Li Zhen (jenderal wanita)
Li Zhen (Hanzi: 李贞; 1908–1990) adalah jenderal wanita pertama Tentara Pembebasan Rakyat, Tiongkok.[1] Kehidupan awalLi adalah anak keenam dari keluarga petani di pedesaan Hunan. Keluarganya memiliki lahan pertanian berukuran 2,5 mu dan terkadang mereka menangkap ikan guna menambah pasokan makanan mereka.[2] Pada usia enam tahun, Li dikirim untuk tinggal bersama keluarga calon suaminya bernama Gu Tianshun, yang ayahnya adalah seorang dokter.[2] Li menikah dengan Gu secara resmi pada usia 16 tahun.[3] Sampai usia 18 tahun, Li sering disapa dengan nama panggilan Danwazi (Hanzi: 旦妹子) (saudari Dan). RevolusiPada 1926, Danwazi mendaftar ke sebuah organisasi wanita di kota praja Yonghe menggunakan nama Li Zhen. Li bergabung dengan Partai Komunis Tiongkok pada 1927, bertugas sebagai pengintai dan menyebarkan paham komunis kepada warga setempat.[3] Selama periode ini, Li memimpin sebuah kelompok untuk mengumpulkan gandum dan merekrut tentara.[4] Dia berbasis di Yonghe dan masih berstatus menikah secara resmi dengan Gu.[4] Pada akhir tahun itu, terjadi bentrokan antara Komunis dan Kuomintang (KMT) yang mengakibatkan kematian beberapa revolusioner dan nama Li termasuk dalam daftar pencarian orang oleh pihak KMT. Akibatnya, keluarga Gu memutuskan hubungan mereka dengan Li dan mengirimkan pemberitahuan perceraian kepada ibunya.[4] Pada 1928, Li menjadi anggota Komite Distrik dan wakil sekretaris Cabang Partai Gerilyawan Pingliu. Dia menjabat sebagai ketua Komite Prajurit Unit Gerilya Liudong (Hanzi: 士兵委员会) yang kemudian dinamakan Komite Partai County Liuyang (Hanzi: 浏阳县委).[3] Ketika Pemberontakan Panen Musim Gugur dimulai pada 1928, ada beberapa anggota proletariat yang bersedia bergabung dengan Mao Zedong dan Li dipercayakan untuk mengumpulkan anggota pasukannya guna bergabung dalam menghadapi pertempuran.[2] Pada awal 1929, Li dan unit gerilyawannya dikepung oleh pasukan KMT. Mereka bertempur hingga malam hari dan sampai kehabisan peluru. Lima anggota pasukan gerilyawan komunis yang masih hidup ini terpaksa mundur hingga akhirnya mereka terkurung tanpa ada jalan keluar selain tebing curam di belakang mereka. Li memerintahkan untuk tidak menyerah agar tidak ditangkap hidup-hidup, kemudian mereka terjun ke tebing yang curam tersebut. Li mendarat di pohon dan setelah sadar dia bersama dengan satu anggota yang selamat lainnya menguburkan rekan-rekan mereka yang tewas.[2] Li pada saat itu sedang hamil dan mengalami keguguran tidak lama kemudian.[5] Kabarnya anak yang gugur dalam kandungannya itu merupakan hasil hubungan Li dengan Zhang Qilong yang telah ditempatkan di Liuyang sejak Oktober 1927.[5] Namun, dokumentasi menunjukkan bahwa keduanya baru menikah secara sah pada 1932.[3] Soviet Hunan-JiangxiPada Juli 1931, Li pindah ke Soviet Hunan-Jiangxi guna menjabat sebagai direktur Komite Wanita Provinsi (Hanzi: 省妇委主任) dan komisaris politik Sekolah Kedokteran Militer (Hanzi: 军区医务学校政委).[5] Pada saat yang sama, Zhang Qilong juga dikirim ke daerah tersebut dan berperan sebagai wakil ketua Pemerintahan Provinsi Soviet untuk mengawasi pembentukan Soviet Hunan-Jiangxi Partai Komunis Komite Provinsi Tiongkok.