Dengan bobot 32.600 ton, Scharnhorst yang mulai beroperasi pada 1939 dipersenjai dengan sembilan meriam masing-masing berukuran 28 sentimeter. Kapal perang ini digunakan sebagai senjata utama, yang menjadi andalan Angkatan Laut Jerman dalam menghadapi Angkatan Laut Inggris.
Selama Perang Dunia II, Scharnhorst dan saudarinya Gneisenau menebar teror pada kapal-kapal dagang Inggris dan menenggelamkan beberapa kapal perang angkatan laut kerajaan, di antaranya kapal induk HMS Glorious dalam pertempuran di perairan Norwegia.
Kiprah Scharnhorst akhirnya selesai pada 1943. Ketika dia disergap dan ditenggelamkan oleh HMS Duke of York yang didukung beberapa kapal perusak dan kapal penjelajah dalam Pertempuran Tanjung Utara, Norwegia.