Kampanye Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2024
Kampanye kepresidenan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar 2024 adalah upaya kampanye untuk memperebutkan jabatan presiden dan wakil presiden Indonesia dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2024 bagi pasangan calon presiden Anies Baswedan, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, bersama Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, sebagai calon wakil presiden.[1] Kampanye pasangan ini didukung oleh 4 partai politik, tiga diantaranya partai parlemen yaitu, Partai NasDem, PKS, dan PKB, dengan jumlah dukungan sebesar 167 kursi dalam DPR-RI 2019-2024, serta satu partai baru dalam Pemilu 2024, yaitu Partai Ummat. Latar BelakangPada 3 Oktober 2022, Anies Baswedan, saat itu masih Gubernur DKI Jakarta, mendapatkan dukungan dari Partai Nasdem untuk maju dalam Pemilihan Umum Presiden - Wakil Presiden 2024.[2] Dukungan ini diperkuat oleh Partai Demokrat dan PKS masing-masing pada 26 Januari dan 30 Januari 2023.[3][4] Pada 1 September 2023, Partai Demokrat menarik dukungannya atas Anies Baswedan,[5] dan 2 September 2023, Partai Nasdem dan PKB menyatakan dukungan pada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB & Wakil Ketua DPR-RI, sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden.[6] Setelahnya, pada 15 September 2023, PKS baru memberikan dukungan kepada Muhaimin Iskandar sebagai Calon Wakil Presiden mendampingin Anies Baswedan.[7] Tim PemenanganJuru BicaraLini Masa Kampanye
Program KampanyeDesak AniesDesak Anies adalah program kampanye berupa dialog terbuka yang diselenggarakan oleh organisasi relawan Anies Baswedan, Ubah Bareng sebagai implementasi pendidikan politik dan kebebasan berbicara di publik.[13] Desak Anies digelar oleh kaum milenial dan generasi Z untuk menghadirkan edukasi kepada pemilih muda, dalam beberapa pertemuan diadakan dengan para nelayan, petani, atau pedagang pasar.[14] Agenda ini dilakukan dengan sistem jemput bola, Anies dan tim pada jadwal yang telah ditentukan mengunjungi lokasi atau daerah yang akan menjadi sasaran kampanye. Melalui program ini, Anies memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya secara langsung atau tatap muka mengenai kondisi terkini kepada Anies. Kemudian, Anies akan mencoba menjawab pertanyaan dan persoalan yang diajukan kepadanya.[15] Slepet IminSlepet Imin adalah program kampanye serupa Desak Anies yang diadakan oleh organisasi relawan Ubah Bareng dan Change Indonesia terhadap Muhaimin Iskandar. Istilah 'slepet' diambil dari bahasa Jawa yang bermakna menyabet atau mengingatkan. Istilah ini populer setelah video singkat Gus Imin me-nyelepet Anies dengan sarung serupa candaan santri-santri yang menjadi latar belakang kehidupan Gus Imin.[16] Slepet kemudian dipakai Gus Imin dalam debat resmi kedua sebagai diksi pengganti untuk "revolusi".[17] Slepet Imin juga ditujukan untuk mengaet para pemilih muda sebagai ruang diskusi interaktif untuk masyarakat bertanya kepada Gus Imin dan ia akan menjawab langsung.[18] Locker Room TimnasLocker Room Timnas merupakan kegiatan yang berfokus kepada 'ruang ganti' atau dapur dari Timnas AMIN dan dikelola oleh para sukarelawan di belakang program Desak Anies dan Slepet Imin.[19] Diskusi ini bertujuan supaya masyarakat terutama generasi muda mengetahui dan memahami lebih dalam tentang gagasan perubahan yang diusung oleh pasangan AMIN dalam mengatasi permasalahan perekonomian. Harapannya, masyarakat terutama generasi semakin yakin terhadap potensinya serta semakin yakin pula bahwa pasangan AMIN membawa gagasan perubahan yang konkrit bagi penguatan ekonomi kelas menengah khususnya sandwich generation. Locker Room Timnas sendiri merupakan program diskusi publik yang mengundang Co-Captain untuk berdiskusi di ruang publik tentang informasi "A1" (langsung bersumber dari sumber aslinya).