Miguel de Cervantes

Miguel de Cervantes Saavedra
Miguel de Cervantes Saavedra, kesan seorang pelukis (tidak ada potret ataupun patung Cervantes yang otentik, oleh Juan Martínez de Jáuregui y Aguilar (c. 1600)
Miguel de Cervantes Saavedra, kesan seorang pelukis (tidak ada potret ataupun patung Cervantes yang otentik, oleh Juan Martínez de Jáuregui y Aguilar (c. 1600)
Lahir(1547-09-29)29 September 1547
Alcalá de Henares, Spanyol
Meninggal23 April 1616(1616-04-23) (umur 68)
Madrid, Spanyol
PekerjaanNovelis, penyair, dan penulis sandiwara
Tanda tangan

Miguel de Cervantes Saavedra (29 September 1547 – 22 April 1616) adalah seorang novelis, penyair dan dramatis Spanyol. Namanya paling dikenal lewat novelnya Don Quixote de la Mancha (Don Kisot), yang dianggap oleh banyak orang sebagai novel modern pertama, salah satu karya terbesar dalam Sastra Barat, dan yang terbesar dalam bahasa Spanyol. Novel ini adalah salah satu dari "Buku Terbesar di Dunia Barat" dalam Encyclopedia Britannica. Pengarang Rusia Fyodor Dostoyevsky menyebutnya "kata yang paling puncak dan paling luhur dari pemikiran manusia". Perdana Menteri Israel David Ben-Gurion mempelajari bahasa Spanyol agar ia dapat membacanya dalam bahasa aslinya, dan menganggapnya sebagai prasyarat untuk menjadi seorang negarawan yang efektif.

Biografi

Masa kanak-kanak

Cervantes dilahirkan di Alcála de Henares, Spanyol, pada suatu hari yang tidak dicatat, tetapi karena ia dinamai Miguel diperkirakan ia dilahirkan pada hari pesta St. Mikael (29 September) pada 1547. Ia anak keempat dan putra kedua dari tujuh bersaudara dari Rodrigo de Cervantes dan Leonor de Cortinas. Ayahnya adalah seorang ahli bedah dan apoteker miskin dan berasal dari sebuah keluarga lama di Spanyol Utara. Cervantes dibaptiskan pada 9 November 1558. Meskipun reputasi Cervantes hampir sepenuhnya terletak pada penampilannya sebagai seorang tuan dari pedesaan yang kurus, ‘’El ingenioso hidalgo’’, produksi sastranya sangat besar. William Shakespeare, tokoh besar yang sezaman dengan Cervantes, jelas pernah membaca Don Kisot, tetapi hampir dapat dipastikan bahwa Cervantes tidak pernah mendengar tentang Shakespeare. Pada masa kanak-kanaknya, Cervantes melihat aktor-manajer dan dramatis terkenal Lope de Rueda dan menyebutkan namanya dalam pengantar drama-dramanya. Hal ini tampaknya membakar kecintaannya akan teater pada masa kehidupannya belakangan.

Ke Italia

Kehidupan Cervantes tidak tenang, penuh dengan penderitaan dan petualangan. Ayahnya seorang ahli bedah yang mengaku sebagai seorang bangsawan, sementara ibunya tampaknya adalah keturunan Yahudi yang kemudian menjadi Kristen. Tak banyak yang diketahui tentang masa kecilnya, tetapi tampaknya pada masa kanak-kanaknya Cervantes berpindah-pindah dari kota ke kota, sementara ayahnya mencari pekerjaan. Setelah belajar di Madrid (1568-1569), di bawah gurunya, Juan López de Hoyos, seorang humanis, Cervantes pergi ke Roma untuk melayani Giulio Acquavita. Setibanya di Italia, ia langsung mulai berkenalan dengan sastra Italia. Pengetahuannya ini segera tampak dalam produksi-produksinya sendiri.

Berperang dan ditawan

Pada 1570, ia menjadi tentara, dan berjuang dengan berani di atas sebuah kapal dalam pertempuran Lepanto yang hebat pada 1571, dan tertembak di tangan kirinya sedemikian rupa sehingga ia tidak pernah lagi bisa menggunakannya.

