Kapal selam Jepang I-400
I-400 (伊号第四百百潜水艦 , I-yonmarumaru Sensuikan) adalah kapal selam induk yang dimiliki dan dioperasikan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada masa Perang Dunia II. Kapal selam ini juga merupakan salah satu projek rahasia Jepang dalam Perang Dunia II. Kapal selam ini menjadi kapal selam terbesar dari Perang Dunia II dan tetap yang terbesar yang pernah dibangun sampai kemunculan kapal selam rudal balistik nuklir pada tahun 1960. Kapal selam juga berfungsi sebagai kapal induk yang mampu membawa tiga pesawat terbang apung jenis Aichi M6A Seiran yang digunakan untuk misi militer. PembangunanI-400 dibangun di Arsenal Angkatan Laut Kure yang berlokasi di Hiroshima, Jepang.[2] Pembuatannya dimulai pada 18 Januari 1943 dan diluncurkan pada 18 Januari 1944.[3] Pesawat yang diangkut I-400 dirancang dan diproduksi untuk kegunaan ofensif. Meskipun begitu, pesawat berjenis ini membutuhkan rel ketapel (pelontar pesawat pada dek kapal induk) lebih panjang. I-400 pun memenuhi standar itu. I-400 mengangkut 3 pesawat Aichi M6A1 Seiran, yang disimpan dalam tabung hangar. DeskripsiI-400 mampu menyelam hingga kedalaman 100 meter, walau menurut desainnya ia mampu hingga kedalaman 120 meter. Kelajuan berlayar saat menyelam adalah 12 knot (22 km/jam), sedangkan saat berada di permukaan ia mampu melaju hingga kecepatan 18.7 knot (34.6 km/jam). Kapal selam ini dirancang untuk misi jelajah jarak jauh. Mampu melakukan pelayaran ke mana pun lokasi laut di bumi dan kembali lagi ke pangkalannya hanya dengan satu kali pengisian bahan bakar. Kapal selam I-400 dilengkapi dengan hangar yang mampu mengangkut 3 unit pesawat terbang amfibi jenis Aichi M6A Seiran. Pesawat terbang yang dilengkapi senjata senapan mesin kaliber 13 mm, bom dan torpedo ini diluncurkan saat kapal muncul ke permukaan. Setelah itu kapal akan segera menyelam agar keberadaannya tidak terdeteksi oleh pihak Sekutu. Selain 3 pesawat tempur itu, kapal selam Sen Toku I-400 juga dipersenjatai dengan 1 unit meriam kaliber 14 cm, 4 unit senapan mesin kaliber 25 mm, dan torpedo. pembuatan kapal selam raksasa ini merupakan ide dari Laksamana Isoroku Yamamoto yang pada masa itu menjabat sebagai Komandan Armada Gabungan. Awalnya direncanakan untuk dibuat 18 unit kapal selam yang satu tipe dengan Kelas I-400 ini sejak tahun 1942, namun hanya tiga unit saja yang bisa diselesaikan pembuatannya yaitu I-400, I-401, dan I-402. NasibKetiga kapal selam raksasa kelas I-400 milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang berhasil ditangkap dan ditenggelamkan oleh pihak Angkatan Laut Amerika Serikat tahun 1945 -1946.[4] Kapal I-400 sendiri ditangkap Amerika Serikat pada 27 Agustus 1945 saat naik ke permukaan.[5] Kapal selam Kelas I-400 ini ditenggelamkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat dengan tujuan agar tidak jatuh ke tangan Soviet, karena ditakutkan akan disalahgunakan dan memperpanjang konflik. Tindakan saling mencurigai ini merupakan salah satu awal mula Perang dingin dimana negara pemenang Perang Dunia II menjarah senjata rahasia dari negara yang sudah dikalahkan.[6] Penemuan bangkai kapalBangkai kapal I-400 ditemukan bulan Agustus tahun 2013 dasar laut di lepas pantai Oahu di Kepulauan Hawaii.[7] Tetapi penemuannya baru diumumkan ke publik pada tanggal 2 Desember 2013. Badan Administrasi Samudera dan Atmosfer Nasional (NOAA) mengulas soal temuan itu dengan sejumlah pejabat Amerika Serikat dan Jepang.[8] Daftar kaptenKepala pejabat perlengkapan
Laksamana
Dalam kultur pop
ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|