Korn Ferry
Korn Ferry adalah sebuah firma konsultansi manajemen yang berkantor pusat di Los Angeles, California. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1969 dan hingga tahun 2019, mengoperasikan 111 kantor di 53 negara dan mempekerjakan 8.198 orang di seluruh dunia.[4] Korn Ferry beroperasi melalui empat segmen bisnis, yakni konsultansi, digital, pencarian eksekutif, serta RPO dan pencarian profesional.[4] SejarahKorn Ferry didirikan pada tahun 1969 oleh Lester Korn dan Richard Ferry. Keduanya pertama kali bertemu pada tahun 1962, saat sama-sama bekerja di Peat, Marwick, Mitchell.[5] Pada tahun 1969, perusahaan ini melantai di bursa saham, namun pada tahun 1974, perusahaan ini keluar dari bursa saham.[6] Pada tahun 1973, perusahaan ini membentuk Korn Ferry International Japan di Tokyo.[7] Dengan mendirikan Korn Ferry International Singapore pada tahun 1975, perusahaan ini pun telah memiliki 41 kantor di 20 negara.[8] Pada tahun 1977, perusahaan ini mengakuisisi Hazzard & Associados asal Mexico City. Pada tahun 1978, perusahaan ini membuka kantor di Malaysia[9] dan Hong Kong, serta mengakuisisi John Stork asal Britania Raya. Pada tahun 1979, perusahaan ini mengakuisisi Guy Pease Associates asal Australia.[10] Pada tahun 1981, perusahaan ini menjadi perusahaan pencarian eksekutif terbesar di dunia, dengan Lester Korn menjabat sebagai Chairman dan CEO.[11] Pada tahun 1987, perusahaan ini membuka kantor di Bangkok, Thailand. Dengan itu, perusahaan ini pun telah memiliki 37 kantor di 15 negara dan melayani sekitar 1.250 klien.[12] Pada tahun 1989, untuk pertama kalinya, pendapatan perusahaan ini melebihi $100 juta.[13] Pada bulan Mei 1991, Lester Korn pensiun dari jabatan chairman, dan Richard Ferry, yang saat itu telah menjabat sebagai presiden dan CEO, pun menggantikan Korn sebagai chairman.[13] Perusahaan ini kemudian menutup sejumlah kantornya.[14] Pada tahun 1992, Korn Ferry mengimplementasikan sistem konferensi video untuk menyeleksi pelamar kerja.[15] Pada tahun 1993, perusahaan ini mengakuisisi Carre Orban and Partners, dan kemudian menggabungkan bisnisnya di Eropa ke dalam Korn/Ferry Carre/Orban International.[16] Perusahaan ini kemudian membuka kantor di India (1994), Tiongkok (1995), Indonesia (1996), dan Korea Selatan (1998).[17] Pada bulan Agustus 1998,[18] Korn Ferry bermitra dengan The Wall Street Journal guna memulai Futurestep.com yang ditujukan untuk merekrut manajemen tengah.[19][20] Hingga tahun 2001, Futurestep telah diterapkan di 22 negara. Sepanjang tahun 2001, perusahaan ini pun merugi sebesar $60 juta.[21] Pada tahun 1999, Korn Ferry mengakuisisi Hofman Herbold asal Jerman dan Amrop International asal Australia.[22] Pada tahun 2000, perusahaan ini mengakuisisi PA Consulting Group asal London dengan harga sekitar $35 juta. Pada tahun 2000, perusahaan ini membeli Westgate Group asal Boston,[23] dan Pratzer & Partners Inc. asal Kanada.[24] Selama kontraksi industri pencarian eksekutif, redundansi Korn Ferry pada tahun 2001 "lebih dramatis daripada kompetitornya yang tidak melantai di bursa saham" seperti Spencer Stuart dan Russell Reynolds Associates. Hal tersebut disebabkan karena "ekspansi besar-besaran selama ledakan teknologi" dan ditambah dengan CEO baru Korn Ferry, Paul C. Reilly memilih untuk "mengirim pesan ke pemegang saham."