Madiyani Iskandar
K.H. Madiyani Iskandar (lahir 28 Desember 1949) adalah seorang ulama yang berasal dari Pasuruan, Jawa Timur. Madiyani Iskandar lahir dari pasangan Kyai Iskandar dan Nyai Painah, dan cucu dari Mbah Kyai Mustari.[1] K.H. Madiyani Iskandar wafat pada tanggal 8 Desember 2022 atau 4 Syawal 1424 H. KeluargaK.H. Madiyani Iskandar melepas masa lajangnya dengan menikahi Ibu Nyai Hj. Suaibah Asy-Syaibani Al-Idrisi Al-Hasani, S.Pdi. Buah dari pernikahannya, beliau dikaruniai lima anak. Putra-putri beliau diantaranya: Dr. K.H. Moch. Syarif Hidayatullah, L.C, M.Hum, CDai,[2][3][4] Ummu Salamaturrohmah, S.Pd. Kholilur Rokhman, S.Psi, M.M., CDai, Shochibul Hujjah, S.Sos, M.Ikom. dan Fathira Nadia Makka, S.Pd, M.Pd. PendidikanK.H. Madiyani Iskandar memulai pendidikannya dengan belajar di Sekolah Rakyat tahun 1962 dan Langgar Kiai Zakariya Gading tahun 1962. Setelah selesai, beliau melanjutkan pendidikkannya belajar di Pondok Pesantren Sidogiri tahun 1969 bersama teman karib dan seperjuangan menimba ilmu yaitu K.H. Miftachul Akhyar yang menjadi Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sejak tahun 2018.[5] Setelah di Pondok Pesantrean Sidogiri, dia melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Al-Hidayah Lasem pada K.H. Maksum Lasem dan K.H. Mansur Kholil Lasem (1969–1975). Sepulangnya ke Pasuruan, dia kemudian menimba ilmu pada Kiai Ghofur di Pondok Al-Ghofuri Bugul Kidul. Selain pendidikan non-formal, dia juga menempuh pendidikan formal, yang antara lain diselesaikan di MTs Darumafatihil Ulum Podokaton Bayeman Gondangwetan (1984), MA Darumafatihil Ulum Podokaton Bayeman Gondangwetan (1987), dan Universitas Islam Pasuruan sampai semester 7 (1986–1990). Peran Dalam PendidikanPengabdian dan peran untuk pendidikan sangatlah besar, hal itu beliau wujudkan dalam pendirian dan pembangunan 2 sekolah yaitu Pengasuh sekaligus kepala Kepala Sekolah Madrasah Diniyah Raudhatul Mustariyah yang berdiri tahun 1976 dan Madrasah Miftahul Huda Gadingrejo pada tahun 1976 sebagai dewan pendiri, lalu kemudian bersedia menjadi Kepala Sekolah Madrasah Darul Ulum Kisik Kali Rejo dari tahun 1981 hinga 1985, dan menjadi Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel, Wironini Kota Pasuruan tahun 1984 hingga 2002.[6] Pendiri PesantrenK.H. Madiyani Iskandar adalah pendiri Pondok Pesantren Terpadu Raudhatul Mustariyah. Adapun sekarang pesantren tersebut dikelola oleh Putra-Putrinya, yang diasuh oleh Ning mmu Salamaturrohmah Asy-Syaibani Al-Idrisi Al-Hasani, S.Pd, Shochibul Hujjah Asy-Syaibani Al-Idrisi Al-Hasani, S.Sos, M.Ikom. dan Fathira Nadia Makka Asy-Syaibani Al-Idrisi Al-Hasani, S.Pd, MPd. Mendirikan Jamiyah IstighosahK.H. Madiyani Iskandar adalah pendiri Jamiyah Istighotsah di Gadingrejo, pelopor Khataman Bin-Nazhar di Wilayah Gadingrejo (bersama dengan Ustadz Najib (alm) dan Ustadz Salim (alm), dan penasihat ISHARI Ranting Gadingrejo Peran di MasyarakatPengabdian di MasyarakatPengabdian K.H. Madiyani Iskandar di masyarakat diwujudkan dalam berbagai kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. Berbagai majelis taklim dia asuh, seperti pengajian rutin di Taman Nongkojajar setiap hari Jumat selepas waktu dluhur, pengajian rutin di Telaga Sari Nongkojajar, pengajian rutin di Tanjung Gempol. Selain itu, ada pula pengajian rutin di rumah Bapak Mahfudz Gading Kidul, pengajian rutin di Jambangan (selatan Lapangan Wijaya), pengajian rutin di Gayaman Jambangan Kebon Agung. Pengajian yang juga dia rutin asuh adalah Pengajian di Taman Sari Wonorejo, pengajian rutin di Pondok Pesantren Raudlotus Salamah Wironini, pengajian rutin di Pondok Pesantren Al-Munawwarah Kebonsari, pengajian rutin di Langgar Nurul Qodim Wonorejo. PERANAN DI NAHDLATUL ULAMA (NU)Selain mengabdi di masyarakat, K.H. Madiyani Iskandar dikenal banyak berkiprah di organisasi, seperti Ketua Tanfidziyah Ranting NU Cabang Gadingrejo Pasuruan (1989-1991), Ketua Syuriyah MWCNU Cabang Gadingrejo Pasuruan, Katib Syuriah NU Cabang Kota Pasuruan, Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Kota Pasuruan, dan Pembina RMI Kota Pasuruan. Bahkan, beberapa kali dia mengikuti Muktamar NU sebagai utusan NU Kota Pasuruan, beberapa kali mengikuti kegiatan RMI tingkat nasional sebagai Ketua RMI Kota Pasuruan, beberapa kali mengikuti Bahtsul Masa'il sebagai utusan NU Kota Pasuruan. Bait Kehidupan PribadiBait bijak di bawah ini memberikan gambaran tentang kehidupan pribadi dari K.H. Madiyani Iskandar[7] ; Hidup sederhana dan bersahaja Kemana-mana tidak malu memakai sepeda Tetap sabar meski ada yang tidak suka Rela berjuang meski tak mendapat rupiah Menikmati hidup meski difitnah Dengan orang tidak punya mau menyapa Dengan orang kaya tidak menghamba Semua sama di hadapannya Pendidikan adalah pengabdiannya NU adalah organisasinya Pondok Pesantren adalah kehidupannya Pribadinya tegas berwibawa Sosoknya rendah hati suka tertawa Tidak pernah berambisi untuk selalu di muka Amanah umat selalu ditunaikannya Selalu memberi contoh pada keluarga dan lingkungannya Selalu memberi teladan tidak dengan kata-kata Lisanul hal afshahu min lisanil maqal, katanya ReferensiCatatan Kaki
|