Kaworu Nagisa
Kaworu Nagisa (渚 カヲル , Nagisa Kaworu) adalah tokoh fiktif dari waralaba Neon Genesis Evangelion. Dia adalah Children kelima dan Malaikat ketujuh-belas (kedua-belas dalam versi animenya), Tabris. Dia lahir pada saat Second Impact terjadi. Dia dikirim ke Nerv oleh Seele sebagai pilot pengganti untuk Unit 02 setelah rasio sinkronisasi Asuka Langley Soryu turun di bawah batas yang diizinkan. Dia kemudian menerobos masuk ke dalam Terminal Dogma untuk kembali kepada Adam, tetapi setelah ia menemukan bahwa yang sebenarnya berada di sana adalah Lilith, dia mengizinkan Shinji Ikari untuk menghancurkan dirinya. Dia muncul dalam The End of Evangelion selama Third Impact, menanyakan Shinji apakah dirinya akan menerima atau menolak Proyek Pemerkayaan Manusia (The Instrumentality). KonsepDalam desain awal, Kaworu digambarkan sebagai seorang anak laki-laki pelajar yang memiliki seekor kucing peliharaan yang dapat berubah menjadi Malaikat.[1] Dalam manga volume 9, ditampilkan salah satu hasil karya Sadamoto yang tidak lain adalah gambaran Kaworu yang berpakaian hitam dan sedang memegang seekor kucing hitam.[2] Sadamoto meyakini, berdasarkan latar bahwa ia adalah Malaikat terakhir, Kaworu harus memiliki karakteristik sebagai manusia dan Malaikat, sebagai contoh ia menambahkan leher kurus milik Shinji, serta mata merah dan mulut yang berani milik Rei.[3] Kaworu diberi nama oleh sang penulis skenario, Akio Satsukawa.[4] Nama depan Kaworu, "Nagisa" berasal dari kata bahasa Jepang yaitu nagisa (渚), yang berarti "tepi air" atau "pantai," berkaitan dengan laut. Nama depannya juga berasal dari nama seorang sutradara film Jepang, Nagisa Oshima.[4] Selain itu, huruf "渚", bila dipisah, dapat dibaca sebagai shi-sha (シ者). Judul episode 24 adalah "The Last Shisha" (最後のシ者 , Saigo no Shisha). "シ者" merupakan dua huruf dalam bahasa Jepang yang dibaca "shisha " (huruf "シ" hanya dibaca sebagai "shi"). Kedua huruf itu dapat diartikan sebagai "pengantar pesan" atau "Rasul" (使者 , shisha), maupun "(orang yang) mati" (死者 ).[4] Gainax mentransliterasikan namanya dalam Romaji menjadi "Kaworu", dan bukan "Kaoru" (transliterasi berdasarkan aturan romanisasi yang umum). Alasan di balik perbedaan penamaan ini tidak pernah secara eksplisit dijelaskan oleh para pembuat seri ini; salah satu teori menyatakan bahwa nama ini didasarkan pada penulisan kana bagi tokoh Kaoru Genji dari Hikayat Genji.[4] PemunculanNeon Genesis EvangelionKaworu pertama kali muncul di anime Neon Genesis Evangelion, pada episode 24. Dia digambarkan sedang duduk di sebuah batu dekat reruntuhan pasca-pertempuran melawan Armisael, Malaikat keenam-belas. Shinji ada di sana, bingung dan frustrasi akan apa yang harus dia lakukan setelah semua teman-temannya telah meninggalkan kota; Asuka yang sedang mengalami tekanan mental dan dirawat di dalam sebuah bangsal, dan Rei yang juga tidak dapat mengingat kejadian-kejadian yang baru saja terjadi. Setelah Kaworu berhenti bersenandung, tiba-tiba ia memberitahu Shinji bahwa musik itu indah, lalu mulai bercakap-cakap dengan Shinji dengan lembut. Setelah pertemuan awal itu, Kaworu dan Shinji mulai bersahabat, saling menikmati keberadaan teman satu sama lain.