Namun kesehatannya cukup pulih sehingga ia dapat ikut serta dalam pertempuran laut melawan orang-orang Islam dari Navarino pada 7 Oktober 1572. Ia terlibat dalam perebutan kota Tunis pada 10 Oktober 1573 dan dalam ekspedisi yang gagal untuk membebaskan La Goletta pada musim gugur 1574.

Setelah beberapa waktu lagi tinggal di Italia, dan beberapa kali mendapatkan tugas mengawal Palermo dan Napoli, ia akhirnya bertekad untuk pulang ke kampung halamannya pada 1575. Kapalnya direbut oleh orang-orang Turki dan ia bersama saudaranya, Rodrigo, ditangkap dan dibawa ke Aljir sebagai budak. Di sana ia tinggal selama lima tahun, mengalami penderitaan yang berat, yang sebagian tampaknya dicerminkan dalam episode "Tawanan" dalam Don Kisot, dan dalam adegan-adegan dramanya, El trato de Argel. Setelah empat kali berusaha melarikan diri namun gagal, ia ditebus oleh kaum Trinitarian, dan kembali ke keluarganya di Madrid pada 1580.

Pada 1584, ia menikahi Catalina de Salazar y Palacios, yang usianya 22 lebih muda. Ia dan istrinya tidak mempunyai anak, meskipun dua tahun sebelum pernikahannya, Cervantes mendapatkan seorang anak di luar nikah, Isabel, melalui hubungan gelapnya dengan Ana Francisca de Rojas.

Selama 20 tahun berikutnya, ia hidup nomaden, bekerja sebagai ageb pembelian untuk Armada Spanyol, dan sebagai pemungut pajak. Untuk sementara waktu ia diekskomunikasikan karena menyita pasokan yang merupakan milik dekan katedral Sevilla. Ia menjadi bangkrut, dan dipenjarakan sekurang-kurangnya dua kali (1597 dan 1602) karena rekeningnya tidak beres, salah satunya disebabkan oleh bawahannya, bukan oleh dia sendiri. Antara 1596 dan 1600, ia hidup kebanyakan di Sevilla. Pada 1606, Cervantes menetap secara permanen di Madrid hingga akhir hidupnya.

Menjadi penulis

Pada 1585, Cervantes menerbitkan karya besarnya yang pertama, La Galatea, sebuah roman gembala, pada saat yang sama ketika sebagian dari dramanya, yang kini hilang kecuali El trato de Argel (yang isinya membahas kehidupan para budak Kristen di Aljir) dan El cerco de Numancia, sedang pentas di panggung-panggung di Madrid. La Galatea tidak mendapatkan banyak perhatian pada waktu itu, dan Cervantes tidak pernah menulis kelanjutannya, meskipun ia berkali-kali menjanjikannya. Cervantes kemudian mengalihkan perhatiannya kepada drama, dan berharap untuk memperoleh penghasilan dari sumber itu, tetapi drama-drama yang dikarangnya gagal mencapai maksudnya. Selain drama-dramanya, karyanya yang paling ambisius dalam bentuk puisi adalah Viaje del Parnaso (1614), sebuah alegori yang terdiri terutama dari tinjauan yang agak berkepanjangan meskipun cukup baik tentang para penyair pada masanya. Cervantes sendiri sadar bahwa ia kurang memiliki bakat sebagai penyair.

