Kerajaan Toli-ToliKerajaan Tolitoli adalah sebuah kerajaan yang terletak di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Kerajaan ini berdiri sebelum penjajahan Belanda. Sebelum dikenal dengan nama Kerajaan Tolitoli, kerajaan ini memiliki nama Totolu, kemudian pada 1858 berganti menjadi Tontoli, lalu 1918 berubah lagi menjadi Kesultanan Tolitoli.[1][2] Sejarah TolitoliMengenai asal usul nama Tolitoli, menurut legenda, berasal dari kata Totolu yang artinya tiga. Maksudnya, suku bangsa Tolitoli berasal dari 3 manusia kayangan yang menjelma ke bumi ini masing-masing melalui: Olisan Bulan (bambu Emas), Bumbung Lanjat (puncak pohon Langsat), dan Ue saka (sejenis Rotan). Yang menjelma Olisan Bulan di Kenal sebagai Tau Dei Baolan atau Tamadika Baolan. Sepanjang sejarah yang diketahui, Tolitoli mempunyai pemerintahan yang bersifat kerajaan. Puncak kejayaannya dicapai setelah masuknya agama islam, sekitar abad ke-17, yang dibawa mubalig dari kesultanan ternate. Kemudian nama Totolu (Tau Tolu) berubah menjadi Tontoli sebagaimana yang tertulis dalam Lange-Contrack 5 juli 1858 yang ditandatangani antara Dirk Francois dari pihak belanda dengan Raja Bantilan Syafiuddin. Tahun 1918 berubah menjadi Tolitoli, seperti yang terlihat dalam penulisan Korte verklaring yang di tandatangi Raja Haji Mohammad Ali dengan pemerintah Hindia Belanda, yang ketika itu ibu kota kerajaan berpusat di Nalu.[3][4] Daftar Raja TolitoliBerikut daftar raja yang tercatat dalam Sejarah Kerajaan Toli-Toli.[1][5]
Referensi
|