang yang tidak sombong), Adam (manusia pertama), dan Al-Qalam (pena), mereka diciptakan Allah secara langsung dengan segala kuasa dan kehendak-Nya.[1][2] Kemudian penjelasan lain mengatakan bahwa Allah menciptakan sebagian besar makhluk-makhluk-Nya saling berpasangan,[3] seperti bumi dan langit, pria dan wanita, matahari dan bulan, gelap dan terang, baik dan jahat, positif dan negatif, dan seterusnya. Makhluk pertamaBeberapa ulama-ulama berbeda pendapat mengenai makhluk pertama kali diciptakan oleh Allah. Menurut pendapat Ibnu Jarir ath-Thabari dan Ibnul Jauzi yang pertama kali diciptakan adalah Al-Qalam (pena), sedangkan pendapat Ibnu Mas’ud dan sebagian salam yang pertama kali diciptakan adalah Al-Maa' (air), dan pendapat terakhir adalah pendapat Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qayyim, mereka mengatakan bahwa yang pertama kali diciptakan adalah Al-Arsy (singgasana).[4] Mengenai pendapat makhluk pertama pena, telah di-tarjih dan dikuatkan oleh Ibnu Jarir dan Nashiruddin al-Albani. Setelah Allah menciptakan pena, kemudian dilanjutkan dengan penciptaan tinta (dawat). Selanjutnya, Allah menciptakan air, arasy, kursy, lauh mahfuzh, langit dan bumi, malaikat, surga, neraka, jin, lalu manusia. Kemudian Ibnu Hajar menjelaskan dalam Kitab Fathul Bari bahwa makhluk yang pertama diciptakan adalah air, kemudian ‘Arsy kemudian pena. Hadits yang menjelaskan “...pertama kali yang Allah ciptakan adalah pena..."[5] Maksudnya adalah pertama kali setelah adanya air dan 'Arsy.[6] Menurut seorang syaikh dan pendapat ini adalah yang terkuat diantara pendapat-pendapat lain bahwa makhluk yang pertama kali diciptakan adalah Al-Arsy.[7] Bumi dan langit beserta isinyaMenurut Al Quran, bumi dan langit awalnya adalah satu kesatuan, kemudian dipisahkan oleh Allah.[8] Dikatakan pula bahwa bumi diciptakan terlebih dahulu dibanding langit. Bumi disebut sebagai pondasi dan langit disebut sebagai atap[9][10] beserta isinya selama enam hari.[11][12] Proses penciptaan dimulai pada hari ahad[13] dan berakhir dengan hari jum’at, pada hari jumat ini Adam diciptakan Allah, dengan alasan inilah hari jum’at menjadi hari raya bagi umat Islam.[14] Menurut pendapat Ibnu Abbas, Adh-Dhohak, Mujahid menyatakan bahwa enam hari disitu berbeda dengan hitungan hari-hari biasa, melainkan setiap harinya seperti 1.000 tahun hari-hari biasa.[14] Diantara ulama yang berpendapat bahwa satu hari sama dengan seribu tahun adalah al-Qurthubi.[15] Ibnu Abbas mengatakan pula bahwa, Allah menciptakan bumi 2 hari belum sempurna dan belum ada isinya. Kemudian menciptakan semua langit dalam 2 hari, dan terakhir Allah mengisi bumi dengan tumbuhan, gunung, benda-benda dalam 2 hari. Pada masa penciptaan, langit masih berupa asap, kemudian Allah berfirman kepada langit dan bumi, untuk menurut perintah-Nya dengan suka hati atau dengan terpaksa.[16] Kemudian Allah memisahkan antara langit dan bumi, sehingga muncul angin, turun hujan, kemudian tumbuh berbagai macam tumbuhan, gunung-gunung ditancapkan ditempatnya, diciptakan kehidupan dari air, diciptakannya matahari dan bulan[17] sebagai penerang kegelapan bumi, dan bintang-bintang sebagai lampu hiasan langit terdekat atau langit pertama.[10][18][19] Langit diciptakan dengan tujuh lapisan, begitu pula dengan bumi. Meskipun kata bumi selalu disebutkan dalam bentuk tunggal dalam Al Qur’an. Tidak sebagaimana langit yang sering kali disebutkan di dalam lafadz jamak. Namun ada sebuah ayat yang menunjukan bahwa bumi pun memiliki tujuh lapis sebagaimana langit. Allah berfirman,
Dikuatkan dengan sebuah hadits Nabi Muhammad, yang menyatakan jika seseorang menyerobot tanah orang lain meski hanya sedikit, maka Allah akan menimbunnya dengan tujuh lapis bumi.[20] jinAdalah mahkluk yang Allah Azza wajalla ciptaan dari api bentuk meraka mirip seperti manusia namun telinga lancip keatas dan telinga kebawah seperti tabung dan memiliki kuku jemari yang tajam dan memiliki rambut dan tanduk nya menjulang keatas di kepala bagian atas MalaikatMalaikat adalah makhluk yang Allah Azza wajalla ciptaan dari cahaya Dan Allah menjadikan Mereka tidak perlu kebutuhan hidup seperti manusia dan hewan dan jin dan bentuk mereka seperti api yang berkobar dan seperti singa dan seperti bertubuh mirip seperti manusia dan memiliki sayap dan Masing masing berjumlah Catatan kaki
Lihat pulaPranala luar |