Bila pernyataan yang dibuat Cervantes sendiri dalam pengantarnya untuk Don Kisot ditafsirkan secara harafiah, gagasan tentang karya ini, meskipun belum sampai penulisan "Bagian Pertama"nya, seperti yang dikatakan seagian orang, terlintas pada dirinya di penjara di Argamasilla, di La Mancha. Gagasan Cervantes adalah menggambarkan kehidupan dan tata cara sesungguhnya, serta mengungkapkan dirinya dalam bahasa yang jelas. Masuknya bahasa sehari-hari ke dalam konteks sastra disambut oleh khalayak pembacanya. Si pengarang tetap miskin hingga 1605, ketika bagian pertama dari Don Kisot muncul. Meskipun penerbitan itu tidak membuat Cervantes kaya, dunia internasional menghargainya sebagai seorang sastrawan. Cervantes juga menulis banyak drama, tetapi hanya dua yang bertahan; novel-novel pendek, dan gaya yang dihasilkan oleh cerita Cervantes menyebabkan diterbitkannya kelanjutannya oleh seseorang yang tidak dikenal, yang menggunakan nama samaran Alonso Fernández de Avellaneda. Dalam pembelaan dirinya, Cervantes menerbitkan kelanjutannya sendiri, atau "Bagian Kedua", dari Don Kisot, yang muncul pada 1615.

Bagi masyarakat dunia pada umumnya, minat terhadap Cervantes khususnya terpusat pada Don Kisot. Karya ini umumnya dianggap sebagai novel yang mempunyai tujuan tertentu. Dikatakan berulang-ulang bahwa Cervantes menulis novel ini untuk mengejek romans kepahlawanan, dan menghancurkan popularitas suatu bentuk sastra yang selama lebih dari satu abad telah menyita perhatian sebagian besar dari mereka yang mampu membaca di antara orang-orang sebangsanya, dan yang telah disampaikan oleh mereka kepada orang-orang yang tidak berpendidikan.

Don Kisot jelas mengungkapkan banyak kekuatan naratif, humor yang cukup besar, penguasaan dialog, dan gaya yang kuat. Dari dua bagian yang ditulis oleh Cervantes, yang pertama tetap menjadi favorit. Bagian keduanya kurang begitu bagus dalam pengaruh humornya. Namun bagian ini memperlihatkan pemahaman konstruktif yang lebih mendalam, penggambaran wataknya yang lebih baik, gaya yang lebih baik, dan realisme serta probabilitas yang lebih kuat di dalam aksinya.

Pada 1613, ia menerbitkan sebuah kumpulan cerita, Novel-novel Teladan, yang sebagian di antaranya telah ditulis sebelumnya. Secara keseluruhan, Novel-novel Teladan sepadan dengan kemasyhuran Cervantes. Cerita-ceritanya mengandung cap sang genius, seperti halnya Don Kisot.

Gaya picaroon, yang sudah diperkenalkan di Spanyol oleh novel Lazarillo de Tormes dan novel-novel yang berikutnya, muncul dalam salah satu dari tulisan-tulisan ini, khususnya dalam Rinconete y Cortadillo, yang terbaik di antara semuanya. Ia juga menerbitkan Viaje del Parnaso (Perjalanan dari Parnaso) pada 1614, dan pada 1615, Delapan Komedi serta Delapan Selingan Baru. Pada saat yang sama, Cervantes terus mengerjakan Karya-karya Persiles dan Sigismunda, sebuah novel tentang perjalanan petualangan yang diselesaikannya tak lama sebelum kematiannya, dan yang terbit secara anumerta pada Januari, 1617.

Meninggal dunia

Cervantes meninggal di Madrid pada 23 April 1616. Perlu disebutkan bahwa Encyclopedia Hispanica menyatakan bahwa tanggal yang banyak disebutkan sebagai tanggal kematian Cervantes, adalah tanggal yang tertera pada batu nisannya yang, menurut tradisi di Spanyol pada waktu itu mestinya adalah tanggal penguburannya, bukan tanggal kematiannya. Bila hal ini benar, menurut Hispanica, maka ini berarti bahwa kemungkinan Cervantes meninggal pada 22 April dan dikuburkan pada 23 April.

