Jalur kereta api Labuan–Rangkasbitung

Jalur kereta api Labuan–Rangkasbitung
Peta jalur KA Rangkasbitung–Labuan
(sebelah kiri bawah)
Ikhtisar
JenisJalur lintas cabang
SistemJalur kereta api rel berat
StatusTidak beroperasi
Dalam proses reaktivasi (Segmen Rangkasbitung–Pandeglang)
TerminusLabuan
Rangkasbitung
Stasiun18
Operasi
Legalitas pembangunanWet 31 December 1902 Staatblad 1903 No. 17[1]:107
Dibuka18 Juni 1906[1]:117
Ditutup1984
PemilikPT Kereta Api Indonesia (pemilik aset tanah dan stasiun)
OperatorWilayah Penjagaan Aset I Jakarta
Karakteristik lintasJalur lintas datar
Data teknis
Panjang lintas56,6 km (35,17 mi)
Lebar sepur1.067 mm (ft 6 in) Lebar sepur Cape
ElektrifikasiTidak
Kecepatan operasi60–90 km/h (37–56 mph)
Peta rute
elev (M)
atau panjang (m)
dalam meter

56+209
Labuan
+12 M
53+676
Kalumpang
+19 M
49+879
Babakanlor
+47 M
44+572
Menes
+83 M
42+477
Kananga
+92 M
39+644
Sodong
+101 M
ke Jasugi
35+543
Saketi
+108 M
33+466
Cikaduwen
+124 M
31+928
Cipeucang
+135 M
28+477
Sekong
+135 M
26+429
Kadukacang
+158 M
23+350
Cimenyan
+159 M
21+222
Cibiuk
+158 M
19+147
Pandeglang
+160 M
16+576
Pasirtangkil
+140 M
13+692
Cibuah
+117 M
8+885
Warunggunung
+82 M
0+000
Rangkasbitung
Left arrow Citeras – Jambu Baru Right arrow
+22 M



 
elev (M)
atau panjang (m)
dalam meter

Jalur kereta api Labuan–Rangkasbitung adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Labuan dengan Stasiun Rangkasbitung, Banten, termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset I Jakarta. Lintas ini dibangun pada tahun 1908 dan ditutup sejak tahun 1984 karena kalah bersaing dengan moda transportasi massal lainnya. Lintas kereta api sepanjang 56 km ini memiliki percabangan ke arah Bayah dari Stasiun Saketi.

Sejarah

Pembangunan lintas kereta api Labuan–Rangkasbetung (nama lama Rangkasbitung) dimulai setelah diterbitkannya Wet 31 December 1902 Staatblad 1903 No. 17. oleh pemerintah kolonial.[1]:107 Lintas ini mulai dioperasikan pada pertengahan tahun 1906.[1]:117 Dua puluh tahun kemudian, lintas ini cukup ramai dengan perjalanan kereta penumpang dan barang sebanyak 5 kali pergi pulang sehari. Dengan komposisi kereta penumpang kelas II, kelas III, dan kereta khusus untuk inlanders (warga pribumi). Kereta api pertama berangkat sekitar pukul 05.13 dari Labuan dan tiba sekitar pukul 07.51 pagi di Rangkasbitung. Kereta api terakhir berangkat dari Rangkasbitung sekitar pukul 4 petang dan tiba senja hari, 18.24 di Labuan.[2]

Stasiun paling sibuk di lintas ini, di luar Rangkasbitung, adalah Labuan yang melayani naik-turun penumpang sebanyak 53-136 ribu orang per tahun serta pengangkutan barang hingga sejumlah hampir 7 ribu ton per tahun, di antara tahun 1950-1953. Stasiun kedua tersibuk adalah Menes, yang melayani antara 44-89 ribu penumpang per tahun pada kurun waktu yang sama.[3] Kereta api di lintas ini pada masa lalu dimanfaatkan, salah satunya, untuk mengangkut ikan dari Labuan untuk dijual ke Jakarta, dan sebaliknya membawa garam dari Tanah Abang untuk pembuatan ikan asin di Labuan.[4]

