Khuddakanikāya
Khuddakanikāya (Pali untuk "Kumpulan Kecil"; disingkat KN), juga ditulis sebagai Khuddaka Nikāya, adalah bagian terakhir dari lima nikāya ("kumpulan") dalam Suttapiṭaka, yang merupakan salah satu bagian dari Tipitaka Pali milik aliran Theravāda. Kumpulan ini terdiri dari lima belas (Thailand), lima belas (Sri Lanka mengikuti daftar oleh Buddhaghosa), atau delapan belas kitab ( Burma dalam edisi berbeda yang berisi berbagai topik yang dikaitkan dengan Buddha Gotama dan murid-murid utama-Nya. Kata khuddaka berarti 'kecil' dalam bahasa Pali, dan nikāya adalah 'kumpulan'. Kumpulan yang paralel seperti kumpulan ini dalam Tripitaka Tionghoa dan Tripitaka Tibet bernama Kṣudrakāgama, tetapi ada perbedaan mendasar di antara kumpulan-kumpulan tersebut. Perkembangan historisKhuddakapiṭakaHirakawa Akira menyatakan bahwa Khuddakanikāya menggambarkan tahapan dalam pengembangan Tripitaka Pali dan kitab-kitab Āgama (paralel berbahasa Sanskerta dari kitab-kitab Nikāya) dengan penambahan kitab-kitab baru yang tidak ditambahkan ke empat nikāya utama dalam Suttapiṭaka, namun ditambahkan ke dalam 'Khuddakapiṭaka' sebagai gantinya.[1] Khuddakapiṭaka ini merupakan tempat penyimpanan kitab-kitab yang tidak dianggap sebagai bagian dari empat Nikāya (Dīgha, Majjhima, Saṁyutta, dan Aṅguttara) dan dengan demikian mencakup kitab-kitab awal dan belakangan. Beberapa aliran lain yang memasukkan Khuddakapiṭaka dalam kanonnya adalah aliran Mahīśāsaka, Dharmaguptaka, dan Mahāsāṁghika. Khuddakanikāya dari aliran Theravāda adalah satu-satunya contoh Khuddakapiṭaka yang masih ada hingga kini.[1] Kumpulan serupa dalam dari aliran Dharmaguptaka dinamakan Kṣudrakāgama yang dilestarikan dalam terjemahan bahasa Tionghoa dan Tibet. Selain itu, fragmen versi Gandhari juga telah ditemukan.[2] Kitab awal dan belakanganTerkait penanggalan berbagai kitab dalam Khuddakanikāya, Oliver Abeynayake mencatat bahwa:
Dalam edisi umum yang dikenali dunia Buddhis modern, kitab Nettipakaraṇa, Peṭakopadesa, dan Milindapañha umumnya dianggap sebagai bagian dari Khuddakanikāya dalam Suttapiṭaka.[4] Daftar isiNikāya ini mengandung beberapa atau semua kitab berikut:
Bagian pendahuluan dalam kitab Sumaṅgalavilāsinī, sebuah kitab komentar untuk Dīghanikāya yang disusun pada abad ke-4 atau ke-5 oleh Buddhaghosa berdasarkan komentar-komentar terdahulu yang sudah tidak ada lagi, menyebutkan bahwa para biksu penghafal Dīgha mencantumkan 2-12 kitab dalam nikāya ini, sementara para biksu penghafal Majjhimanikāya mencantumkan 2-15 kitab. Kemudian, ia memberikan daftar isi Kanon yang juga ditemukan dalam pengantar pada kitab-kitab komentar untuk Vinaya dan Abhidhammapiṭaka, yang mencantumkan 1-15 kitab untuk nikāya ini, meskipun ia juga memasukkan klasifikasi alternatif dengan juga memasukkan Vinaya dan Abhidhamma dalam nikāya ini sehingga kelima nikāya tersebut merupakan klasifikasi dari keseluruhan Kanon, bukan hanya Sutta Piṭaka. Berdasarkan daftar ini, para cendekiawan menyimpulkan bahwa 13-15 kitab ditambahkan kemudian, dan 1 kitab ditambahkan kemudian lagi. Kedua kitab subkomentar yang masih ada, pada bagian tentang biksu penghafal Tripitaka, menjelaskan perbedaan yang tampak di antara para biksu penghafal sebagai perbedaan pendapat perhitungan klasifikasinya, bukan perbedaan mendasar terkait substansinya. Maka, mereka mengatakan bahwa para biksu penghafal Dīgha menganggap 15 kitab sebagai kitab kanonis, namun menghitungnya sebagai bagian dari 10 kitab dan bukan sebagai kitab yang berdiri sendiri. Demikian pula subkomentar yang lebih baru, yang disusun oleh kepala sangha Burma sekitar dua abad lalu, menyatakan bahwa 16 dan 17 kitab dihitung sebagai bagian dari 11 dan/atau 12 kitab.[5] Daftar lengkap 18 kitab disertakan dalam catatan historis yang disetujui oleh Sidang Buddhis Kelima Burma dan dalam edisi cetak atas kitab-kitab yang disetujui pada Sidang Buddhis Keenam. TerjemahanBahasa InggrisTerjemahan berikut memuat isi dari paling sedikit dua kitab Khuddakanikāya. Untuk terjemahan kitab-kitab individual, lihat artikel terpisah.
Lihat pula
Referensi
Pranala luar |