Mattiro Sompe, Pinrang
Mattiro Sompe adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Indonesia. Luas wilayahnya adalah 37,29 km2 dan terbagi menjadi 6 kelurahan. Penduduk di Kecamatan Mattiro Sompe bekerja sebagai nelayan dan petani. Lahan di Kecamatan Mattiro Sompe dimanfaatkan untuk perikanan tangkap dan tambak serta sawah. GeografiKecamatan Mattiro Sompe adalah salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Pinrang. Letak wilayahnya berada di bagian pesisir.[1] Wilayahnya berbatasan langsung dengan kecamatan yang menjadi ibu kota Kabupaten Pinrang. Luas wilayah Kecamatan Mattiro adalah 37,29 km2. Wilayah Kecamatan Mattiro terbagi menjadi enam kelurahan.[2] Pemanfaatan lahanPenduduk di Kecamatan Mattiro Sompe bekerja sebagai nelayan dan pembudidaya perikanan tangkap dan tambak. Musim penangkapan ikan berlangsung sepanjang tahun.[1] Bagian pesisir dari Kecamatan Mattiro Sompe dimanfaatkan untuk pembuatan tambak. Pada tahun 1991, melalui metode Penyamaran Rasio Gambar diketahui bahwa luas lahan yang digunakan sebagai tambak di Kecamatan Mattiro Sompe adalah 1.465,854 ha. Kemudian diketahui pada tahun 2002 menggunakan Program Landsat, luasnya adalah 3.647,830 ha. Kemudian pada tahun 2005, menggunakan metode yang sama, diketahui luas tambak di Kecamatan Mattiro Sompe adalah 3.702,714 ha.[3] Tambak yang ada di Kecamatan Lembang digunakan sebagai tempat budidaya udang windu, ikan bandeng dan rumput laut.[1] Lahan di Kecamatan Mattiro Sompe digunakan pula sebagai persawahan. Luas lahan persawahan pada tahun 1991 di Kecamatan Mattiro Sompe adalah 5.161,178 ha. Luas tersebut diketahui melalui metode Penyamaran Rasio Gambar. Kemudian menggunakan Program Landsat pada tahun 2002, diketahui bahwa luas lahan persawahan di Kecamatan Mattiro Sompe adalah 2.934,444 ha. Lalu pada tahun 2005, menggunakan metode yang sama, luas lahan persawahan di Kecamatan Mattiro Sompe adalah 2.870,445 ha.[3] Kegagalan panen dapat dialami oleh para petani di Kecamatan Mattiro Sompe pada musim tanam. Penyebabnya adalah keberadaan organisme pengganggu tumbuhan yang umumnya disertai pula dengan banjir.[4] Referensi
|