Reaktivasi

Sejak beberapa tahun terakhir muncul wacana dan rencana untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api ini.[5] Diharapkan bahwa proses reaktivasi jalur kereta api ini berlangsung lancar, dan dapat diselesaikan pada tahun 2017.[6] Lima stasiun pada jalur ini, yakni Pandeglang, Kadukacang, Saketi, Menes, dan Labuan, dipilih sebagai stasiun yang direncanakan untuk dihidupkan kembali.[7]

Terhitung sejak tanggal 25 Juli 2019, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) secara resmi memulai reaktivasi jalur untuk segmen I Rangkasbitung–Pandeglang.[8] Untuk memulai reaktivasi ini, Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jakarta dan Banten telah melakukan pendataan secara menyeluruh terhadap rumah penduduk di segmen ini. Diperkirkan sebanyak lebih dari 1.233 bangunan yang berada di atas jalur ini akan digusur karena terdampak proses reaktivasi.[9][10]

Namun pada Juli 2020, Dinas Perhubungan Provinsi Banten memberikan konfirmasi bahwa pembayaran kompensasi reaktivasi bagi warga yang tinggal di atas lahan milik PT KAI dan DJKA untuk reaktivasi tertunda karena koronavirus (COVID-19) yang masih merajalela di Indonesia dan Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jakarta dan Banten yang belum memberikan isyarat untuk memulai konstruksi.[11]

Pada 9 Maret 2022, Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan Pemkab Lebak, Alkadri menyatakan, perwakilan Kementerian Perhubungan sudah datang ke Pemkab Lebak untuk menyosialisasikan reaktivasi jalur yang dilakukan di aula Kantor Kecamatan Rangkasbitung, Dijelaskannya, sebelum jalur tersebut diaktifkan kembali, maka pihak Kemenhub akan mengembangkan atau memperluas Stasiun Rangkasbitung terlebih dahulu.[12] Camat Rangkasbitung, Yadi Basari mengatakan, selain mensosialisasikan rencana reaktiviasi jalur rel Rangkasbitung-Labuan, pihak Kementrian Perhubungan menyampaikan pula rencana pembangunan jalur ganda Rangkasbitung–Serang, untuk melanjutkan pembangunan kereta rel listrik (KRL) dari Stasiun Tanah Abang yang rencananya diteruskan sampai terminus ke Stasiun Merak.

Jalur terhubung

Lintas aktif

Lintas nonaktif

Daftar stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 1 cabang Rangkasbitung–Labuan
Segmen LabuanRangkasbitung
Diresmikan pada tanggal 18 Juni 1906
oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
0001 Labuan (Pandeglang) LBN Labuan, Labuan, Pandeglang km 56+209 +12 m Tidak beroperasi
0002 Kalumpang KAL Rancateureup, Labuan, Pandeglang km 53+676 +19 m Tidak beroperasi
0003 Babakanlor BBR Babakanlor, Cikedal, Pandeglang km 49+879 +47 m Tidak beroperasi
0004 Menes MNS Menes, Menes, Pandeglang km 44+572 +83 m Tidak beroperasi
0005 Kananga KNA Kananga, Menes, Pandeglang km 42+477 +92 m Tidak beroperasi
0006 Sodong SOG Sindanghayu, Saketi, Pandeglang km 39+644 +101 m Tidak beroperasi
0007 Saketi STI Saketi, Saketi, Pandeglang km 35+543 lintas RangkasbitungLabuan
km 0+000 lintas SaketiBayah
+108 m Tidak beroperasi
0008 Cikaduwen CWN Kadudampit, Saketi, Pandeglang km 33+466 +124 m Tidak beroperasi
0009 Cipeucang CPG Palanyar, Cipeucang, Pandeglang km 31+928 +135 m Tidak beroperasi
0011 Sekong SE Gunungcupu, Cimanuk, Pandeglang km 28+477 +158 m Tidak beroperasi
0012 Kadukacang KDK Rocek, Cimanuk, Pandeglang km 26+429 +158 m Tidak beroperasi
0013 Cimenyan CMY Palurahan, Kaduhejo, Pandeglang km 23+350 +159 m Tidak beroperasi
0014 Cibiuk CBI Sukaratu, Majasari, Pandeglang km 21+222 +158 m Tidak beroperasi
0015 Pandeglang PDG Kadomas, Pandeglang, Pandeglang km 19+147 +160 m Tidak beroperasi
0016 Pasirtangkil PTK Pasirtangkil, Warunggunung, Lebak km 16+576 +140 m Tidak beroperasi
0017 Cibuah CBH Cibuah, Warunggunung, Lebak km 13+692 +117 m Tidak beroperasi Berkas:Halte Cibuah 2022.jpeg
0018 Warunggunung WRG Warunggunung, Warunggunung, Lebak km 8+885 +82 m Tidak beroperasi
0130 Rangkasbitung RK Jalan Stasiun Rangkasbitung 1, Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, Lebak km 79+694 lintas AngkeTanah AbangRangkasbitungMerak
km 0+000 lintas RangkasbitungLabuan
+22 m Beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [13]
  • Stasiun nonaktif: [14][15]
  • Pengidentifikasi stasiun: [16]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [1]:106-124