[5] Pada musim panas 1933, proses pembersihan komunis di Soviet Hunan-Jiangxi semakin intensif dilakukan yang sekarang disebut oleh Partai Komunis Tiongkok sebagai Garis kiri Wang Ming.[3] Selain akibat dari banyaknya kader revolusioner yang tewas, Wang Shoudao dicopot dari jabatannya sebagai sekretaris Komite Komunis Soviet Hunan-Jiangxi di Komite Provinsi Tiongkok karena ia dinilai "terlalu condong kanan".[5] Zhang Qilong juga dicopot dari semua jabatan resminya. Zhang tidak hanya menolak untuk mengakui "kesalahannya", tetapi dia juga berbicara untuk membela ketua Pemerintah Provinsi Soviet yang memalukan yaitu Yuan Desheng (dibunuh ketika dipenjara).[5] Li didesak untuk menarik garis batas antara kehidupan politik dan kehidupan pribadinya dengan mencela Zhang, tetapi Li menolak. Masih diperdebatkan apakah perceraian mereka diprakarsai oleh sesama anggota partai atau karena keputusan Zhang sendiri untuk melindungi Li sebagai konsekuensi dari hancurnya kedudukan Zhang.[3][5] Mars PanjangPada bulan Agustus 1934, Tentara Merah bersiap untuk meninggalkan daerah pangkalan mereka di Hunan-Jiangxi. Li disarankan oleh salah seorang atasannya untuk tetap tinggal di daerah pangkalan karena "pertempuran adalah sangat sulit bagi seorang wanita".[3] Li mengajukan keberatan kepada pemerintahan yang lebih tinggi dan akhirnya diizinkan untuk melanjutkan tugasnya. Dia pertama kali ditugaskan dalam Tentara Merah Keenam di bawah pimpinan Ren Bishi sebagai menteri Departemen Organisasi bagian dari Departemen Politik (Hanzi: 红六军团政治部组织部部长).[5] Tentara Merah Keenam kemudian bergabung dengan pasukan Jenderal He Long untuk membentuk Tentara Merah Kedua.[3] Pada 1935, Tentara Merah Kedua mundur ke Tibet melalui Sichuan untuk bergabung dengan pasukan Zhang Guotao. Di awal tahun, Li menikah dengan suami ketiganya, Gan Siqi.[3] Selama Mars Panjang, Li kembali hamil. Karena kondisi yang serba sulit, Li melahirkan ketika kandungannya memasuki usia tujuh bulan. Akibat kekurangan makanan membuat Li tidak bisa merawat anaknya yang akhirnya meninggal. Setelah itu, Li tidak mendapat waktu yang cukup untuk memulihkan diri, sehingga membuatnya tidak dapat memiliki anak lagi.[5] Republik Rakyat TiongkokPada 27 September 1955, Li diangkat menjadi Mayor jenderal Tentara Pembebasan Rakyat. Upacara diadakan di Zhongnanhai, Mao Zedong menganugerahkan Li Medali Pembebasan Kelas Pertama dan Zhou Enlai yang menyematkan tanda pangkat Mayor jenderal.[5] Suaminya, Gan Siqi dipromosikan menjadi Kolonel jenderal di sampingnya. Li adalah wanita pertama dan satu-satunya pada saat itu yang diangkat menjadi mayor jenderal.[5] Meskipun peristiwa ini dianggap sebagai langkah besar bagi kesetaraan gender di Tiongkok, promosi Li bertepatan dengan restrukturisasi Tentara Pembebasan Rakyat yang membuat sekitar 100.000 tentara wanita Tiongkok dinonaktifkan dan kembali ke kehidupan sipil, sedangkan 10.000 sisanya disebut "anggota staf perempuan" dalam dokumentasi resmi.[6] Setelahnya tidak ada wanita lain berpangkat jenderal selama 33 tahun, sampai Nie Li dan empat wanita lainnya dipromosikan menjadi jenderal junior pada 1988.[7] Referensi
|