Labu isi
Labu isi atau Kousa mahshi dan dikenal juga dengan nama zucchini, sumsum, mahshi, atau zucchini adalah hidangan yang umum ditemukan di wilayah bekas Kekaisaran Ottoman dari Balkan hingga Levant dan Mesir, dan mirip dolma. Hidangan ini terdiri dari berbagai jenis labu atau zukini yang diisi dengan nasi atau daging dan dimasak di atas kompor atau di dalam oven. Versi dagingnya disajikan panas sebagai hidangan utama dan versi tanpa daging dianggap sebagai "hidangan minyak zaitun" dan sering dimakan saat hangat. NamaNama dalam berbagai bahasa umumnya berarti "boneka labu": bahasa Kroasia: Punjene tikvice; bahasa Serbia: Punjene tikvice; Serbian Cyrillic; bahasa Albania: Kungulleshka të mbushura; bahasa Makedonia: Полнети тиквички; bahasa Bulgaria: Пълнени тиквички; bahasa Yunani: Γεμιστά κολοκυθάκια; bahasa Turki: Kabak dolması; kousa mahshi bahasa Arab: كوسا محشي / ALA-LC : kūsā maḥshī.[1] , kishu memouleh bahasa Ibrani: קישוא ממולא. PersiapanBahan yang digunakan dalam membuat hidangan ini adalah benih dan biji labu silindris yang ukurannya lebih besar namun lebih pendek, dan belum matang dicabut, dan proses selanjutnya serupa dengan punjene paprike atau sarma.[2] Seringkali, punjene tikvice (isian labu) dan punjene paprike (paprika isi) dibuat bersama sebagai hidangan campuran.[3] Varian hidanganDi Levant, hidangan ini dibumbui dengan mint dan bawang putih. Di Siprus, bunga sumsum juga diisi.[4] Jenis labu yang digunakan disebut 'Cousa' dalam Robinson dan Decker-Walters (1997) [5] hal. 77: "Beberapa kultivar labu kuning, misalnya sumsum sayur ( Cucurbita pepo ) dikonsumsi saat hampir matang. Di Timur Tengah, buah 'Cousa' yang hampir matang diisi dengan daging dan bahan lainnya, lalu dipanggang". Di Kanada, labu isi sering kali disajikan dengan saus tomat atau saus spageti serta keju leleh di atasnya.[6] Lihat jugaReferensi
|