[5] Setelah karyawan Nerv curiga akan tingkat sinkronisasi Kaworu dengan Unit-02 yang tinggi, serta Misato dan Hyuga yang menyadari bahwa dia dapat mengatur tingkat sinkronisasi sesuai dengan keinginannya, sebuah peringatan dikeluarkan bahwa Unit-02 telah diaktifkan tanpa seorang pilot pun di dalamnya, dan juga seseorang yang sedang turun menuju Terminal Dogma; yaitu Kaworu, yang diidentifikasi sebagai Malaikat ketujuh-belas dan yang terakhir. Shinji ditempatkan di Unit-01 dan mengejar Kaworu yang memanipulasi Unit-02 untuk melawan Shinji di Unit-01. Shinji melakukan ini setelah dia gagal menusuk Kaworu dengan pisau progresif karena dicekal oleh AT Field milik Kaworu. Kaworu meneruskan perjalanannya ke Terminal Dogma, dan setelah mengaktifkan pintu sehingga dapat terbuka, dia masuk dan akhirnya memahami bahwa sesosok raksasa yang disalibkan di sana pada kenyataannya bukan lah Adam, melainkan Lilith. Setelah itu, Shinji berhasil mengalahkan Unit-02; memungkinkan dirinya menggenggam Kaworu dengan tangan Unit-01. Setelah sejenak kesunyian, Shinji membunuh Kaworu dengan cara meremukkan Kaworu dengan tangan Unit-01 hingga mati. The End of EvangelionDalam The End of Evangelion, Contoh Plug Eva yang diproduksi Massal secara jelas ditandai "KAWORU", menunjukkan bahwa Seele memiliki klon Kaworu, sama seperti Nerv yang memiliki klon Rei untuk sistem Contoh Plug bagi Eva-Eva asli. Kaworu muncul perdana di film saat proses inisiasi dari Proyek Pemerkayaan Manusia. Kemudian, Kaworu, bersama dengan Rei, muncul dalam benak Shinji dan berdebat dengan Shinji mengenai kemanusiaan dan dukungan terhadap individualisme dan hak bebas menentukan pilihan. Rebuild of EvangelionMateri promosi Rebuild of Evangelion menampilkan cukup banyak gambar-gambar Kaworu mengenakan pakaian plugnya bersama Children yang lain.[6] Dalam film pertama, ia sempat muncul di bagian akhir, di mana di atas permukaan Bulan, ia berbincang dengan SEELE secara misterius. Dalam film kedua, Gendo dan Fuyutsuki melakukan perjalanan ke Bulan untuk mengamati pembangunan Mark.06; yang memberikan banyak kejutan bagi Fuyutsuki, di mana mereka melihat Kaworu yang sedang duduk dalam kehampaan di atas Eva tanpa mengenakan baju. Dia menengok ke arah mereka dan memanggil seseorang sebagai ayah. Di akhir film Kaworu turun dari Bulan bersama dengan Mark.06 dan menusuk Unit-01, menggagalkan Third Impact. Setelah itu, ia mengatakan bahwa waktu yang dijanjikan telah tiba, dan bahwa kali ini ia akan memberikan kebahagiaan bagi Shinji. Pratinjau dari film ketiga menampilkan Kaworu menghadapi pilot lainnya di lokasi yang tidak diketahui. Buku penggemarSebuah buku penggemar Kaworu Nagisa berjudul "All About Nagisa Kaworu, A Child of Evangelion" diterbitkan pada tahun 2009. Buku ini memuat hasil wawancara panjang dengan Yoshiyuki Sadamoto, dan juga semacam pembahasan lebih dalam mengenai anime ini. Dalam media lainKaworu tampil di berbagai media spin-off dari Neon Genesis Evangelion lainnya, termasuk berbagai drama audio dan CD musik serta manga adaptasi karya Yoshiyuki Sadamoto. Di sini, Kaworu digambarkan sebagai makhluk yang tidak mengetahui emosi manusia serta tabu akan interaksi sosial dan ruang pribadi, kehadirannya dijadikan sebagai penghibur suasana. Peran Kaworu sangat mirip dengan perannya di dalam anime meskipun beberapa rincian telah diubah, seperti persahabatannya dengan Shinji yang tidak secara langsung tergambarkan. Selain manga Sadamoto, Kaworu juga muncul sebagai tokoh pendukung dalam judul lain, seperti The Shinji Ikari Raising Project dan Campus Apocalypse. Penampilan Kaworu dalam manga-manga tersebut biasanya digambarkan lebih cerah daripada di dalam seri, di mana fokusnya ditempatkan pada hubungannya dengan Shinji. Kaworu juga muncul dalam permainan video berdasarkan waralaba