Referensi

  1. ^ a b c d e Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 
  2. ^ Staatspoor- en Tramwegen. 1926. Officieele reisgids der spoor- en tramwegen en aansluitende automobieldiensten op Java en Madoera. Solo: N.V. Sie Dhian Ho, Boekhandel en drukkerijen. Uitgave van 1 Mei 1926. (Tabel 3 & 3a, hlm. 30-1.)
  3. ^ Djawatan Kereta Api, tt., DAFTAR C, 13a. Ichtisar Angkutan Penumpang jang berangkat dan Kiriman Biasa (dalam ton) jang dikirim dari tiap² setasiun² dan perhentian² D.K.A. di DJAWA dan MADURA semasa tahun² 1950-1951-1952 dan 1953 Eksplotasi BARAT. Hlm. 135.
  4. ^ Harian Republika: Jalan Rel Dukung Distribusi Barang dan Pariwisata di Banten, berita Jumat, 25 September 2015, 21:36 WIB (diakses 02/I/2016)
  5. ^ Banten Raya: Jalur Kereta Api Labuan-Rangkasbitung Direncanakan Aktif Kembali Diarsipkan 2018-03-11 di Wayback Machine., berita Jum'at, 25 April 2014, 12:39 WIB (diakses 02/I/2016)
  6. ^ Banten Raya: 2017, Jalur KA Rangkas-Labuan & Saketi-Bayah Difungsikan Diarsipkan 2018-03-11 di Wayback Machine., berita Selasa, 24 Februari 2015, 11:43 WIB (diakses 02/I/2016)
  7. ^ Bantensatu: Lima Titik Untuk Stasiun KA Rangkasbitung-Labuan Diarsipkan 2018-04-26 di Wayback Machine., berita Banten Raya — 23/11/2015 (diakses 02/I/2016)
  8. ^ Banten, Kabar. "Reaktivasi Jalur Kereta Api Diusulkan Jadi PSN". Diakses tanggal 2019-12-10. 
  9. ^ "Reaktivasi KA Rangkasbitung-Labuan, 1.233 Bangunan Terdampak". Republika Online. 2019-10-27. Diakses tanggal 2019-12-10. 
  10. ^ "Konstruksi Reaktivasi Rel KA Rangkasbitung-Labuan Dikerjakan Awal 2021". rri.co.id (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2019-12-10. 
  11. ^ Anwar, K. "Pembayaran Kompensasi Reaktivasi Rangkasbitung-Labuan Ditunda". IDN Times. Diakses tanggal 2020-07-21. 
  12. ^ "Stasiun Rangkasbitung Akan Diperluas Jelang Reaktivasi Jalur KA Rangkasbitung-Labuan". Banten Raya. Diakses tanggal 2022-03-10. 
  13. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  14. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  15. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  16. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia


Kembali kehalaman sebelumnya