Karya-karyanya

Novel

Novel-novel Cervantes, yang didaftarkan secara kronologis, adalah:

  • La Galatea (1585), sebuah roman kaum gembala dalam bentuk prosa dan puisi yang didasarkan pada genre yang diperkenalkan di Spanyol oleh Jorge de Montemayor lewat Diana (1559). Temanya adalah keberuntungan dan kemalangan di dalam cinta dari sejumlah gembala laki-laki dan perempuan, yang melewatkan kehidupannya dengan bernyanyi dan memainkan alat-alat musik.
  • El ingenioso hidalgo don Quijote de la Mancha I (Don Kisot - Bagian pertama dari kisah tentang ksatria yang trampil, Don Kisot dari la Mancha) (1605)
  • Novelas ejemplares (Novel-novel teladan) (1613), kumpulan 12 cerita pendek dari berbagai jenis tentang masalah-masalah sosial, politik, dan historis di Spanyol pada masa Cervantes:
  • La Gitanilla (Gadis Gitana)
  • El Amante Liberal (Kekasih yang murah hati)
  • Rinconete y Cortadillo
  • La Española Inglesa (Putri Inggris Spanyol)
  • El Licenciado Vidriera (Perjaka transparan)
  • La Fuerza de la Sangre (Kuasa darah)
  • El Celoso Extremeño (Lelaki tua cemburuan dari Extremadura)
  • La Ilustre Fregona (Pelayan dapur yang terkemua)
  • Novela de las Dos Doncellas (Novel tentang dua pelayan)
  • Novela de la Señora Cornelia (Novel tentang Putri Cornelia)
  • Novela del Casamiento Engañoso (Pernikahan yang penuh tipu daya)
  • El Diálogo de los Perros (Dialog anjing-anjing)

Los trabajos adalah bukti terbaik bukan hanya untuk tema-tema novel Bizantium yang berhasil bertahan, tetapi juga bagi bentuk dan gagasan novel Spanyol dari Renaisans kedua yang bertahan. Dalam karya ini, yang diterbitkan secara anumerta, Cervantes mengisahkan tentang cinta ideal dan perubahan-perubahan yang luar biasa yang dialami oleh sebuah pasangan, yang berangkat dari daerah Kutub Utara dan tiba di Roma, dan di sana mereka menemukan akhir bahagia bagi petualangan mereka yang rumit.

Don Kisot

Patung Don Kisot (kiri) dan Sancho Panza (kanan)

Don Kisot secara universal dianggap sebagai karya utama Cervantes dan salah satu novel terbesar sepanjang masa, serta novel pertama dalam kanon sastra Barat.

Novel ini sesungguhnya adalah dua buku terpisah yang meliputi petulangan-petulangan Don Kisot, yang juga dikenal sebagai ksatria atau laki-laki dari La Mancha, seorang pahlawan yang mengemban antusiasmenya serta penipuan dirinya sendiri sehingga terjadi akhir yang tidak diharapkan dan lucu. Di satu pihak, Don Kisot berfungsi sebagai sebuah satir romansa kaum ksatria yang menguasai dunia sastra di zaman Cervantes. Namun, novel ini juga memungkinkan Cervantes menerangi berbagai aspek dari sifat manusia dengan menggunakan contoh-contoh yang konyol dari Don Kisot yang dikuasai oleh ilusinya sendiri.

Karena novel ini – khususnya bagian pertamanya – ditulis dalam bagian-bagian yang diterbitkan secara terpisah-pisah, dalam penulisannya terjadi beberapa hal yang tidak saling terkait. Dalam pendahuluan dari bagian keduanya, Cervantes sendiri menunjukkan beberapa dari kesalahan ini, tetapi ia enggan mengoreksinya, karena ia menganggap semua itu telah dikecam oleh para kritikusnya dengan berlebih-lebihan.

Cervantes dengan penuh semangat mencoba menggambarkan tokohnya dengan hidup, seperti yang terbukti oleh karya-karyanya. Di bawah pengaruh perasaan ini, ia membuat potret yang alamiah dan mencolok tentang Don Kisot yang penuh dengan jiwa kepahlawanan. Ia digambarkan sebagai seseorang yang berjiwa luhur, dan begitu semangat mengagumi segala sesuatu yang baik dan agung. Meskipun memiliki semua sifat yang baik itu, kebetulan saja ia berwatak agak gila. Ia pun digambarkan sebagai orang yang setia. Sancho Panza adalah tokoh yang sebaliknya. Ia kasar dan berpikiran sederhana. Egoismenya yang rendah menyebabkannya menaruh kepercayaan buta terhadap segala harapan dan janji yangmuluk dari tuannya. Tokoh-tokoh yang lebih rendah di dalam novel ini melukiskan kebenaran dan keputusan yang setara.