Evangelion, termasuk waralaba cross-over populer Super Robot Wars. Pada permainan adaptasi The End of Evangelion, semangat Kaworu itu kembali untuk mengambil kendali Unit-00 dan bantuan Shinji dalam pertempuran dan membantu menyelamatkan Rei dari dalam Lilith. Dia juga mengunjungi Nekki Basara dan menyuarakan persetujuannya atas musiknya. Dia terakhir muncul selama pertempuran dengan Ephes Kaiser di mana ia mendorong pilot-pilot Eva agar tidak menyerah. Hal ini mengisyaratkan bahwa baik di anime, film, maupun permainan, dia adalah Kaworu yang sama setiap waktu, dan mengingat kejadian dari semua jadwal yang telah berpengalaman. Perkembangan kronologis dari Kaworu tampaknya adalah Evangelion, SRW Final, The End of Evangelion, SRW Alpha, SRW MX, SRW Alpha 3, SRW L lalu Rebuild of Evangelion. Hal ini telah menjadi spekulasi bagi para penggemar bahwa apakah sebenarnya dia memiliki kemampuan mengendalikan waktu. PenerimaanSebagai promosi untuk Edisi Khusus Ulang Tahun ke-sepuluh dari Evangelion, ADV Films menerbitkan stiker humor yang berbunyi "KAWORU MENINGGAL ATAS DOSA-DOSA KALIAN" (カヲルはあなたの罪のために死んだ , Kaoru wa anata no tsumi no tame ni shinda).[7] Chris Beveridge dari Mania Entertainment menggambarkan kematian Kaworu di anime sebagai "momen yang sangat kuat" dengan adanya fakta bahwa hal itu terjadi setelah satu menit kesunyian tanpa percakapan, bayangan kepalanya tampak menyentuh air.[8] Kaworu Nagisa adalah tokoh laki-laki terpopuler kedua dalam jajak pendapat Animage tahun 1997;[9] dan peringkat ke-enam dalam jajak pendapat yang sama pada tahun 1998.[10] Dalam jajak pendapat Newtype Maret 2010, Kaworu terpilih sebagai tokoh anime laki-laki terpopuler kedua dari tahun 1990-an,[11] dikalahkan oleh Shinji Ikari. Bahan bonus dalam manga adaptasi bahasa Inggris volume ke-sembilan memuat artikel yang ditulis oleh editor Carl Gustav Horn yang membandingkan Kaworu dengan tokoh Satan dalam novel Mark Twain, The Mysterious Stranger.[2] Kemungkinan adanya nada homoseksual dalam interaksi Kaworu dengan Shinji telah menjadi topik perdebatan sengit di kalangan penggemar Evangelion sejak seri pertama diputar seperti yang dibahas dalam buku karya Patrick Drazen Anime Explosion! The What? Why? & Wow! Of Japanese Animation.[12] Patrick Drazen meyakini pandangan minoritas bahwa Kaworu memberikan kasih sayang bagi Shinji adalah taktik yang digunakan Kaworu sebagai Malaikat terakhir untuk melucuti Shinji.[13] Gainax jelas menyadari bahwa penonton mengasosiasikan Kaworu dengan kiasan bishonen, dan telah mengeluarkan karya seni seperti halaman percik (splash) untuk situs web mereka yang mengacu pada ambiguitas Kaworu dan reaksi penonton terhadap tokoh tersebut. Namun, apakah Kaworu, seorang Malaikat, sebenarnya mempunyai konsep seksualitas sebagaimana ditunjukkan dalam seri ini tidak lah jelas.[13] Mike Crandol menganggap Kaworu sebagai "perwakilan cinta dan penerimaan yang buta, menyeluruh, dan tanpa syarat, tetapi layaknya semua hal di atas, Kaoru [sic] menjadi sesuatu yang tidak nyata sama sekali".[14] Pengulas film tahun 1998 Kenneth Lee mengkritik tokoh Kaworu: "...unsur homoseksualitas mungkin merupakan aspek yang paling mengganggu, serampangan, dan tidak perlu ada dalam episode 24...Pada akhirnya, isu homoseksualitas tampaknya tidak lebih dari taktik kejutan murahan bagi stun generation X [sic]" dan menganggap hubungan Shinji-Kaworu secara keseluruhan adalah hal "menggelikan dan merupakan humor yang menyedihkan"[15] Lihat pulaReferensi
|