Jasni (Penyanyi)

A. Jasni atau Jasni Ahmad (1916 - 6 Mei 1987) merupakan penyanyi Melayu era 60an hingga 70an yang sering menyanyikan lagu-lagu di radio-radio Malaysia. Ia sering berduet dengan Zaleha Hamid dan telah memproduseri 2 album bersamanya yaitu album Kini Masanya dan album Pantun Seloka.[1] Jasni merupakan penyanyi yang seangkatan dengan penyanyi seperti A. Rahman dan R. Azmi, Ahmad C.B. dan Ismail Kassim. Semasa hidupnya, Jasni juga banyak menciptakan lagu dan sempat berduet dengan P. Ramlee dalam sebuah rekaman lagu.

Jasni
Jasni, 1960an
Lahir1914/1916 (1916)
Negeri-Negeri Selat Singapura
Meninggal6 Mei 1987
Singapura Aljunied Crescent, Singapura
Sebab meninggalSerangan jantung
Tempat pemakamanPusara Aman, Singapura
KebangsaanMalaysia
Singapura
Nama lainA. Jasni, Jasni Ahmad
PekerjaanPenyanyi
Tahun aktif1960an

Biografi

Mulai menyanyi sejak masa remajanya ketika ia berani menyanyi di acara-acara publik. Jasni bin Ahmad, sering dikenal sebagai Jasni, lahir pada tahun 1916 di Singapura.[2]

Pada tahun 1938, Jasni mengikuti kompetisi menyanyi keroncong tingkat amatir di Happy World. Ia kalah bahkan ditertawakan oleh penonton yang menyaksikan kontes tersebut. Ini adalah peristiwa yang tidak akan pernah bisa ia lupakan, namun ia tidak putus asa dan berlatih keras untuk kontes mendatang.

Tahun berikutnya, kontes serupa diadakan di Great World Park. Inilah saatnya untuk menebus rasa malu dan kekalahannya selama setahun terakhir. Kali ini tak ada satu pun penonton yang menertawakannya, bahkan Jasni berhasil menempati posisi ketiga.

Tak lama kemudian, saat sedang duduk bernyanyi sambil bermain gitar di pantai Katong, ia didekati oleh Miss Julia, penyanyi piringan hitam yang populer bersama suaminya musisi bernama Lincoln, yang kebetulan sedang memancing di tepi pantai.

Mereka juga menanyakan apakah dia tertarik untuk merekam suaranya dalam piringan hitam. Bagaikan orang mengantuk yang didorong bantal, Jasni pun bersetuju.

Perusahaan rekaman Chap Ayam beruntung bisa menggandeng Jasni karena selain bisa menyanyi, ia juga bisa menciptakan lagu bersama belahan jiwanya.

Lagu-lagu yang ada pada rekaman pertama antara lain:

  1. Pemuda Tanah Malaya
  2. Oh Nonaku
  3. Rindu Di Kota Medan
  4. Kasihan Diriku

Keempat lagu ini mendapat sambutan yang sangat baik dan hal ini mendorongnya untuk terus membuat rekaman selanjutnya.

Sejak lagu-lagunya diputar di radio, popularitasnya terus melambung dan undangan yang diterimanya untuk bernyanyi di acara-acara publik tidak berhenti. Pada tahun 1941, ia mendatangi rumah Neng Yatimah untuk mengikuti pelatihan musik yang dipimpin oleh ayah Neng Yatimah. Sejak saat itu, hubungannya dengan keluarga Neng Yatimah semakin erat. Saat Tentara Jepang mengebom Singapura, Neng Yatimah sempat mengungsi di rumah keluarga Jasni untuk sementara waktu.

Selama berada di rumah keluarga Jasni, cinta mulai bersemi antara dirinya dan Neng Yatimah. Jasni kemudian memutuskan untuk menemui ayah Neng Yatimah dan meminta izin untuk mengambil Neng Yatimah sebagai istrinya. Upacara pernikahan mereka digelar secara sederhana mengingat saat itu Malaya masih berada di bawah pendudukan Tentara Jepang.

Mereka dikaruniai seorang anak perempuan, Roseyatimah (17 November 1943-14 Desember 1987).

Kematian

Jasni meninggal akibat serangan jantung mendadak pada 6 Mei 1987. Jasni menghembuskan nafas terakhir pada pukul 14.45 di rumahnya di Blok 96, Aljunied Crescent, Singapura pada usia 73 tahun. Almarhum meninggalkan seorang anak, Roseyatimah. Ia akan dimakamkan di Pusara Aman, Singapura.

Rekaman

Di antara rekaman piringan hitam yang dia hasilkan adalah:

  • Kini Masanya
  • Album Pantun Seloka

Lagu

  • Puteri Remaja
  • Berdendang Ria
  • Juitaku
  • Menari Calypso
  • Rukun Islam
  • Tari Selendang

Referensi

  1. ^ "popOK-NET". popoknet.blogspot.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-01-06. 
  2. ^ 21 rb tayangan ยท 442 tanggapan | Profile Legenda : J A S N I | Profile Legenda : J A S N I Biduan Jasni merupakan antara biduan yang terkenal sebelum termasyhurnya P Ramlee. Namun begitu, P. Ramlee menganggap Jasni... | By Musika - Malaya's Early Music Scene from 1900s to 1965 | Facebook, diakses tanggal 2025-01-06 
Kembali kehalaman sebelumnya