Kesalahan terbesar yang mungkin dilakukan oleh seorang penerjemah adalah membuat karya ini tampil dalam gaya yang ringan dan lucu. Gaya yang sama sekali tidak berpura-pura dan bebas dari kepura-puraan, tetapi pada saat yang sama tenang dan, seolah-olah, dipenuhi oleh watak seorang pahlawan, memenuhi roman lucu ini dengan suasana yang mengesankan, yang tampaknya hanya ditemukan dalam karya-karya serius dan yang pasti sulit ditangkap dalam sebuah terjemahan.

Cervantes layak disebut genius untuk puisi dramatis, tetapi ia tidak dapat menjaga kemandiriannya dalam konflik yang harus dipertahankannya sesuai dengan syarat-syarat yang dituntut oleh publik Spanyol dalam komposisi drama. Ketika ia mengorbankan kemandiriannya, dan takluk kepada aturan-aturan yang dipaksakan oleh orang lain, temuan dan bahasanya merosot hingga tahap seorang penyair yang tidak berbakat. Intrik, petualangan, dan kejuatan yang pada masanya menjadi ciri drama Spanyol, tidak cocok dengan kecerdasan Cervantes. Gayanya yang alamiah terlalu dalam dan tajam untuk didamaikan dengan gagasan-gagasan ideal yang diungkapkan dalam sanjak yang tidak beraturan. Namun ia cukup Spanyol untuk merasa puas dengan drama yang, sebagai seorang penyair, tidak dapat ditirunya. Ia membayangkan dirinya mampu meniru semua itu, karena apabila selera publik menyesuaikan diri dengan kecerdasanya, Cervantes tentu akan bersinar dalam jenis komposisi drama lainnya.

La Numancia

Ini adalah dramatisasi tentang pengepungan yang brutal atas kota Numantia, Hispania, di Celtiberians oleh pasukan-pasukan Romawi di bawah pimpinan Scipio Africanus.

Bersama dengan subyek kisahnya ini, Cervantes menciptakan sebuah gaya komposisi tragis yang khas. Dengan demikian ia tidak terlalu memberikan perhatian kepada teori Aristoteles. tujuannya adalah memproduksi sebuah karya yang penuh dengan situasi tragis, yang digabungkan dengan pesona akan hal-hal yang ajaib. Untuk mencapai tujuan ini, Cervantes sangat mengandalkan alegori dan unsur-unsur mitologis.

Tragedinya ditulis tanpa mengikuti aturan-aturan kecuali dari apa yang ditetapkan oleh si pengarangnya sendiri. Cervantes tidak merasa perlu meniru bentuk-bentuk Yunani. Drama ini dibagi ke dalam empat babak, (jornadas), tanpa kelompok paduan suara, seperti yang biasa terdapat dalam drama Yunani. Dialognya kadang-kadang dibuat dalam bentuk terset dan kadang-kadang dalam redondillas. Namun kebanyakan dialognya disusun dalam oktaf, tanpa peduli akan aturan apapun.

Pengaruh dan kedudukan penting Cervantes dalam sejarah

Novel Cervantes, Don Kisot memberikan pengaruh yang sangat mendalam terhadap perkembangan fiksi tertulis. Buku ini telah diterjemahkan ke semua bhasa modern dan telah terbit dalam 700 edisi. Terjemahan pertama dalam bahasa asing, yaitu bahasa Inggris, dilakukan oleh Thomas Shelton pada 1608, tetapi baru terbit pada 1612.

