Jean-Honoré Fragonard
Jean-Honoré Fragonard (Prancis: [ʒɑ̃ ɔnɔʁe fʁaɡɔnaʁ]; 5 April 1732 – 22 Agustus 1806)[1][2] adalah seorang pelukis Rokoko terkenal asal Prancis, lahir pada tanggal 5 April 1732 di Grasse[3], Prancis, dan meninggal pada tanggal 22 Agustus 1806 di Paris. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah lukisan berjudul "The Swing" yang diciptakan pada tahun 1767, dan lukisannya ditandai oleh ekspresi seni hedonisme yang lembut. Latar BelakangFragonard adalah putra dari seorang asisten penjual pakaian. Keluarganya pindah ke Paris sekitar tahun 1738, dan pada tahun 1747, ia memulai magang di bawah seorang pengacara. Selama magangnya, ia menunjukkan minat dan bakat dalam seni lukis. Sang pengacara, menyadari kecenderungannya yang kuat terhadap seni gambar, menyarankan agar ia menerima pelatihan formal dalam seni lukis. François Boucher, seorang pelukis ternama, menerima Fragonard sebagai muridnya sekitar tahun 1748. Setelah menyelesaikan pelatihan dasarnya pada tahun 1752, Boucher merekomendasikan Fragonard untuk bersaing dalam kompetisi untuk mendapatkan beasiswa Prix de Rome[4]. PendidikanDengan mendapat Beasiswa Prix de Rome Fragonard bisa belajar di bawah bimbingan pelukis istana Louis XV, Carle Van Loo, di Paris. Pada tanggal 17 September 1756, Fragonard berangkat bersama para pemenang beasiswa lainnya ke Akademi Prancis di Roma.. Saat di akademi, Fragonard mendalami berbagai karya seni lukis, khususnya karya seniman Barok Romawi. Ia juga berkolaborasi dengan temannya, yaitu pelukis Prancis bernama Hubert Robert, untuk menciptakan sejumlah sketsa yang menggambarkan kehidupan pedesaan di Roma. Setelah masa beasiswanya berakhir pada bulan Juli 1759, Fragonard diizinkan untuk terus tinggal di Roma hingga akhir November pada tahun yang sama. Pada saat itulah ia memiliki pertemuan yang penting dengan seorang seniman amatir yang kaya raya asal Prancis, Jean-Claude Richard, Abbé de Saint-Non, yang kemudian menjadi salah satu pelindung utama dalam karirnya. Pada awal tahun 1760, Saint-Non mengundang Fragonard dan Robert untuk bergabung dalam perjalanan panjang ke Italia. Di seluruh perjalanan ini, kedua seniman ini mendalami seni lukis Italia, mengkaji barang antik, dan membuat ratusan sketsa yang menggambarkan pemandangan-pemandangan lokal di Italia. KarierPada tahun 1761, setelah kembali ke Paris, Fragonard menghadirkan beberapa karyanya, termasuk lukisan lanskap dan karya berukuran besar berjudul "Coresus dan Callirhoë" (1765), dalam pameran Salon. Salah satu karyanya tersebut kemudian dibeli oleh Raja Louis XV. Akibatnya, Fragonard diberi tugas untuk menciptakan karya pendamping, atau liontin, dan diberikan studio di Istana Louvre. Ia juga diakui sebagai Akademisi. Namun, setelah tahun 1767, ia hampir tidak lagi berpartisipasi dalam pameran Salon, dan lebih memusatkan perhatiannya pada lukisan lanskap, potret, dan pemandangan yang bersifat dekoratif dan sensual, seperti "The Swing," yang memiliki gaya yang mirip dengan François Boucher tetapi ditampilkan dengan keterampilan yang lebih tinggi. Fragonard juga menunjukkan pengagumannya pada seniman seperti Rembrandt, Peter Paul Rubens, Frans Hals, dan Giovanni Battista Tiepolo dari Venesia. Hal ini tercermin dalam serangkaian karyanya yang berfokus pada kepala orang tua yang dieksekusi secara longgar dan penuh semangat, mungkin dilukis antara tahun 1760 dan 1770. Ia juga menciptakan serangkaian potret dengan gaya serupa antara tahun 1765 hingga 1772, di mana para modelnya adalah orang-orang nyata, tetapi kostum yang mereka kenakan lebih menonjol daripada ekspresi wajah mereka. Pada tahun 1769, Jean-Honoré Fragonard memasuki ikatan perkawinan dengan Marie-Anne Gérard yang berasal dari Grasse. Tak lama setelah itu, ia mendapatkan pengakuan dalam dunia mode seni. Pada tahun 1770, Mme. du Barry mempercayakan padanya tugas untuk mendekorasi Pavillon de Louveciennes yang baru saja selesai dibangun. Fragonard menciptakan empat lukisan besar yang dikenal sebagai "Progress of Love" antara tahun 1771 hingga 1773. Pada tahun 1772, ia juga menerima tugas serupa dari aktris terkenal Madeleine Guimard. Sayangnya, kedua proyek ini tidak mendapatkan kesuksesan yang diharapkan, dan lukisan-lukisan Louveciennes mungkin ditolak karena gaya Rokoko-nya dianggap kurang sesuai untuk latar belakang yang sepenuhnya Neoklasik. Referensi
|