[25] Pada tahun 2001, Korn Ferry membeli Levy Kerson, Helstrom Turner & Associates dan Pearson, Caldwell, and Farnworth.[26] Pada tahun 2005, perusahaan ini memindahkan kantor pusat regionalnya ke Shanghai, Tiongkok.[17] Saat itu, perusahaan ini telah memiliki 73 kantor di 40 negara. Pada tahun 2006, Korn Ferry mengakuisisi Lominger Limited asal Golden Valley dengan harga $24 juta.[1] Pada tahun 2006, perusahaan ini mengakuisisi Lominger International, dan pada tahun 2007, Gary Burnison resmi menjabat sebagai CEO.[1][27][28] Pada tahun 2007 juga, perusahaan ini mengakuisisi LeaderSource.[27] Pada tahun 2008, perusahaan ini mengakuisisi Lore International Institute, dan pada bulan Juni 2009, perusahaan ini mengakuisisi Whitehead Mann asal London.[29] Pada tahun 2010, perusahaan ini mengakuisisi Sensa Solutions, dan pada tahun 2013, Korn Ferry menyelesaikan akuisisi terhadap PDI Ninth House asal Minneapolis dengan harga $80 juta.[30] Pada tahun 2015, perusahaan ini mengakuisisi Pivot Leadership[31] and Hay Group.[32] Pada tahun 2018, Korn Ferry mengambil biaya penurunan nilai aset tidak berwujud non-tunai satu kali sebesar $106 juta, atau $79 juta setelah pajak, untuk menyatukan semua bisnisnya ke merek "Korn Ferry," dan menghentikan semua sub-mereknya, seperti Futurestep, Hay Group, dan Lominger.[33] Whitehead MannWhitehead Mann dulu adalah sebuah firma pencarian eksekutif asal London yang diakuisisi oleh Korn/Ferry International pada bulan Juni 2009.[34] Whitehead Engineering didirikan oleh Clive Whitehead, yang setelah menikah, menggabungkan perusahaannya dengan perusahaan milik istrinya, Anna Mann, yakni Mann Recruitment, untuk membentuk Whitehead Mann pada dekade 1970-an. Perusahaan ini melantai di bagian AIM dari FTSE pada tahun 1997. Hingga tahun 2003, perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar £33 juta, terutama melalui akuisisi, dengan kantor di London, Paris, Frankfurt, Hong Kong, dan New York. Perusahaan ini juga memiliki divisi pelatihan dan penasehatan.[butuh rujukan] Selama gelembung dot-com, laba perusahaan ini naik dan turun. Setelah tidak dapat bersepakat mengenai strategi dengan CEO baru, Gerard Clery-Melin, pada tahun 2003, Anna Mann mengumumkan bahwa ia keluar dari perusahaan ini, dan kemudian mendirikan MWM Consulting pada tahun 2004.[35][Verifikasi gagal] Pada tahun 2006, perusahaan ini menjadi subyek pembelian manajemen senilai £26 juta, yang didanai oleh Palladian Investors, sebuah divisi dari Och-Ziff. Carol Leonard lalu mengambil cuti selama enam bulan sebagai kepala pencarian, dan kemudian keluar dari perusahaan ini pada bulan Februari 2009.[36] LitigasiPada tahun 2005, Korn Ferry menuduh salah satu mantan perekrut bintangnya, David Nosal, mencuri data rahasia kliennya untuk mendirikan firmanya sendiri.[37] Pada tahun 2008, Nosal pun dituntut atas pelanggaran Computer Fraud and Abuse Act (CFAA).[38] Pada tahun 2016, Pengadilan Tinggi Sirkuit Kesembilan Amerika Serikat memvonis Nosal bersalah melanggar CFAA.[38] Pada tahun 2018, Nosal pun mulai menjalani masa hukuman di penjara.[39] SponsorPada tanggal 19 Juni 2019, PGA Tour dan Korn Ferry mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan selama 10 tahun untuk menjadikan Korn Ferry sebagai Sponsor Payung dari Korn Ferry Tour, turnamen pengembangan untuk PGA, menggantikan Web.com.[40] Referensi
Pranala luar |