Don Kisot telah menjadi topik berbagai tulisan dalam berbagai bidang seni lainnya, termasuk opera oleh komponis Italia Giovanni Paisiello, Jules Massenet dari Prancis, dan Manuel de Falla dari Spanyol; sebuah puisi nada oleh komponis Jerman Richard Strauss; sebuah film Jerman (1933) yang disutradarai oleh G. W. Pabst dan sebuah film Soviet (1957) yang disutradarai oleh Grigori Kozintzev; balet (1965) oleh George Balanchine; dan pertunjukan musikal Amerika, Man of La Mancha (1965), oleh Mitch Leigh.

Pengaruhnya dapat dilihat dalam karya Smollett, Defoe, Fielding, dan Sterne, maupun dalam novelis klasik abad ke-19 Scott, Charles Dickens, Gustave Flaubert, Melville, Fyodor Dostoyevsky, James Joyce dan Jorge Luis Borges. Temanya juga mengilhami seniman Prancis abad ke-19 Honoré Daumier dan Gustave Doré.

Bibliografi kritis

Bahasa Inggris

  • Fighting windmills: encounters with Don Quixote / Durán, Manuel., 2006
  • Don Quijote across four centuries: papers / Johnson, Carroll B., 2006
  • The Utopian Nexus in Don Quixote / Dunn, Peter., 2006
  • Cervantes (Modern Critical Views) / Bloom, Harold., 2005
  • The wit and wisdom of Don Quixote de la Mancha / Sieber, Charles., 2005
  • Cervantes: essays in memory of E.C. Riley / Robbins, Jeremy., 2005
  • Cervantes and the Hermeneutics of Satire / Reichenberger, Kurt., 2005
  • Ekphrasis in the age of Cervantes / De Armas, Frederick Alfred., 2005
  • Love and the Law in Cervantes / Gonzalez Echevarria, Roberto., 2005
  • Miguel de Cervantes (Bloom's BioCritiques) / Bloom, Harold., 2005
  • The Enamoured Knight / Glover, Douglas., 2005
  • A companion to Cervantes's Novelas ejemplares / Boyd, Stephen F., 2005
  • Unhappily ever after: deceptive idealism in Cervantes's marriage tales / Kartchner, Eric J., 2005
  • Cervantes's novel of modern times: a new reading of Don Quijote / Quint, David., 2005
  • Cervantes in the English-speaking world: new essays / Fernández-Morera, Darío., 2005
  • Cervantes' Don Quixote: a casebook / González Echevarría, Roberto., 2005
  • Don Quixote: a touchstone for literary criticism / Parr, James., 2005
  • Where shall wisdom be found? / Bloom, Harold., 2004
  • The Shakespeare-Cervantes Code / Yuhas, David., 2004
  • The Cervantes encyclopedia / Mancing, Howard., 2004
  • Passing for Spain: Cervantes and the fictions of identity / Fuchs, Barbara, 2003
  • Cambridge companion to Cervantes / Cascardi, Anthony J., 2002
  • Never-ending Adventure: Studies in Medieval and Early Modern Spanish Literature / Dunn, Peter., 2002
  • A study of Don Quixote / Eisenberg, Daniel, 2001
  • Awry Views: anamorphosis, Cervantes, and the early picaresque / Castillo, David., 2001
  • Cervantes's Don Quixote (Modern Critical Interpretations) / Harold Bloom., 2001
  • Adventures in Paradox: Don Quixote and the Western Tradition / Presberg, Charles., 2001
  • Cervantes, the Novel, and the New World / De Armas Wilson, Diana., 2001
  • Cervantes for the 21st century / Dudley, Edward J., 2000
  • Cervantes and the comic mind of his age / Close, A. J., 2000
  • Ben Jonson and Cervantes: Tilting against Chivalric Romances / Yumiko, Yamada., 2000
  • Miguel de Cervantes (Twayne World Authors Series) / Manuel Duran., 1999
  • Cervantes and the craft of fiction / Llosa, Mario Vargas., 1999
  • Cervantes, Don Quixote (Norton Critical Editions)., 1999
  • Cervantes and his postmodern constituencies / Cruz, Anne J., 1999