[20] FenomenaK-popfikasiK-popfikasi terhadap pasangan AMIN menjadi masif setelah calon presiden Anies Baswedan melakukan siaran langsung di aplikasi TikTok dalam perjalan pulangnya setelah selesai berkampanye, siaran ini mengingatkan komunitas penggemar K-pop pada kebiasaan siaran langsung para idol setelah menyelesaikan pekerjaan mereka untuk berinteraksi dengan para penggemar.[21] Fenomena ini kemudian memberikan parodi nama Park Ahn Nice, julukan Abah Online, dan representasi emoji burung hantu (🦉) kepada Anies Baswedan dan parodi nama Cha Im In untuk Cak Imin yang dimunculkan akun Dislepatch, parodi dari akun berita selebritas Korea Selatan, Dispatch.[22] Pengiat sosial media dari komunitas K-pop yang menyukai pasangan AMIN kemudian membuat akun sosial media @aniesbubble di aplikasi X (Twitter) dan Instagram dan berhasil mendapatkan perhatian luas dengan lebih dari 120.000 pengikut. Akun tersebut secara konsisten membagikan klip-klip singkat dari siaran langsung Anies Baswedan di TikTok, menggunakan Bahasa Korea seperti akun penggemar K-pop.[23] Keberhasilan ini secara tidak sengaja menarik perhatian komunitas K-pop secara besar-besaran dan secara bersamaan meningkatkan elektabilitasnya dalam pemilu tahun ini, mereka juga mendiskusikan nama fandom mereka antara Humanies atau Manies. Gerakan ini merambah kepada gerakan diluar sosial media, dengan mengadakan event dan merchendise bernuansa k-pop meliputi banner hingga lightstick burung hantu yang menjadi emoji representasi Anies Baswedan. Humanies di platform X melalui akun @olpproject (Olppaemi Project) bahkan menggalang dana untuk mengampanyekan AMIN dengan tema-tema dan hal-hal berkaitan dengan k-pop, mulai dari photocard, photo event, food truck, hingga LED videotron.[24][25] #nazarpemiluTagar Nazar Pemilu (#nazarpemilu) dicuitkan pertama kali dari akun X @imrenagi yang kemudian menjadi trending topic, cuitan dengan tagar ini didominasi janji-janji warganet jika calon presiden yang mereka dukung menang.[26] Pakar media sosial Ismail Fahmi lewat Drone Emprit ikut mengulik soal tren #nazarpemilu ini, temuannya menunjukkan 78% cuitan memberikan dukungan kepada pasangan Anies-Muhaimin, dan 22% cuitan memberikan janji jika pasangan Prabowo-Gibran kalah.[27] Kebanyakan warganet menjanjikan akan berbagi ide atau berkontribusi melalui kemampuan dan keahlian mereka yang beragam dalam bidang pendidikan, riset, pemberdayaan UMKM, dan keagamaan, beberapa warganet bahkan memberikan dukungan dan merespon nazar pengguna lain dengan antusiasme.[28] Beberapa contoh nazar yang ditemukan dalam percakapan ini antara lain:[29]
KontroversiPencabutan izin kampanyePada Desember 2023, Ketua Dewan Penasihat Tim Hukum Nasional (THN) AMIN Hamdan Zoelva menyampaikan bahwa telah enam kali pembatalan acara paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di beberapa daerah, yakni di Banda Aceh, Bekasi, Pekanbaru, Ciamis, Tasikmalaya, Bandung, dan Mataram.[30] Pada Januari 2024, Ketua Tim Kampanye Daerah AMIN di Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menyatakan bahwa kampanye Anies Baswedan di Padangsidimpuan dibatalkan karena izin pendaratan helikopternya dicabut. Padahal Anies dijadwalkan mengunjungi Sibolga, Padangsidimpuan, dan Barus.[31] Program Desak Anies juga mendapatkan masalah izin di Lombok[32] dan Batusangkar[33], pemerintah daerah tidak mengizinkan acara Desak Anies diadakan di tempat yang sudah dipersiapkan pada H-1 menjelang acara sehingga acara harus berpindah tempat. Tak hanya pertemuan, iklan videotron AMIN yang digagas Humanies di platform X melalui akun @olpproject (Olppaemi Project) juga dibatalkan sebelum waktunya pada 15 Januari 2024, padahal seharusnya iklan promosi tersebut ditayangkan dari 15-21 Januari 2024.[34][35][36] Lihat pulaPranala Luar
Referensi
|