  • Cervantes: essays on social and literary polemics / Finello, Dominick L., 1998
  • Don Quixote in England / Paulson, Ronald., 1998
  • The Age of Reasons: Quixotism, Sentimentalism and Political Economy / Motooka, Wendy., 1998
  • Cervantes, Raphael and the Classics / De Armas, Frederick., 1998
  • Cultural Authority in Golden Age Spain / Various., 1995
  • The Western Canon / Harold Bloom., 1994
  • Cervantes and the Modernists: the Question of Influence / Williamson, Edwin., 1994
  • Cervantes' Exemplary Fictions: A Study of the Novelas Ejemplares / Hart, Thomas., 1994
  • Magical Parts: Approaches to Don Quixote / Various., 1994
  • Pastoral themes and forms in Cervantes's fiction / Finello, Dominick L., 1994
  • Studies on Cervantes / Selig, Karl-Ludwig., 1993
  • Through the shattering glass: Cervantes and the self-made world / Spadaccini, Nicholas., 1993
  • Quixotic Desire: Psychoanalytic Perspectives on Cervantes / De Armas Wilson, Diana., 1993
  • After Cervantes / Macklin, J. J., 1993
  • Discovering the Comic in Don Quixote / Gorfkle, Laura., 1993
  • Cervantine journeys / Hutchinson, Steven D., 1992
  • Don Quixote and the Poetics of the Novel / Martinez-Bonati, Felix., 1992
  • Utopia and Counterutopia in the Quixote / Maravall, Jose Antonio., 1991
  • On Cervantes: essays for L.A. Murillo / Parr, James A., 1991
  • A Critical Introduction to Don Quixote / Murillo, L.A., 1990
  • In the margins of Cervantes / Weiger, John G., 1988
  • Don Quijote, symbol of a culture in crisis / Creel, Bryant L., 1988
  • Critical essays on Cervantes / El Saffar, Ruth S., 1986
  • Letter and spirit in Hispanic writers / Trueblood, Alan., 1986
  • The substance of Cervantes / Weiger, John G. Publication, 1985
  • Cervantes / Russell, P.E., 1985
  • Beyond fiction: the recovery of the feminine in the novels of Cervantes / El Saffar, Ruth., 1984
  • Nabokov: Lectures on Don Quixote / Bowers, Fredson., 1983
  • Cervantes and the humanist vision: a study of four exemplary novels / Forcione, Alban K., 1982
  • Skepticism in Cervantes / Ihrie, Maureen., 1982
  • The romantic approach to Don Quixote: a critical history / Close, A. J., 1978
  • Don Quixote: or, The critique of reading / Fuentes, Carlos., 1976
  • Hamlet and Don Quixote: Turgenev's ambivalent vision / Kagan-Kans, Eva., 1975
  • The image of Don Quixote in the 17th century / Quilter, Daniel Edward., 1975
  • Cervantes; a critical trajectory / Barbera, Raymond E.,1971
  • Cervantes (Twentieth Century Views) / Nelson, Lowry., 1970
  • Cervantes Across the Centuries / Flores, Angel., 1969
  • Cervantes and the art of fiction / Trotter, G. D., 1965
  • From the poetic world of Shakespeare and Cervantes / Suarez de Alcocer, Maria., 1964

Aneka rupa

  • Cervantes dan Shakespeare meninggal pada tanggal yang sama, tetapi bukan pada hari yang sama. Inggris waktu itu masih menggunakan Kalender Julian, sementara Spanyol sudah menggunakan Kalender Gregorian. 23 April adalah Hari Buku Internasional UNESCO untuk menghormati kedua tanggal yang kebetulan ini.
  • Tidak ada satupun potret Cervantes yang tertinggal. Kita biasa menemukan gambar-gambar yang konon melukiskan penampilan Cervantes, tetapi tak satupun daripadanya terbukti otentisitasnya.
  • Cervantes de Leon, seorang tokoh dari seri Soul Calibur, mungkin dinamai demikian mengikuti nama Cervantes.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya